06 : Hidup berdua

2.3K 289 3
                                    

"Mama, tega biarin Jwi hidup sama makhluk anarkis seperti Chenle?"tanya Jisung miris, sungguh dia tidak siap bila setiap hari harus berdebat dengan Chenle.

Chenle yang mendengar ucapan Jisung melotot tidak terima, dia ini pemuda kalem dan tampan. Kata siapa dia anarkis? Padahal dilihat dari sisi manapun yang lebay itu Jisung.

"Heh, aku tidak anarkis. Kau saja yang lebay"Omel Chenle.

"Nah kan, sudah mulai (。•́︿•̀。)"Jisung memasang wajah imut nya agar kedua orang tuanya membatalkan pertunangan ini.

"Maaf kan papa Jwi, meskipun papa tidak tega tapi ini yang terbaik agar kalian merasakan kasih sayang kami tanpa mesti kehilangan"jawab Tuan Park memeluk Jisung dengan erat.

"Jwi sayang, dengerin mama ya, mama tahu kok kamu takut sama keluarga Chenle yang kek monster gak ada tenang tenang nya, tapi mereka keluarga kandung kamu, jadi kamu harus terima mereka. Namun mama tidak ingin kehilangan kamu, jadi pertunangan ini di tujukan agar mama tidak kehilangan kamu, dan kamu bisa mengenal keluarga kandung kamu"jelas Nyonya Park.

"Berarti Jwi masih bisa tinggal dengan kalian ya?"tanya Jwi kepada kedua orang tuanya.

"Emm,...."perkataan Nyonya Park dipotong oleh Nyonya Zhong.

"Kalian akan tinggal berdua, biar lebih mandiri iyakan?"mata Nyonya Zhong melotot seakan akan menyuruh yang lainnya menyetujui omongan nya.

"Tapi kan Jwi biasanya tinggal bersama Mama dan Papa, (。ŏ﹏ŏ)"

"Jwi sayang, kamu kan sudah besar jadi harus bisa mandiri. Masalah orang tua setiap hari kami akan datang menjenguk kalian, tapi kalian tetap harus tinggal bersama karena untuk membangun hubungan kalian menjadi lebih baik, dan meningkatkan rasa mandiri dan tanggung jawab kalian"cerocos Nyonya Zhong kepada Jisung.

"Beneran pa? Ma?"tanya Jisung.

Kedua pasangan Park mengangguk, rasanya berat melepaskan anak mereka.

"Ish, gak perlu drama kami membeli tiga apartemen, sebelah kiri tempat ku dan suami ku, tengah untuk mu dan Chenle, dan kanan tempat Nyonya Park dan Tuan Park"ujar Nyonya Zhong.

"Ah, kalau gitu mah tidak bebas"Chenle Kecewa.

"Bebas apanya? Mau ngelakuin apa kamu? Awas aja kalau macam macam ku tembak kepala mu"ancam Tuan Zhong.

"Jangan bunuh dulu dong Baba, setidaknya tunggu dapat warisan baru boleh bunuh hehe"seloroh Chenle.

"Orang tua mu masih sehat dan kamu ngomongin warisan? Dasar anak durhaka! Beneran minta keluar kartu keluarga nih?"tanya Tuan Zhong.

"Ehe jangan dong, Chenle bercanda Ba! Chenle kan anak baik dan tidak alay seperti Jisung"

"Pa! Ma! Belum aja tinggal serumah, dia sudah cari masalah. Apalagi jika tinggal serumah yang ada bertengkar selalu, mungkin juga cakar cakaran"Jisung mengadu pada papanya yang masih memeluk nya.

•••

Bersambung...

Tertukar : ChenJi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang