71

980 57 2
                                    


'... Penjara...'

Tidak.

Mata kaisar berkedip panik.

Penjara bukanlah jenis hukuman yang bisa ditanggung orang. Tinggal di tempat yang sempit, jauh dari orang-orang.

Sebagian besar menjadi gila atau bunuh diri.

Untuk menghindari hasil seperti itu, hukuman lain harus ditanggung.

Hukuman kejam yang bisa meyakinkan semua orang yang hadir.

- Pangeran ...

Rasa sakit yang tajam menembus dada kaisar. Seolah-olah hatinya sedang dicabik-cabik.

- Ambil pangeran untuk memotong pergelangan tangannya.

- ...!

Para bangsawan mulai berdesir. Kaisar memerintahkan untuk mencabut tangannya dari putranya!

- Ah, ayah ...

Air mata mengalir di pipi Casil. Matanya mencerminkan ketidakpahaman, seolah-olah mereka tidak percaya apa yang terjadi.

- Bagaimana begitu ... kehilangan lengan. Ayah, ayah, tidak. Bukan. Itu bukan aku!

- Hakim, buat keputusanmu.

Kaisar tidak bisa lagi melihat pangeran.

Dia menundukkan kepalanya.

Ketua Hakim mengatakan bahwa hukuman sang pangeran adalah potong tangan.

Bach-bach-bach.

Suara palu terdengar.

- Ayah! Sejujurnya, saya tidak bersalah! Saya tidak melakukannya! Benar, ayah!

Kemudian.

- Mungkin mereka harus menghukum pangeran sekarang?

Permaisuri meneteskan air mata palsu.

- Kami tidak tahu keseluruhan cerita.

Mata kering Kaisar bersinar.

Jalang yang gigih.

Jalang ganas.

Sampah sialan.

Bagaimanapun, ini adalah keputusan yang tepat.

Lengan ini akan dipotong cepat atau lambat.

Tapi di persidangan, di hadapan semua bangsawan, itu hanya akan menguntungkan.

Baru setelah itu bara api akan padam sepenuhnya.

Jika hukuman dilakukan sekarang, tidak ada keluhan yang akan menyusul.

Kaisar adalah tipe orang yang mendambakan hasil terbaik bahkan dalam situasi terburuk.

- Lakukan segera!

- Ayah!

Kaisar berpaling dari pangeran.

Para ksatria mendekat. Mereka dipaksa menyeret tubuh pemuda itu.

Casil dikepung di semua sisi dan kewalahan oleh kekuatan superior.

Lengan kiri dipelintir dengan upaya di belakang punggung.

- Ah..aaa..ah

Casil sepertinya tidak percaya dengan apa yang terjadi.

Ini bukan ilusi atau mimpi, tapi kenyataan.

Bibirnya bergetar pelan.

Potong lenganku?

Aku, putra kaisar?

My Body Has Been Possessed By SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang