Pagi hari di Grace Fields dengan Emma yang merapikan piring"Ohayo Emma." Sapa Norman sambil tersenyum seperti biasa, lalu berjalan mendekati Emma yang masih syok akan kejadian tadi malam.
"Tersenyumlah, Emma." Norman membisikkan kalimat itu sambil berjalan melewati Emma yang tersenyum
.
.
.
"Dengar Emma, kita harus bersikap seakan semua normal. Semalam, kita melanggar peraturan dan mendekati gerbang. Tapi kita tidak melihat apapun." Ucap Norman saat ini bersama Emma hanya berdua saja :v
"Tapi, bagaimana dengan Little Barnie?" Tanya Emma
"Ya, aku yakin Mama sudah menemukannya." Norman menjawab
Langsung potong ke Emma yang ngomong gaya hidup ya!
"Makanan Lezat, seragam putih yang menonjolkan noda, dan gaya hidup yang sistematis. Semua untuk memastikan kualitas kita sebagai ternak." Ucap Emma dengan sedikit bergetar.
Potong lagi..
"MAMA...." teriak Mark
"Mark? Ada apa?" Tanya Isabella
"Apa yang harus aku lakukan? Aku kehilangan Naila di hutan! Aku mencarinya ke mana-mana, tapi tak menemukannya!" Mark sudah menangis
Isabella menunjukkan alat pelacak dan pergi menemui Naila yang lelah dan tertidur di hutan.
"Mama!"
"Musuh kita!"
.
.
.
"Ada apa, Emma?" Isabella yang muncul dengan wajah menyeramkan
Emma terlihat pucat dengan kehadiran Isabella serta Norman yang gugup dibalik dinding mendengarkan percakapan keduanya yang masih hening.
"Bukan.. aku hanya sedih akan meninggalkan house.." Emma menampilkan raut sedihnya
Lalu meloncat dan memeluk Isabella, "Aku menyukai Mama dan House."
"Makan malam sudah siap, Mama." Ray muncul mengalihkan ketegangan yang terjadi
Langsung ke part Ray datang tiba-tiba mengejutkan Emma dan Norman dengan santuy nya.
"Yo. Maaf, aku mengikuti kalian." Ucap Ray membuat terkejud Emma
"Kurasa sudah waktunya kalian menjelaskan apa yang terjadi..." Ray memberikan bukunya pada Emma dan melingkarkan tangan di kedua leher sahabatnya itu.
"Apa yang terjadi di gerbang malam itu? Maksudku saat kalian mengantar Little Barnie." Ray menatap sengit Norman dan Emma
"Iblis.. Peternakan.. Mama musuh kita.. Ini gawat sekali!" Ray berkata setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari Norman dan Emma
"Nee.. Norman haruskah kita beri tahu (name) juga?" Tanya Emma yang diangguki oleh Norman.
"Jadi, kenapa kau memihaknya?" Ray menarik kerah baju Norman
"Karena aku menyukai Emma. Aku ingin dia terus tersenyum karena aku menyukainya." Norman menjawab sambil tersenyum
"Ray, Norman, waktu bermain belum berakhir bukan?" Emma mendekati Ray dan Norman yang terkejud
.
.
.
.
.
"Biar ku perkenalkan ini Carol, adik baru kita. Lalu ini Sister Krone. Dia datang untuk membantu pekerjaan ku." Isabella memperkenalkan Krone dan Carol dihadapan anak-anak
"Musuh baru.." gumam Emma dan Norman, sementara Sister Krone tersenyum.
.
.
.
.
Klek..
Pintu kayu yang besar itu terbuka menampilkan sesosok gadis yang membaca buku, tak lain dan tak bukan adalah (name) yang tengah berada di ranjang.
"Oh kalian sudah datang?" (Name menutup bukunya dan menatap tiga orang itu jangan lupa senyum manis yang ia tampilkan membuat gugup tiga orang tercerdas di GF
"Itu.. (name) ada yang ingin kami ceritakan." Emma gugup bulir-bulir keringat sudah jatuh dari wajahnya.
"Souka.. jadi intinya kalian ingin kabur bersama yang lain setelah mengetahui hal ini?" Tanya (Name) ia menatap Emma dan Norman lalu Ray
(Name) tersenyum seperti biasa membuat tiga orang itu tersentak kaget, "Aku sudah tau hal ini lebih dulu dari kalian." Lagi-lagi jawaban itu membuat tiga anak jenius menatap tak percaya pada dirinya.
"Dongeng. Sewaktu tidur dulu mama menceritakan tentang peternakan, iblis, dan lainnya." Ucap (Name) ia lalu mengulurkan tangan Ray dan Norman yang sudah paham apa yang diinginkan gadis itu menurutinya
Norman mengambil kursi roda yang dilipat di bawah ranjang (Name) dan Ray bersama Emma yang membantu (Name) duduk di kursi roda itu.
"Arigatou.." Ucap (Name) sambil tersenyum dan mendorong kursi rodanya menuju rak bagian kanan dan mengambil buku berdebu yang tersimpan dibalik buku-buku besar
"Ha'i. Aku menemukannya.." Ucap (Name) ia membersihkan debu itu lalu berjalan mendekati ranjang, Emma memiringkan kepalanya tak mengerti dengan tulisan-tulisan di sampul buku itu.
"Ini dia, buku dongeng dunia ini."
🦋🦋
________________
Ceritanya nanti bakal digabung ya dari cerita komik lau novel dan imajinasi Zaza sendiri okey 😉👌
Jangan lupa Vote dan Comment
Bye..bye..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Baru di Dunia Lain [TPN X READERS]
FanfictionPada suatu hari di perpustakaan Grace Field, Emma, Ray, dan Norman menemukan sebuah pintu dibalik rak buku itu. Mereka membuka pintu itu dengan berbagai cara dan akhirnya pintu itu terbuka menampakkan ruangan gelap yang banyak buku berserakan. Tapi...