RAR 19

4 1 0
                                    

Setelah banyak drama akhirnya akun ini kembali juga, kayak pasrah banget karena emang susah dibuka. Mana email akunya udah ke hapus permanen jadi gabisa buka lewat google.
Pokoknya pasrah banget, mau bikin akun baru bimbang😭
Tapi, Alhamdulillah bisa kembali lagi.

So, selamat membaca. Bestie🌹

"Kia, gue nginep lagi yah. Di rumah lo?" Kata Rena sembari memakan cake yang sudah hampir habis, tangannya memegang gelas yang berisi air putih. "Kok, air putih sih, kan gue pesennya es jeruk?"

Azkia duduk di depan Rena, menemani sahabatnya makan di kafe Rachel, helaan nafas Azkia yang terdengar oleh Rena, dengan cepat Rena langsung minum air putih tersebut.

"Boleh, yah?" Pinta Rena sembari tangan yang memohon. Azkia memandang sahabatnya dengan senyumannya menganggukkan kepala setuju.

Entahlah, apa yang membuat Rena ingin menginap di rumahnya, melihat sedari tadi, Rena terlihat sangat bahagia. Bahkan, saat datang ke kafe Rachel, wajahnya sumringah bahagia.

"Aduh, Kia. Gue bahagia." Sudah Azkia duga, pasti Rena akan mengucapkan kata seperti itu. Apa yang membuat dia bahagia pasti akan lapor kepada Azkia, bahkan hal kecil pun pasti Rena akan bilang bahwa ia bahagia.

Seperti, Rena membeli makanan yang sebenarnya sering ia makan, pasti akan bilang . "Ya ampun, Kia gue bahagia banget, bisa makan ini." Itulah kebiasaan Rena.

Namun,  jika diperhatikan Rena seperti bukan bahagia ia menginap di rumah dirinya, senyumnya tidak bisa di artikan, ini senyuman ceria yang Rena tunjukkan sedari tadi, senyum yang begitu bahagia yang tidak bisa di deskripsikan.

Makanan Rena yang sudah habis begitu pun gelas air putih yang sudah kosong. "Kia, gue udah habisin nih air putih, mana es jeruknya?" Pinta Rena.

Azkia tidak memperbolehkan Rena meminum-minuman perisa, apalagi yang perisa jeruk. Itu akan membuat asam lambung Rena kambuh.

Iya, Rena mempunyai asam lambung sama seperti Azkia, tapi tidak separah Azkia. Dulu, Azkia sangat senang dengan minuman yang perisa asam atau anekan kopi. Tapi sekarang Azkia sedang mengurangi, walau ingin —tapi ditahan.

Azkia menggelengkan kepala tidak setuju, "Ren, mending gue kasih es coklat atau stroberi latte, gratis nih," tawar Azkia.

"Kia, gue itu pengen banget es jeruk, apalagi panas-panas gini. Seger kayaknya."

"Engga, Ren. Panas gimana? Ini malem Ren, bukan siang." Rena melihat jam tangannya, menunjukkan pukul delapan malam. Tapi entah kenapa di sini memang panas.

"Tapi-tapi, gue lagi bm es jeruk?" Balas Rena dengan wajah kecewanya.

"Ren, inget deh asam lambung lo. Baru juga sembuh kemarin, masa mau bikin ulah lagi sih? Nih yah, gue itu peduli sama lo, gue itu engga mau lo kayak gue. Punya sakit lambung, gimana sih? Minimal tungguin deh selama seminggu, baru tuh beli es jeruk?!"

Rena menyengir dengan memperlihatkan gigi rapihnya. "Yah, maaf. Oke, gue stroberi latte aja, deh."

Azkia berdiri akan melangkahkan kakinya. "Kapan, tutup nih kafe?" Tanya Rena.

"Sebentar lagi tutup, setelah buat minuman lo," balas Azkia, langsung pergi meninggalkan Rena yang memanggut-manggutkan kepalanya.

•••••••

"Ini bisa kok, coba bayangin. Lo pake baju itu di pesta pernikahan gue," ucap Rena yang kini memperhatikan dress berwarna merah maroon, selutut kini terbalut ditubuh Azkia yang ramping.

Ratu Anti-romanticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang