Bagian 2

16 4 3
                                    

Waktu tak pernah abadi.Yang abadi hanyalah rasa di dada.Memalung di lautan hati.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Alleta melepas kacamatanya dan meletakkan benda itu d mejanya.Biasanya ia tidak pernah memakai aksesoris apapun untuk pergi ke kantor.Namun karna hari ini moodnya sedang bagus ia ingin tampil beda untuk hari ini.

Dia bersandar malas di kursinya sambil memijat pelipisnya untuk merelaksasikan pikiran setelah bekerja.Selesai mengerjakan pekerjaannya seperti biasa Alleta membunyikan tulang persendian tubuh nya.Mulai dri kepala treek...treek... lalu ke sepuluh jari nya treeek.. dan yang terakhir tulang punggung nya treek....

Ahh nikmat cekaliiii batin Alleta.

"Sis,,list barang yang mau di foto buat katalog udah jadi belum?" tanya Kak Gista selaku atasannya dari bilik mejanya.

"Udah kok kak,ini tinggal di cek lagi habis itu d cetak deh" Alleta buru-buru mengetik list foto itu sebelum atasannya itu ngamuk karna mendapati ia belum selesai menyelesaikan tugasnya.

"Okey,gue tunggu ya"

"Siap mba oke" katanya sambil mengacungkan jempol.

"baru aja gue istirahat" batinnya

Alleta menggerakkan kursor di layar komputer nya untuk mencetak list tersebut.

"Wih cepet juga lo nyelesaiin tugas dari kak Gista" ucap Kanaya, sahabat Alleta.

"Iyalah gue ga mau kena semprot lagi deh pusing gue kalo denger kak Gista udah ngomel"

"Ta,udah blom listnya?" teriak Kak Gista dari bilik miliknya yang di penuhi foto-foto artis Korea.

"Udah kak,ini tinggal satu halaman lagi yang blom ke cetak" ucap Alleta sambil merapikan hasil cetakannya.

"Kalo udh semua kasih ke meja gue ya!"

"Siap 86!"

"Oh iya Lo suka coklat kan? Di atas meja gue ada coklat tuh ambil aja" ucap kak Gista pergi meninggalkan ruangannya.

"Oke kaa makasiii"

Alleta buru-buru pergi ke ruangan kak Gista dengan hati senang karna akan mendapatkan coklat.

*****

"Ta ntar istirahat ke rooftop yu" ajak Kanaya

"Ayok dah,lo bawa kopi ya gue bawa cemilannya"

"Okei,gue tunggu nanti jam setengah 5 ya"

"Siap ngab"

*****

Senja.Suasana ini yang Alleta dan Kanaya cari selepas lelah bekerja.Bukan hanya mereka berdua,hampir seluruh pegawai kantor beristirahat disini.Selain tempatnya yang nyaman, rooftop ini juga menyuguhkan pemandangan senja yang sangat indah.

Tempat favorit Alleta adalah di ujung rooftop ini.Ia tidak pernah lupa untuk melihat matahari tenggelam.Baginya senja adalah bagian terbaik dari langit.

Ia mengobrak abrik tasnya mencari benda pipih yang berlogo iPhone.Alleta membuka layar utama pada hp nya lalu menekan aplikasi camera dan mengarahkannya pada langit senja itu.Ia menekan tombol rekam

"Hallo Arai..." sapa Alleta sambil tersenyum. "Lagi apa disana? sibuk banget ya sampai lupa ngabarin" Ia mengarahkan kameranya pada langit lagi "Langitnya bagus Arai.Disini hangat, seharusnya kamu juga disini temenin aku.Kamu kan tidak suka dingin." Alleta mengarahkan kembali kameranya pada wajahnya "Arai jangan lupa jaga kesehatan,obatnya jangan lupa di makan! pakai jaket yang tebal ya" ucapnya tulus sambil tersenyum.

Selesai merekam itu smua Alleta mengirimkan video nya itu.Ia memandangi room chat nya bersama Arai.Belakangan ini Alleta memang yang lebih sering memberikan kabar.Mengingat mungkin Arai sibuk atas urusan kuliah nya disana.

"Sabar Alleta,satu tahun lagi kok.Pasti bisa!" ucapnya meyakinkan dirinya sendiri bahwa penantian ini layak di tunggu,karna Arai berjanji akan melamarnya selesai menyelesaikan kuliahnya di Paris.

Haiii Haiiii🤙🏻🤙🏻🤙🏻

Maaf ya kalau ceritanya bosenin,baru pertama kali buat xixixi.Semoga kalian suka ya!!!!

Jangan lupa buat vote kalau sudah bacaaaa!

Terimakasih!!!!!😼💗






Kepada DiegoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang