08 : Kunjungan Orang tua

1.9K 253 7
                                    

"Lele bangun! Sudah pagi, ayo sekolah" seru Jisung membangunkan Chenle.

"Iya iya aku bangun" Chenle langsung berjalan menuju kamar mandi.

"Kalau begitu aku menunggu di meja makan"

Chenle hanya mengangguk, dia masih mengantuk sebenarnya namun, karena tak ingin diamuk Jisung lebih baik dia bangun dan langsung mandi.

"Baiklah tugas pertama memasak sarapan sudah, kemudian membangunkan Chenle juga sudah, nah sekarang giliran membereskan kamar ini" Jisung mulai merapikan selimut dan seprai, membuka jendela untuk membiarkan cahaya masuk menyinari kamar tempat mereka berdua tidur.

Sebenarnya mereka diberikan kamar masing-masing, hanya saja tadi malam Jisung ketakutan jadi dia langsung datang ke kamar Chenle dan tidur bersama Chenle.

•••

Kini kedua remaja itu sudah duduk dan menikmati sarapan pagi mereka dengan tenang, entah apa yang sebenarnya terjadi hingga kedua pemuda yang selalu berkelahi kini menjadi tenang.

"Setelah pulang sekolah, tolong bantu aku membereskan rumah. Orang tua kita akan mengunjungi kita" celetuk Jisung.

Chenle hanya mengangguk, padahal niatnya setelah pulang sekolah dia ingin rebahan dikamar kemudian mengkhayal bagaimana hidup nya jika dia menikah dengan Jisung, dan dia juga berniat untuk membiarkan tugas nya menumpuk terus menerus, wajar saja Chenle kaum rebahan.

"Tidak bisakah orang tua kita tidak menggangu kehidupan kita yang sangat tenang ini?" Tanya Chenle.

"Mereka hanya mengunjungi kita" jelas Jisung.

"Tetap saja aku tidak suka waktu ku diganggu"

Jisung menghela napas, jika dia tidak mau mengalah maka permasalahan kecil ini akan menjadi panjang dan tidak akan ada habis habisnya. Jadi Jisung memutuskan kali ini dia akan mengalah, ingat hanya kali ini.

"Kalau kau mau membantu ku, dan juga bertingkah baik di depan orang tua kita, kau boleh menentukan tanggal pernikahan"

Chenle terdiam mendengar penawaran Jisung yang cukup menarik, akhirnya khayalan nya untuk menjadi pendamping hidup Jisung akan terkabul.

"Baiklah, kalau begitu ayo kita sekolah! Semoga hari ini pulang cepat" kata Chenle bersemangat.

•••

Setelah pulang sekolah, Chenle langsung membuka pintu rumahnya kemudian menyapu dan mengepel, sedangkan Jisung langsung ke dapur menyiapkan hidangan.

"Sepertinya memasak kue kering akan menyenangkan, Chenle, tolong kami bersihkan rumah ya? Aku akan memasak untuk kita"

Chenle hanya mengiyakan saja, kini dia merasa seperti pasangan baru menikah, dimana dia sedang membereskan rumah sedangkan sang istri sedang memasak untuknya, dengan Khayalan nya itu membuat Chenle jadi tidak sabar untuk segera menikah, padahal mereka masih kelas tiga SMA.

Setelah beres beres, Chenle pergi ke kamar untuk membersihkan diri begitu juga Jisung yang membersihkan diri di kamarnya sendiri.

•••

Orang tua mereka kini telah datang, tanpa menunggu lama mereka langsung saja masuk, lagipula mereka punya kunci cadangan apartemen itu.

Saat masuk mereka agak terperangah sedikit melihat segalanya bersih rapi, bahkan saat ke dapur mereka melihat makanan yang telah disiapkan. Sungguh luar biasa menurut mereka, karena yang sebenarnya ada dipikiran mereka ruangan ini akan hancur berantakan, mengingat Chenle dan Jisung yang hobi bertengkar dimanapun dan kapanpun.

Kemudian para orang tua kembali lagi keruang tamu, dan terkejut melihat Jisung yang sedang membaringkan kepalanya di paha Chenle, sedangkan Chenle mengelus rambut Jisung dengan usapan penuh cinta.

Jisung dan Chenle tidak menyadari keberadaan para orang tua itu, mereka masih fokus pada flim Tinkerbell.

"Sudah ku bilang mereka sangat cocok" bisik Nyonya Zhong kepada Nyonya Park.

"Iya, kau benar jadi tidak sabar melihat anakku berdiri di pelaminan" bisik Nyonya Park.

"Bagaimana jika kita nikahkan saja mereka Minggu depan?" Seru Tuan Zhong.

•••

Bersambung...

Tertukar : ChenJi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang