RAR 3

20 11 0
                                    

Hallo bestie, aku kembali lagi.
Dengan menulis RAR 3🤗🤗🤗
Seperti biasa jika suka jangan lupa bantu vote + share.
Selamat membaca bestie🤗🤗

Di malam yang dingin Azkia berada dalam kamar menghangatkan badannya di balik selimut yang tebal sambil membaca novel favorit Azkia.

Malam ini Azkia tidak pergi keluar sekadar untuk mencari angin atau jalan-jalan ditaman.

Jika dilihat dari kaca jendela akan turun hujan sebab bintang tidak ada, kemungkinan hujan akan datang.

Selesai makan malam tadi Azkia langsung masuk kedalam kamar sedangkan ayahnya seperti biasa menonton tv di ruang tengah.

Badan dan kaki yang sangat pegal Azkia langsung saja membaringkan badannya di kasur, walau hari ini hanya jalan-jalan di Mall tapi sangat lelah.

Membaca buku tentang sejarah kekaisaran kerajaan Romawi, adalah kesukaan Azkia. Yang Azkia tidak suka adalah ber-genre romance.

Azkia tidak menyukainya, sungguh.

Dan yang paling disukai Azkia adalah novel yang ber-genre fantasi, semasa kecil Azkia punya cita-cita yang konyol ingin jadi peri cantik yang tinggal di sebuah instana yang megah dan mewah.

Dan ternyata itu hanya sebuah khayalan saat Azkia masih kecil dan menyadarinya saat Azkia sudah beranjak jadi seorang remaja.

Melihat ke arah jendela ternyata hujan sudah turun sedari tadi, menutup buku novel yang tadi di baca. Mematikan lampu dan mulai membaringkan badan untuk tidur.

*******

Pagi yang menyegarkan Azkia sudah bangun dari tidurnya, bangun sangat pagi. Melihat kabut yang menutup sebagian pohon. Azkia menyambut pagi dengan senyuman.

Azkia segera keluar dari kamar menuju luar dan saat di luar menyejukkan udara di pagi hari, akibat hujan semalam udara sangat sejuk dan dingin.

Azkia menyukai aroma udara dipagi hari, selain dingin tapi sangat menyejukkan.

Apalagi pohon dengan daun yang segar berwarna hijau, menganggumkan melihat pohon yang masih basah akibat hujan turun tadi malam.

Menghirup udara "menyejukkan" ucap Azkia sambil merentangkan tangannya di halaman rumah.

Sang Ayah melihat Azkia berada di luar tersenyum senang, menghampiri anaknya yang masih berada di luar. "Kau tidak berubah sama sekali" seru Ayahnya yang kini berada di sisi Azkia.

Azkia melihat sang Ayah berdiri di sampingnya hanya mengangguk dan tersenyum malu.

"Aku banyak berubah Ayah" balas Azkia dengan wajah yang malu. Yah, Azkia banyak sekali berubah.

"Tidak, kau masih putri kecil Ayah".

"Aku sudah besar Ayah, lihatlah aku tumbuh menjadi perempuan yang dewasa" balas Azkia yang tidak terima di panggil putri kecil.

Nana tertawa ringan mendengar balasan dari anaknya,
"Yakin! ingin jadi dewasa?" Balas Nana tiba-tiba.

Azkia di buat bingung kembali balasan dari sang Ayahnya, kenapa harus bertanya 'yakin', di umur 22 tahun Azkia di bilang sudah dewasa.

Tapi Ayahnya masih meragukkan Azkia yang bahkan sekarang sudah menjadi perempuan dewasa.

"Sudahlah Ayah, Azkia akan bersiap-siap untuk pergi bekerja" ujar Azkia pergi menuju kamarnya.

Ratu Anti-romanticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang