Happy Reading
Typo bertebaran!***
"Halo?"
Suara laki-laki, bukan suara Bunda ataupun suara Ayahnya lalu siapa?
"Halo?"
Terdengar suara itu lagi, Rania tersadar dari lamunannya dan segera membalas.
"Em, H-halo" Sial kenapa dia jadi gugup begini?
"Ada perlu apa?" tanya orang di sebrang.
Rania berusaha menetralkan detak jantungnya yang tiba-tiba saja berdetak dua kali lipat dari biasanya.
"Bunda mana?" tanya setelah dia dapat menetralkan detak jantungnya."Oh, Bunda lagi keluar dan lupa membawa handphonenya." balas orang itu. "Ga, come on!"
Terdengar teriakan setelah orang itu membalas pertanyaan Ranai, sepertinya dia akan pergi terbukti dari perkataan orang itu lagi.
"Udah dulu. Gue mau pergi. Nanti kalau Bunda udah pulang, gue kasih tau." ucapnya.
"Eh, iya." balas Rania. Kemudian panggilan pun terputus. Apakah dia anak Bunda? Pikir Rania.
Tak mau berpikir panjang, akhirnya Rania melihat jam, sudah magrib ternyata. Lalu kemana Zara, kenapa hingga sekarang dia belum pulang juga? Lalu Rania teringat, kalau dia akan menelfon Zara kalau dia sudah pulang. Kenapa dia bisa lupa.
Kemudian diapun menelfon Zara yang langsung di jawab oleh anak itu.
"Lo di mana?" tanya Rania spontan.
"Di rumah." bawab Zara.
"Kenapa gak langsung ke rumah?"
"Gue kira lo belum pulang. Makanya gue ke rumah dulu."
"Gue udah pulang, buru lo kesini."
"Iya, tunggu sekalian gue mau sholat dulu baru kesitu."
"Yaudah"
Panggilan pun terputus.
***
"Lo tau gak, Zar?" tanya Rania tiba-tiba saat mereka sedang duduk di karpet berbulu depan TV.
"Enggak." jawab Zara santai.
Rania mendengus dan menabok lengan Zara. "Lo tuh ya, ngerusak suasana aja." ucapnya.
"Ya kan emang gua gak tau, Ran." elaknya sambil mengelus lengan yang menjadi sasaran empuk Rania.
"Ya, bilang aja kek apa, gitu." cicit Rania.
"Yaudah, apa?"
Rania memutar bola matanya malas kemudian berujar. "Tau ah, udah gak mood gue mau cerita." gumamnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Ya elah, gitu aja ngambek Ran." timpal Zara, "Gue punya milkita, lo mau apa enggak?" Zara tersenyum melihat Rania spontan menghadap kearah dengan mengarahkan tangannya di depannya.
"Bisa aja lo ya, Mana?" cetus Rania. Ah, sahabatnya ini tau saja apa kelemahannya.
Zara tersenyum miring, kemudian berkata, "Cerita dulu, baru gue kasih." ucapnya.
Rania menghembuskan nafas kasar. "Udah gue udah males. Gue mau tidur dulu, capek." ucapnya. Kemudian berjalan menuju kamar yang berada di lantai dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGARA: Mysterious Couple
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!!!] "Jangan khawatir. Aku disini, sama kamu. Enggak akan aku biarkan kamu sendirian lagi. Aku janji!" Tegas Rega pada Rania. ~~~ Rania Syakia Hanasta. Seorang gadis yang cantik dan periang. Akibat kejadian dimana dia kehilangan...