65

1K 53 2
                                    

Alexander Adise tiba.

Berita itu menyebar ke seluruh rumah sakit, dengan kata lain, Canna juga mengetahuinya.

Dia ingin tetap tenang, tetapi begitu dia mendengar, jantungnya berdebar kencang di dadanya.

Sore hari.

Alexander Adise tiba saat matahari terbenam yang merah tua.

Dia berkata bahwa dia akan pergi pertama ke istananya setelah perjalanan panjang, dari mana sang duke sangat lelah, dan kemudian dia akan mulai bekerja.

Tapi dia memutuskan untuk memeriksa apakah para pelaut terinfeksi Black Mist.

"Anda akan datang ke bangsal untuk melihat para pelaut yang saya terbangkan."

Kemudian Anda akan bertemu dengan saya.

Saya mengharapkan acara ini, tetapi menyadari bahwa kami akan segera bertatap muka, saya merasa ujung jari saya terbakar.

Apa yang akan ayahku pikirkan ketika dia melihat semua ini? '

Jauh di malam hari.

Dia tidak bisa tidur.

Canna berdiri di depan cermin untuk waktu yang sangat lama.

Belat dipasang di lengan kiri, dan ada bekas luka di sekujur tubuh: di belakang leher, pipi, lengan.

Ini adalah wanita yang tidak diperhatikan oleh siapa pun.

"Aku sedang memikirkan sesuatu yang tidak berguna."

Terdengar tawa kecil.

Apapun kondisinya, ayahnya tidak peduli.

Jadi itu dan itu akan terjadi.

“Oke, jangan khawatir. Saya bisa melakukan pekerjaan saya. '

Anda perlu minum obat dan tidur.

Canna mencari obat untuk meredakan peradangan, tetapi dia tidak dapat menemukannya.

"Oh, aku memasaknya, tapi tidak membawanya."

Sepertinya tidak terkirim.

Dia meninggalkan ruangan dengan selendang di bahunya.

Tidak ada seorang pun yang terlihat di koridor, jelas karena baru saja fajar.

Canna berjalan perlahan dan pergi ke ruang obat. Tetapi.

- ... WHO?

Di ruangan gelap tempat obat disimpan.

- Siapa kamu?

Ada seseorang.

***

- ...!

Isaac akan menambahkan racun pada obatnya.

- Siapa kamu?

Dia mendengar suara seorang wanita di belakangnya!

tertangkap. Saya diperhatikanʹ.

Dia pikir tidak akan ada siapa-siapa. Tetapi.

'Tidak tidak! Bangun!

Kepalanya bingung karena panik. Isaac menggigit bibirnya dan menjadi tenang.

Hanya seorang wanita. Seorang wanita. Dia tidak menakutkan bagikuʹ.

Kemudian, atas-atas.

Dia mendengar langkah seorang wanita mendekat.

- Hei, aku bertanya siapa kamu.

Dia menutup tangannya yang gemetar.

Ketika pria itu meraih belati, tekadnya tidak mengenal batas.

My Body Has Been Possessed By SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang