Sejak kejadian malam itu, Jieun benar-benar tidak mau jauh dari Jisa, Bahkan ditinggal ke toilet pun dia langsung merengek. Rasanya Jisa ingin menyumpah serapahi Yohan, karna Yohan lah penyebabnya.
"Una... Belapa Ama agi ita Ampe???" tanya Jieun sambil menggoyangkan lengan kanan Jisa, Jisa menoleh dan dia hanya memberikan senyuman.
Sudah 1 jam perjalanan, dan setiap macet pasti Jieun akan bertanya hal yg sama. Dan sekian kalinya Jisa selalu membalas dengan senyuman, rasanya dia juga sudah capek dengan jalanan yg ramai dengan orang-orang yg akan liburan keluarga.
"Jieun kalau ngantuk tidur aja, sayang. Ayah nyetir sendiri gak papa kok." sahut Yohan dari kursi kemudi dan Jieun cuma angguk-angguk dan mulai mencari posisi nyaman untuk kepalanya dan mulai tertidur.
"Nurut banget sih." gumam Jisa sambil mengelus lembut kepala Jieun yg bersandar di Pahanya.
"Anaknya Yohan gitu loh." sombong Yohan, Jisa merespon dengan wajah datar dan Yohan hanya terkekeh geli.
"Bercanda. Anak kita Gitu lohk..." lanjutnya
"Hemmm yayaya, aku kira anak kamu sama Jukyung" Sindir Jisa "kamu mah, ngomongin masa lalu Mulu! Liat masa depan donk. Tuh hasilnya, lagi bobo cantik" sahut Yohan
"Ya gimana gak inget masa lalu coba? Kamu kan dulu sukanya sama kak Jukyung. Kok nikahnya sama aku?" tanya Jisa penasaran
"Kepo kamu" jawab Yohan singkat, lalu mulai melajukan kendaraannya lagi ketika jalanan perlahan-lahan mulai lenggang.
........
"Kalian sudah sampai?" tanya Tuan Hwang sambil menatap sayu persatu orang-orang yg baru saja keluar dari mobi pribadinya masing-masing.
"Iya, paman." sahut TaeJung
"Ponakan gua mana? Terus Saudara gua mana?" timpal Jukyung saat memperhatikan satu persatu tamunya, dan tidak ada orang yg dia cari. Yohan
"Masih di jalan kali. Soalnya tadi pas kita jalan si Jieun nya rewel, yaudah kita jalan duluan" jawab Shindong sambil duduk asal di tanah.
"Ayah ngapain? Kok duduk dibawah sih?" tanya Shina, selaku anaknya Shindong.
"Capek, huh ayah capek. Dahlahk ayah mau rebahan" jawab Shindong, dan kali ini dia beneran ambil posisi tiduran padahal masih dihalaman rumah Jukyung.
"E-eh.... Jangan tidur disini! Kasian tanaman gua...ancur nanti! Kalau mau tiduran, ya di dalem atuh!" ucap Jukyung sambil menghentak-hentakkan kakinya. Bercanda
"Bentar donk Juk, pegel sumpah." jawab Shindong
"Kenapa 13 tahun lalu aku menyelamatkan kalian ya?" gumam tuan Hwang, sontak saja Shindong terbangun dari rebahannya dan yg lain langsung mengalihkan atensinya kepada tuan Hwang.
"Kenapa? Kalian tersinggung?" nyinyir tuan Hwang
"Ayah! Jangan seperti itu! Itu sudah berlalu, ayoklah! Kita sudah mengulang kembali menjadi lebih baik, jadi janganlah ayah buat ini seakan-akan masih sama seperti masa lalu" protes Jukyung
"Ahahahaha, ayah bercanda. Ayok masuk! Keponakan-keponakan cantik dan tampanku juga harus masuk" ajak tuan Hwang sambil menautkan kedua tangannya di belakang dan berjalan menuju pintu rumahnya
"Kakek! Oyong mau di Tuntun!" ucap Jinyoung sambil berlari kecil menghampiri Tuan Hwang, tuan Hwang memberikan senyuman kecil kemudian memberikan sambutan hangat kepada tangan mungil Jinyoung.
"Aku juga mau!" timpal Suzy dan Shina bersamaan, kemudian menghampiri Tuan Hwang dan menautkan tangan mungil mereka pada tangan besar tuan Hwang.
Tuan Hwang terkekeh geli, dia berpikir kenapa dia bisa membenci ayah dan ibu dari anak-anak kecil itu, dulu? Sedangkan anaknya sangat lah suka dengannya. Aneh bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
HMS || Zombie ✓
Teen Fiction[ ISINYA GK JELAS, TP BANYAK KENANGANNYA ] HMS = HOLIDAYS, MISSION and SORROW! >>🦋Liburan? >>🦋Misi? >>🦋Kesedihan? >>🦋Masa lalu? •Ini kisah tentang kejadian dimasa lalu yg kembali terulang. Menimpa orang-orang tak bersalah untuk menjadi korban, m...