One

1.8K 136 17
                                    

Warn!! Cerita ini memiliki banyak perkataan frontal, kasar, dan makian. Ada sedikit adegan NSFW juga terkadang nyelip, bloody, MCD, abuse, dan pembunuhan.

Jadi yg ngerasa dibawah umur 18 tahun, silahkan jauh jauh🙏

#MPREG juga, jadi cowoknya bisa hamil, jangan tanya lahirnya dari mana, toh gada adegan lahirannya👍


Happy reading😳🤲














Sebagai seorang pemimpin dari grup mafia terbesar, Takemichi tentu memiliki banyak pengawal dan bawahan lainnya. Sifatnya yang kejam dan tak pernah pandang bulu saat membunuh jelas membuatnya disegani dan ditakuti, namun siapa sangka dibalik sifatnya yang terkadang arogan dia adalah sosok pecemburu ulung.

Dan Manjirou adalah salah satu saksi jika Takemichi memang demikian. Pemuda Sano yang sudah bersamanya sejak kecil itu bisa merasakan hal tersebut ketika Takemichi sedang menatapnya saat berbicara dengan seseorang. Karena itu, tidak dipungkiri pula jika hubungan keduanya memang terlampau dekat melebihi status atasan dan bawahan.

Hanya keduanya yang tahu hubungan mereka seperti apa, karena pada dasarnya keduanya tidak pernah memusingkan masalah status hanya untuk melakukan sex selain karena alasan sama-sama butuh dan suka. Manjirou tidak pernah menolak atau bahkan menghindar saat Takemichi menggodanya, dan Takemichi pun tahu jika Manjirou tidak akan pernah bisa melakukan hal itu padanya dan hanya mampu untuk menurutinya terus-menerus sampai kapan pun.

Dan kini di bawah kungkungan si pemuda Sano, Takemichi kembali melingkarkan kakinya di sekitar pinggul Manjirou yang semakin menghentaknya kian dalam. Desahan lirih terdengar dan kemudian teredam saat ciuman membungkam mulutnya. Tatapan sayu pun tampak terlihat saat Takemichi menatap wajah Manjirou yang dipenuhi keringat, wajah yang begitu penuh gairah membuatnya semakin menginginkan pemuda itu lagi dan lagi.

"Aahhhh... ppellan peelanhh.." Takemichi mencengkeram bahu Manjirou dengan kuat hingga guratan atas kuku yang menancap tampak terlihat.

Manjirou sendiri mendesis kala merasakan sedikit perih pada punggungnya, namun ia tetap melanjutkan aktifitasnya untuk menyentak pinggulnya dan saat dirasa klimaks dirinya dan Takemichi akan datang, dia pun sontak mempercepat tempo geraknya.

"Aahhh... hhhh.. Jirouuhh..." tubuh Takemichi mengejang saat klimaksnya datang, nafasnya pun tersengal dengan dada yang naik turun, dan bulir-bulir keringat terlihat membasahi setiap inci tubuhnya.

Manjirou menengadah dan menghela nafas lega, setelahnya ia pun lekas menarik diri dan kembali membenahi pakaiannya tanpa banyak bicara. Takemichi pun mengamatinya dalam diam lalu mendudukkan diri di atas ranjang sembari menyalakan seputung rokok untuk ia isap.

"Bagaimana tugas yang kuberikan padamu?" Tanyanya hingga Manjirou sontak menoleh.

"Sudah saya urus, Tuan." Mendengar jawabannya Takemichi pun mengangguk lalu menghembuskan asap nikotinnya ke depan wajah Manjirou yang kini sedang mengusap tubuhnya dengan tisu basah. Pemuda Sano tampak terbatuk pelan hingga membuat Takemichi terkekeh melihat reaksinya.

"Sudahlah kau boleh pergi, aku akan mengurus diriku sendiri, kau siapkan saja semuanya untukku." Titah Takemichi hingga Manjirou sontak menjauhkan tubuhnya.

"Baik, Tuan. Saya permisi." Ujarnya seraya membungkukkan tubuhnya sekilas sebelum akhirnya keluar dari kamar Takemichi yang tampak tersenyum tipis saat meliriknya.

....
....

Grup mafia yang Takemichi pimpin adalah salah satu grup mafia terbesar di Asia, dan Alpha adalah sebutan baginya karena berhasil mendominasi beberapa negara untuk dijadikan wilayah tetapnya melakukan transaksi dan hal lainnya. Karena itu pula musuhnya tidaklah sedikit, banyak beberapa orang yang mencoba membunuhnya hanya untuk merebut kekuasaan, jadi tidak sembarang orang pula yang bisa dekat dengannya.

A L P H ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang