Aku melihat acara berita di televisi kantor polisi pagi itu. Berita itu mengabarkan tentang kematian seorang pengusaha kaya yang menjadi konglomerat di kota ini. Aku mengambil remote kemudian membesarkan volumenya.
Konglomerat kota, Abraham Dio Kusuma ditemukan tewas tergantung di lampu gantung rumahnya sendiri. Pihak kepolisian telah mengusut dan memecahkan misteri ini. Apakah korban sengaja gantung diri? Atau seseorang berniat membunuhnya? Jangan kemana-mana karena kami akan kembali setelah pariwara berikut ini.
Iklan.
Aku cukup dibuat kesal dengan iklan di televisi pagi itu. Inspektur Rian datang menghampiri mejaku sambil membawa beberapa kotak seperti kado.
"Ini untukmu, dari keluarga Kusuma," kata Inspektur Rian.
"Lalu yang kau bawa?" tanyaku.
"Untuk dokter, teknisi, kapten, dan untukku sendiri," jawabnya sambil berjalan.
"Terima kasih," kataku. Inspektur itu hanya mengacungkan jempol.
Aku menarik pita kotak itu dan membuka kotaknya. Aku melihat setoples coklat dan ada kartu ucapan disana.
Terima kasih Detektif Velisa, karena telah membantu dalam mengusut kasus kematian salah satu anggota keluarga kami. Datanglah ke rumah ini jika kau tidak sibuk. Alex ingin berfoto denganmu jika ada kesempatan untuk bertemu lagi, dia sangat mengidolakanmu. Salam, Kusuma's Fam.
Aku membaca kartu ucapan terima kasih itu dengan tersenyum. Kusimpan kartu itu di buku jurnal dan mulai memakan coklat yang ada di toples sambil kembali menonton televisi. Kini rasa kesalku gara-gara iklan itu telah hilang.
SELESAI
KAMU SEDANG MEMBACA
Chandelier [END]
Mystery / ThrillerPesta ulang tahun ke-13 Angel Kusuma, putri seorang keluarga konglomerat kota ini, berubah menjadi seram tatkala adanya tragedi kematian Pak Dio Kusuma, ayah Angel, yang terjadi di rumah kediaman pribadi keluarga Kusuma yang megah. Velisa Andriani...