40

3.5K 322 16
                                    

"Iya. Mereka baru saja menemui saya, dan saya sudah bilang apa yang anda suruh"

"Saya tunggu transferannya"

Rickypun meninggalkan Takashimaya mall.

Malam harinya,

Andin sudah berada di kasurnya, menonton TV sambil menunggu Al yang masih ada di kamar mandi.

"MAAAASSSSS kamu mandi apa bertapa sihhh lama bangetttt" teriak Andin

Aldebaranpun keluar dari kamar mandi, masih menggunakan handuk di setengah badannya.

"Ya Allah Ndin.. saya mandi kayak biasa loh, ga selama kamu" ucap Aldebaran

Andin mengerucutkan bibirnya, membuang pandangannya kembali ke TV.

Setelah memakai piyama tidur, Aldebaran kembali ke mejanya, meja yang sudah tertata laptop dan perintilan berkas yang ia bawa.

"Ihhhh mas Al!!! Bukannya di sebelah gue, malah kerja lagi" batin Andin

Andin menggerutu dari dalam hati, tapi raut wajahnya sungguh menggambarkan kebencian penuh pada suaminya itu.

Sambil mengetik, Aldebaran melirik Andin yang cemberut di kasur.

"Kamu kenapa? Kok cemberut?" tanyanya

"Engga. Gapapa" jawab Andin cepat

Aldebaran hanya mengangguk, dan kembali terfokuskan dengan laptopnya.

"Astaghfirullah hal adzim. Ga ada peka pekanya" batin Andin

Andinpun menyelimuti dirinya, dan menutup wajahnya dengan selimut tebal milik hotel.

Karna merasa kekurangan oksigen, Andin membuka selimutnya, menuruni selimutnya hingga batas lehernya, dan kembali menatap Aldebaran yang masih setia dengan laptopnya.

"Mas Al" panggil Andin

"Hmm?"

"Ayo tidur dong"

"Kamu duluan aja ya, saya masih banyak kerjaan" ucap Aldebaran

Andin menghela nafasnya, dan memutar badanya hingga posisinya kali ini, ia membelakangi Al.

"Jangan ngambek donggg istriku sayangku cintaku" ucap Aldebaran yang tiba tiba berada di samping Andin, menatapnya.

Andinpun membalikan badannya lagi, membelakangi Aldebaran.

Tak menyerah, Aldebaran langsung memeluk Andin dari belakang.

"Peluk aja tuh laptop kamu" ucap Andin

"Maaf yaa.. ada yang harus saya kerjakan tadi Ndin, dan harus langsung saya email balik ke Rendy. Untuk bahan meeting besok" ucap Aldebaran

Andin pun membalikan badannya lagi, menghadap ke suaminya itu. Aldebaranpun menarik tubuh Andin agar lebih dekat dengannya.

Ciuman itupun turun perlahan lahan ke leher Andin, dan perlahan turun ke dadanya.
Aldebaranpun melahap buah dada milik Andin. Di isapnya dan dimainkannya payudara itu. Membuat Andin mengeluarkan desahannya.

L O V E RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang