....
Sepulang dari taman dan membeli persediaan apel, Dara langsung masuk ke kamar membersihkan diri dan setelahnya mulai melanjutkan menonton Drakor dilaptop yang akhir-akhir ini jarang ia lakukan karena sibuk.
Gadis itu mencomot apel sambil sesekali ikut bergumam tidak jelas mengikuti tokoh dalam drama yang ia tonton. Tetapi kegiatan menyenangkan yang ia lakukan itu tiba-tiba harus terhenti akibat ponselnya yang tanpa permisi berdering nyaring, membuat Dara jadi tidak fokus, terutama lagu yang ia gunakan sebagai nada dering adalah lagu milik Girlband asal Korea yang setiap nadanya mampu mengundang tubuh untuk bergoyang.
Lihatlah! Bahkan gadis itu kini secara ajaib mulai berjoget ala-ala Korea. Lupa jika hatinya sedang sakit, karena pemandangan di lapangan sekolah tadi siang.
"Annyeong!" Sapanya ringan.
"Dara! Angkat! Please, jangan bunuh diri dulu, gua belum nikah ama Cahannyeol dan kalo lo mati terus gua pamernya ke siapa? Dara! Inget dosa, jangan gara-gara hati lo potek jadi ngambek ke Tuhan kek gini, gua yakin semua ada jalannya!"
Demi menjaga keselamatan gendang telinganya dari kerusakan yang disebabkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, Dara langsung menjauhkan ponsel dari telinganya. Astaga, Sarah kenapa bisa berubah seperti emak-emak begini? Apa mungkin hibernasi yang ia lakukan tadi sore telah membuatnya berubah dalam sekejap?
"Dar---"
"Iyya, ini gua angkat dan alhamdulillah gua masih hidup sehat walafiat!" Dara sedikit nyolot tatkala membalas sahabatnya itu.
Memangnya siapa yang tidak kesal, ketika lagi asik nge_Drakor tiba-tiba tiada angin tiada hujan datang seorang pengganggu? Rasanya Dara ingin sekali menenggalamkan gadis itu ke Bikinibottom.
"Jadi lo masih hidup? Padahal gua udah berharap bisa dapet makan gratis di rumah lo."
Dara mendengkus, kemudian kembali menyomot apel. "Lwo tuh ya, kwaga ada akhwlak bangwet."
"Hidih imingin li, kik iring kimir-kimir. Nggak jelas!" Sarah meledek cara bicara Dara yang belepotan dan jika kalimatnya diterjemahkan maka artinya adalah 'hidih omongan lo, kek orang kumur-kumur. Nggak jelas!'
Setelah menelan makanannya dengan sedikit pakasaan hingga membuat tenggorokannya sakit Dara kemudian membalas dengan sengit, "kalo mau nelfon gua cuma gara-gara pengen ajakin gua debat unfaedah mending gua matiin, gau mau lanjut nonton." Gadis itu sudah akan bersiap memutus sambungan telfon, ketika suara lengkingan Sarah kembali terdengar hingga membuat telinga Dara yang belum melakukan antisipasi dibuat berdenging panjang.
"Bisa nggak sih kalo ngomong nggak usah pake urat?!" Kesal Dara.
Terdengar kekehan garing dari seberang sana, mungkin saat ini Sarah tengah menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Tabok online ada nggak sih?
"Ya lo sih, buru-buru banget gua kan belum selesai."
Dara mendengkus, "terus lo mau ngomong apa hah?"
"Sabar ini gua kan lagi persiapan, soalnya ini penting banget, makanya butuh tenanga ekstra."
"Lebbay banget sih---"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
Teen Fiction"Lo ... mau nggak jadi pacar gua?!" Karena terlalu gugup Dara tanpa sadar berteriak keras. Sedang cowok bersepatu convers itu hanya dapat mengerjapkan mata terkejut atas tindakan gadis di depannya ini barusan. Apa baru saja ia ditembak? Oleh seoran...