Waktu itu umur Takemichi barulah genap enam tahun, di mana dia merayakan ulang tahunnya bersama keluarga besar serta para kolega orang tuanya, anak-anak kepala keluarga yang lain pun turut di undang pada acara tersebut, dan Seishu adalah salah satu anak yang terlihat begitu terperangah saat menatap Takemichi diantara kerumunan banyak orang.
Karena pada dasarnya keluarga Inui adalah keluarga terloyal, jadi doktrin untuk begitu memuja menjurus terobsesi sudah dilakukan semenjak dini, jadi hal itu pula yang menjadikan Seishu sangat menyukai Takemichi.
Berbeda dengan Seishu, Manjirou adalah kebalikannya, keluarganya --terutama sang kakek selalu mendoktrinnya agar bisa menjadi yang terhebat melebihi keluarga Hanagaki karena bagi keluarga Sano, keluarga Hanagaki adalah halangan bagi mereka menaiki puncak. Maka dari itu Manjirou kecil hanya menatap datar pada Takemichi yang tampak gembira bersama ayah dan ibunya.
Kebencian itu sudah ada semenjak kecil, namun beranjak dewasa semuanya perlahan mulai terasa berbeda.
Kini setelah acara utama selesai, Takemichi diajak berkenalan pada semua pewaris yang lain, Kakucho yang sudah kenal dekat dengannya jelas tak merasa canggung saat itu terlebih dia sudah menjadi anak angkat keluarga Hanagaki, sedangkan yang lain sedikit tak merasa pantas diri karena harus dekat dengan Takemichi.
Bagaimana pun di masa depan nanti mereka harus patuh padanya. Jadi bagi mereka sang tuan adalah segalanya layaknya raja.
Namun Takemichi kecil tak masalah dengan hal tersebut, ia ramah dan senang bergaul dengan siapa pun hingga saat tragedi itu terjadi semuanya pun berubah.
Pesta yang semula baik-baik saja dan berjalan lancar kini mulai ricuh saat suara tembakan menggema di ruangan, banyak orang-orang berlarian ke sana kemari terutama para anggota keluarga yang mencari anak mereka.
Akemi Hanagaki --kakek Takemichi kala itu menggertakan giginya kala tahu apa yang tengah terjadi, lantas semua bawahannya pun ia suruh untuk membawa semua anak-anak ke ruangan bawah tanah. Awalnya Takemichi tidak mau digendong oleh salah satu bawahan kakeknya, namun ibu dan ayahnya menyuruhnya untuk menuruti apa kata kakeknya, dengan sedikit enggan akhirnya Takemichi pun menurut dan tak lama pemandangan di hadapannya membuat Takemichi berteriak histeris, ayah dan ibunya tertembak saat ingin melindunginya ketika dia dibawa pergi membuat Takemichi memberontak meminta diturunkan tapi bawahan sang kakek langsung menutup matanya dan membawanya lari ke ruang bawah tanah.
Setelah hampir satu hari di sana, Takemichi pun dikeluarkan bersama dengan anak-anak yang lainnya. Ruangan semalam di mana pertumpahan darah terjadi kini telah bersih seperti tidak ada sesuatu pun yang terjadi.
Takemichi kala itu segera menanyakan keberadaan ayah dan ibunya pada sang kakek, namun pria paruh baya itu enggan untuk menjawab dan hanya mengatakan pada semuanya agar tidak lagi mengungkit orang tua mereka. Beberapa anak menangis terutama Takemichi yang sudah menjerit sangat keras, namun ada satu anak yang tampak biasa saja yakni Manjirou yang memang sudah tahu akan rencana kakeknya.
Setelah itu semuanya dibawa ke kediaman kakek Takemichi, dua hari setelah kejadian pun Takemichi mengalami demam tinggi dan Seishu serta Kakucho adalah anak yang selalu menemaninya.
Kakucho tahu alasan kenapa tetua --sebutan bagi kakek Takemichi, mengatakan untuk tidak mengungkit masalah orang tua mereka lagi, Kakucho paham dengan apa yang terjadi setelah tanpa sengaja mendengar pembicaraan tetua dan ayah Takemichi setelah kedua orang tuanya meninggal lebih dulu.
Kakucho sejenak menghela nafasnya lalu menepuk pundak Seishu yang masih memegangi tangan Takemichi begitu erat, hal itu sontak membuat Seishu menoleh padanya. "Jaga Micchi ya, Sei."
Empunya nama hanya balas mengangguk lalu kembali terfokus pada Takemichi kecil yang kembali mengigau, kasihan sekali sosok dihadapannya ini pikirnya.
....
....
KAMU SEDANG MEMBACA
A L P H A
FanfictionMaitake | Not ABO | Mpreg | Short story . . . Alpha adalah sebutan bagi Takemichi sebagai ketua mafia terbesar di Asia, sifatnya terkenal dingin dan tak pernah pandang bulu saat membunuh seseorang. Namun dibalik sifatnya yang seperti itu nyatanya Ta...