04.

571 113 6
                                    


"Heehhh." Emma menatap polos (name) yang tersenyum lembut

"Dunia terpisah menjadi beberapa kubu." (Name) berbicara sambil membuka halaman pertama buku besar itu.

"Kedua kubu saling berperang, hingga tercetuslah perjajian untuk membuat perdamaian terus terjaga, yaitu dengan membagi dunia menjadi dua bagian." Halaman demi halamn buku itu bergambar dan tulisan dengan bahasa asing itu bisa dibaca oleh (name)

"Perjanjian apa?" Tanya Emma

"Perjanjian untuk tidak saling mengusik kubu masing-masing." (Name) lagi-lagi tersenyum lembut menjawab pertanyaan Emma.

"Lalu kita sekarang berada di mana?" Kali ini Norman yang bertanya

"Ya, dan untuk apa kita disini?" Ray juga ikut bertanya.

"Kita berada di dunia iblis, dan kita disini untuk di korbankan agar perdamaian terus terjadi." (Name) membalik halaman buku itu lalu munculah gambar iblis yang memakan manusia

"Tanpa pengorbanan tidak ada kemenangan ataupun perdamaian." (Name) menatap sendu buku yang telah ditutupnya.

"(Name)! Ikutlah kami untuk kabur, dengan kejeniusanmu yang setara atau mungkin lebih dari Norman bukankah kabur dari perternakan itu jauh lebih muda?" Emma berseru dia menggengam kedua tangan (name)

"Tidak.. Emma.. aku tidak mungkin bisa pergi. Aku hanya akan menjadi beban bagi kalian." (Name) melepaskan tangan Emma lalu membawa buku itu dan menyusunnya lagi di rak.

"Aku tidak peduli, yang penting kau tetap hidup (name)! Dan bukankah kau juga ingin melihat dunia luar? Mari kita pergi kedunia manusia bersama!" Emma berseru dengan lantang

"Tidak Emma.. aku tidak bisa.. karena hidupku tak akan lama lagi.." (Name) berkata dengan lirih matanya berkaca-kaca lalu ia kembali menenangkan emosinya.

"(Name) apa maksudmu?" Norman mendekati (name) yang sudah ia anggap sebagai kakaknya.

"Aku tidak bisa hidup lama, aku adalah anak yang cacat dan lagi hidupku sebagai (name) akan segera berakhir karena efek samping penyakitku ini!" Nafas (name) memburu, matanya kembali berkaca-kaca tapi detik kemudian ia menormalkannya lagi.

"Apa maksudmu segera berakhir?" Ray menatap tak percaya (name)

"Itu karena-!" Ucapan (name) terpotong dengan suara kunci dibuka.

Klek..

"Minna.. pergilah sekarang, Mama akan segera datang!" Seru (name) ia segera menaiki tempat tidur dibantu oleh Norman, Ray dan Emma. Lalu Norman menutup kursi roda dan menaruhnya di bawah tempat tidur.

Isabella datang dengan senyuman ia menghampiri (name) lalu memberikan sebuah kalimba yang membuat (name) tersenyum

"Arigatou Mama.." ucap (Name) dengan senyuman.

"Nee.. aku juga punya satu hadiah lagi.." ucap Isabella ia mengelus surai (name) dengan lembut

"Apa itu mama?" Tanya (name) menatap polos Isabella

Lalu tak lama masuklah dokter seme astoge smee maksudnya ni keyboard memang sering nganar orang ngetik smee eh malah jadi..

(Name) disuntikan beberapa obat ia juga tetap tenang karena sudah jadi makanan sehari-harinya

Ditempat Ray, Norman, dan Emma saat ini mereka masih termenung memikirkan ucapan (name) lalu mereka tiba-tiba mengingat perkataan (name) sewaktu mereka kecil.

"Nee.. Ray, Norman, Emma, suatu hari nanti aku akan membuktikan bahwa aku bisa mengalahkan kalian dalam segi apapun!"

(Name) saat itu berkata dengan sorot mata yang berkobar penuh semangat sangat berbeda dengan (name) yang sekrang penuh ketenangan dan sorot matanya sering kosong.

🦋🦋

_____________

Eps selanjutnya..

"Biar kuperkenalkan saudari baru kalian untuk sementara. Aku harap kalian bisa berteman dengan baik bukan begitu (name)..?"

"Ha'i mama.."

"Ka-kau bisa berdiri?!!"

"Ohayo Sister Krone desu.."

_______________

Jangan lupa Vote dan Comment
Bye..bye..

Kisah Baru di Dunia Lain [TPN X READERS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang