14

2.1K 260 7
                                    

"Ndin, mama telfon. Sebentar ya" ucap Aldebaran yang kemudian keluar dari ruang rawat Reyna

Dokterpun masuk ke ruang rawat Reyna..

"Haii Reyna" ucap dokter itu

"Aaaaa mama Reyna takut" ucap Reyna merengek

"Gapapa sayang.. pegang tangan mama aja. Kalo sakit, pegang yang kuat" ucap Andin

"Bu, bisa saya mulai?" tanya dokter itu

"Aaaa mamaaa" tangisan Reyna semakin menjadi saat dokter bertanya itu kepada mamanya itu.

"Aduh.. guenya takut jarum juga.." batin Andin

Tangan kanan Reyna akhirnya di ambil oleh suster.

Aldebaran tiba-tiba masuk ke dalam ruangan, dan dia memperhatikan Andin yang ketakutan melihat Reyna di ambil darahnya.

"Nah.. udah selesai Reyna" ucap dokter itu

Andinpun menoleh ke arah Reyna, yang ada di sebelahnya.

"Sakit sayang?" tanya Andin

"Engga mah, ga ada rasanya" ucap Reyna
"Mama takut ya?" sambung Reyna

Andin terdiam, dia tidak menjawab pertanyaan Reyna.

"Mama Andin takut tuh" ucap Aldebaran menyambar

Andin langsung menoleh ke arah Aldebaran, dan Reyna tertawa.

"Iya pak, sepertinya istri bapak takut sama jarum" ucap dokter itu
"Kalau begitu, kami permisi ya pak, bu" sambung dokter itu

"Istri?"
Kalimat itu terus berputar di otak Andin, sehingga Andin terdiam dan tidak merespon ucapan dokter itu.

"Ndin.. Ndin. Itu di tanya Reyna" ucap Mirna menyadarkan Andin

"Eh iya, kenapa sayang?" tanya Andin

"Reyna kapan boleh pulang, mah?"

"Kemungkinan besok sayang" ucap Andin

"Tapi mama temenin Reyna kan?" tanya Reyna pada Andin

"Iya sayang. Pasti mama temenin Reyna disini" jawab Andin
"Reyna sekarang minum obat dulu ya, terus Reyna bobo" sambung Andin

"Bobonya nanti aja ya mah, Reyna ga ngantuk" jawab Reyna

Andinpun mengangguk, dan membiarkan anaknya itu di kasur. Sementara Andin, duduk di sofa bersama Mirna, dan Aldebaran.

"Al, udah lewat jam makan siang.. kamu kalo mau balik ke kantor balik aja" ucap Andin

"Santai, ada Roy kok di kantor. Saya di sini aja sama kamu" ucap Aldebaran

Andin tersenyum, ia merasa senang karna Aldebaran ada disini, menemaninya.

"Ndin, gue makan ya" ucap Mirna

Andin mengangguk.

"Pak.. makan ya" ucap Mirna pada Aldebaran

Aldebaranpun mengangguk.

Tiba-tiba pintu kamar rawat Reyna terbuka, ternyata Rossa sudah tiba.

"Hallo Reyna" ucap Rossa seraya menghampiri Reyna
"Ndin, Al" sambungnya menyapa Andin dan Aldebaran

"Hallo tante" ucap Andin seraya menyalami tangan Rossa.

"Ndin, tadi Al cerita, katanya Reyna kena heat stroke. Kok bisa sih Ndin?" tanya Rossa pada Andin

"Reyna kesenengan kayaknya tan main di luar.. jadi gitu deh" jawab Andin

"Yaa.. namanya juga anak kecil ya, Ndin. Di maklumi" ucap Rossa

L O V E RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang