10 : Happy Family (End)

2.8K 238 11
                                    

"Papa, bangun! Papa jangan lupa bahwa hari ini papa berjanji akan mengajak kami pergi ke kebun binatang" seru seorang anak berumur 10 tahun, yang diangguki oleh anak lainnya.

Namun, bukannya bangun sang papa malah semakin mengeratkan selimut nya, hal itu tentunya membuat kedua anak kecil yang sedang membangunkan papanya menjadi kesal.

"Ji bagaimana ini? Papa tidak ingin bangun"

"Tenang Chen aku punya ide!"

Seorang anak kecil yang dipanggil Ji itu mendekati sang papa, kemudian berbisik kepada sang papa.

"Papa, mama saat ini sedang nge-fanboy, di dapur"

Kemudian anak itu menjauh dari papanya, tak lama kemudian sang papa langsung bangun dan langsung berlari menuju dapur.

"Ji, kau melakukan hal apa? Sampai papa bisa bangun dengan wajah ketakutan?"

"Hehehe, sesuatu yang hanya terpikir oleh ku dan papa, ya sudah ayo kita ke dapur"

Kini kedua anak kecil itu pergi ke dapur, disana mereka melihat sang papa yang sedang di ceramahi. Kedua anak kecil itu terkikik senang melihat sang papa yang hanya bisa terdiam sembari menatap mereka tajam.

"JiChen, ChenJi ayo sarapan! Dan jangan pedulikan papa kalian" seru sang mama.

Kedua anak itu tertawa terbahak bahak, kemudian menjulurkan lidahnya mengejek sang papa.

"Sayang! Masa kau tega meninggalkan suamimu ini, dan lebih memilih kedua anak kembar bertingkah setan itu?"

"Oh, ayolah Chenle! Jangan kekanakan! Mereka anak mu, jika mereka bertingkah seperti setan, berarti kau juga seperti setan!"

"Tapikan Jisung, mereka kan anak kita. Itu tandanya kau juga setan" seru Chenle yang berhasil mendapat tatapan tajam dari Jisung.

"Diam, atau kau mau tidak ku beri makan?" Ancam Jisung yang berhasil membuat Chenle diam tak berani membantah.

Sedangkan kedua anak kembar itu tertawa terbahak bahak melihat sang papa yang disiksa sang mama.

"Kalian makanlah terlebih dahulu, mama ingin membereskan kamar kalian dan juga kamar mama setelah itu mama ingin mandi, ingat jangan buat keributan ya!"

Kedua anak itu mengangguk patuh, memang begitulah keduanya ketika bersama sang papa mereka akan menjadi nakal dan tidak mau diatur, tetapi ketika bersama sang mama mereka akan menjadi anak yang patuh dan baik.

"Apa-apaan itu? Kenapa kalian hanya patuh kepada mama kalian?" Tanya Chenle.

"Ya karena kami ingin" jawab JiChen tanpa beban.

"Kalian ya....hah sabar" gumam Chenle.

"Sudah lah papan, lebih baik kita makan setelah itu mandi" seru Chenji.

Akhirnya mereka bertiga makan dengan tenang, setelah makan mereka mencuci piring kemudian menyusun nya.

•••

"Papa! Papa! Bagaimana cara papa mendapatkan mama?" Tanya JiChen penasaran.

Kini mereka bertiga berkumpul diruang keluarga, mereka bertiga melupakan niat mereka yang ingin mandi setelah makan, dan malah berkumpul diruang keluarga.

"Dulu, mama itu suka mengejar-ngejar papa! Papa awalnya tidak suka dengan mama yang terlalu agresif, tapi karena perjuangan nya yang gigih akhirnya papa menerima mama kalian untuk menjadi pendamping hidup papa" seru Chenle dengan senyum bangga.

Kedua anak kembar itu menahan tawa nya, ketika melihat mama mereka sedang menggeleng-gelengkan kepala mendengar kisah palsu yang dibuat oleh sang suami.

"Ekhem..." Batuk Jisung.

Chenle yang tadi tersenyum bangga kini meringis, sepertinya Jisung mendengar semua perkataan nya. Tamatlah riwayat Chenle sekarang.

"Sayang~ katakan siapa yang mengejar ngejar mu?" Seru Jisung lembut.

"Ehe, sebenarnya cerita yang papa ceritakan pada kalian itu bohong! Papa lah yang selalu mengajak mama kalian untuk berkelahi agar mendapatkan perhatian mama kalian, sebenarnya kami yang tertukar dan karena orang tua kami tak ingin kehilangan anak yang sudah dibesarkan nya akhirnya mereka menjodohkan kami" seru Chenle.

Kedua anak kembar itu manggut-manggut namun setelah itu mereka bertiga merasa hawa seram disekitar mereka.

"Kenapa kalian bertiga masih disini? Tidak mandi?" Seru Jisung.

Kini ketiga nya berlari menuju kamar masing-masing untuk mandi sebelum sang Nyonya besar mengamuk dan menjewer telinga mereka sampai merah, jangan lupakan ceramah nya yang tidak akan berhenti bahkan kesalahan yang lama pun akan diingat nya kembali.

•••


End

Dan akhirnya cerita ini End, nah untuk cerita Chenji selanjutnya mungkin agak lama karena cerita ini saja agak sepi, Apalagi kalau nulis cerita Chenji lainnya, saya tidak yakin akan ramai...

Sebelum itu saya ingin bertanya

Kira kira setuju gak cerita ini di publis?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kira kira setuju gak cerita ini di publis?

Nah  kalau Chenji itu kemungkinan bakal publis book ini, tapi lihat nanti deh kalau rajin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nah  kalau Chenji itu kemungkinan bakal publis book ini, tapi lihat nanti deh kalau rajin...

Dan baiklah sampai jumpa di cerita lainnya, sayang kalian semua!

Tertukar : ChenJi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang