06

8 0 0
                                    

Pertemuan singkat itu membuatku tak habis-habisnya berpikir di sepanjang jalan. Pria itu jelas-jelas menunjukkan ekspresi wajah yang familiar. Rasanya pria itu pernah kulihat sebelumnya, tapi dimana ya?

Kebetulan sekali daerah ini sangat dekat dengan para rombongan kemarin. Aku ingin melihat keadaan mereka. Jika mereka tidak ada di tempat, maka aku harus waspada terhadap para investigator kemarin sore.

Mereka bisa saja Trackficing yang menyamar sebagai investigator. Tapi rasanya tidak mungkin jika dilihat dari baju yang mereka kenakan. Orang bodoh sepertiku juga bisa membedakannya. Baju mereka lebih mirip seperti organisasi rahasia.

Membayangkannya saja sangat menakutkan, aku tak ingin berurusan dengan mereka. Setibanya aku ketempat yang kutuju, sesuatu membuatku terkejut.

Para gelandangan itu ada disini.

Mereka lagi-lagi berkumpul di tempat ini seperti kemarin. Penuh keputus-asaan menunggu ajal menjemput. Aku hafal wajah mereka semua, sehingga aku memberanikan diri untuk bisa mengatakan bahwa mereka adalah orang yang kemarin.

Oh tidak, ada satu dari mereka yang hilang.

Anak kecil itu.

Satu-satunya anak kecil di rombongan itu. Dia sudah hilang. Sekali lagi ku periksa ternyata anak itu memang tidak ada. Bahkan aku tidak tahu siapa orang tua anak itu di sekumpulan rombongan yang  berjumlah 15 orang ini.

Kenapa dia yang harus diambil oleh para investigator itu? Kenapa tidak orang tua ini saja yang lebih tidak punya harapan hidup. Sial, bisa-bisanya aku masih mengkhawatirkan orang lain sementara diriku ini hampir ingin mati.

Anak itu masih punya masa depan, kenapa kalian membiarkan anak itu ditangkap?

Aku berteriak kepada mereka semua.

Mereka tidak bereaksi sedikitpun. Sudah kubilang tidak ada yang bisa membedakan patung dengan mereka untuk saat ini. Mereka diam seperti mahluk bodoh tanpa nafas kehidupan.

Aku ingin berbeda dari mereka. Aku tak akan menyia-nyiakan orang terdekat ku begitu saja. Mereka gelandangan yang berbeda dariku, mereka tidak tahu artinya memiliki.

Kenapa Sore itu kalian tidak ada? Jawab pertanyaan ku!!??

Mereka hanya diam.

Tidak ada gunanya mengurusi orang-orang seperti mereka. Percuma juga jika aku berteriak tidak jelas seperti ini. Mereka tidak akan pernah membuka mulut mereka.

Aku segera pergi dari sana sambil menunjukkan wajah kesal. Sebenarnya aku seperti kenal dengan mereka walaupun hanya pernah bertemu beberapa kali.

Aku ingin jujur, anak kecil yang kemarin sebenarnya adalah anak kecil terakhir di kelompok mereka. Setiap aku berbelanja makanan aku selalu melihat beberapa anak kecil yang akhirnya hilang besok paginya.

Sekarang aku tahu alasannya, mereka telah menjual anak mereka kepada para investigator. Entah apa yang akan dilakukan para orang licik itu kepada anak kecil yang tidak berdosa.

Aku mengutuk mereka sampai ajal mereka menjemput. Mungkin para investigator itu tak tertarik padaku. Mereka hanya ingin mengincar yang muda. Kau pasti tahu artinya.

Sedikit peristiwa yang terjadi padaku. Entah kemana memori masa laluku yang disimpan setiap manusia. Rasanya sudah hilang ditelan sang waktu.

Aku kembali ke rumah dengan perasaan kecewa. Kelaparan kembali melanda, aku langsung melahap makanan kaleng yang dibeli kemarin. Walaupun tidak semua.

Kegiatan kali ini adalah mencukur rambutku yang sudah panjang. Segera kuambil gunting dari laciku, ngomong-ngomong aku jarang membuka rak disebelahnya. Seingatku karena didalamnya tidak ada apa-apa.

Aku membiarkan rasa penasaran ini lewat begitu saja. Penampilanku harus lebih bagus sekarang. Aku kembali memikirkan apakah perlu menanyakan hal itu kepada MJ.

Bodoh sekali diriku ini, padahal aku sangat penasaran. Aku akan melihatnya nanti malam, Kira-kira bagaimana reaksinya ya? Dia itu juga misterius, walaupun baik hati.

Aku melihat ke arah jam dinding, menunjukkan pukul 6 sore. Kalau tidak salah kemarin para investigator itu sudah datang kesini. Sebaiknya aku harus lebih hati-hati, karena jangan di lupa mereka sangat dekat dari rumahku.

Badan ini kubaringkan di kasur setelah aku merasa lelah. Jujur saja, aroma MJ masih tercium samar-samar di kasur ini. Mungkin ini bekas semalam atau semacamnya.

Lagi-lagi aroma ini sangat membuatku tenang. Aku jadi bisa berpikir lebih cemerlang dari biasanya. Ngomong-ngomong entah kapan lenganku tiba-tiba terasa pegal dan sedikit nyeri di beberapa bagian. Seperti ada bekas luka yang tidak mau hilang.

Sebenarnya apa ini?

Memperhatikan tanganku sendiri membuatku tak sadar ada sebuah bayangan sedang berdiri di dekat tangga.

Oh, sial! Para investigator itu!!

Aku langsung bersembunyi di bawah kolong kasur agar tidak ketahuan oleh mereka. Untungnya aku bergerak cepat, para investigator itu masuk satu per satu dengan suara langkah pelan mereka.

Jelas sekali itu mereka. Bisa dilihat dari kesamaan sepatu yang mereka kenakan. Sudah kuduga mereka tahu tempat tinggal ku. Kemarin saja mereka melihat-lihat seperti orang yang mencurigakan. Jangan-jangan tujuan mereka kemarin adalah untuk menangkap ku?

Aku terkejut sekali, ternyata di bawah kasur ini aroma MJ sangat menyengat. Selama ini aku tak pernah sadar. Di atas kasur padahal aromanya tidak terlalu tercium, lalu kenapa disini lebih tercium?

Lalu kenapa aku bisa lupa kalau aku menyimpan banyak uang di bawah kasur ini. Sial, ini bukan lupa! Melainkan aku tidak pernah mengingatnya sama sekali!

Ada sekitar 100 CAD di bawah sini. Semuanya bertumpuk rapih di sudut yang sulit ditemukan. Ngomong-ngomong soal uang, mereka sebenarnya adalah perampok! Aku baru mengingatnya lagi, uangku yang berjumlah 5 CAD hilang kemarin.

Sejak tadi orang-orang aneh itu tidak beranjak pergi. Mereka terus berbincang-bincang dengan kata-kata yang sulit ku pahami.

Jonah, siapa kau sebenarnya?

Aku bertanya kepada diriku sendiri. Karena nyatanya aku tak pernah ingat siapa diriku yang dulu. Saking tegangnya aku hampir tidak bernafas.

Jantungku berdegup kencang seperti orang mau mati. Sial, aku mulai merasakan gejala seperti kemarin. Darahku ini terasa panas terbakar, penglihatan mulai tak jelas.

Aku ingin menahannya lebih lama lagi. Aku tak mau persembunyian ku ini terbongkar oleh para keparat itu. Setidaknya telinga ini masih bisa mendengar suara walaupun agak tidak jelas.

Kau pasti masih bisa menahannya, Jonah! Kau tidak boleh mati dikolong kasur seperti ini. Biasanya aku langsung tak sadarkan diri, entah kenapa sekarang aku bisa lebih menahan ini semua.

Pasti ini karena aroma MJ yang selalu memberikan semangat. Perempuan itu memberikan aura kedamaian setiap kali aku berjumpa dengannya. Semoga kali ini aku masih bisa diberikan kesempatan.

Aku mempasrahkan semuanya. Entah apa yang akan terjadi padaku selanjutnya. Aku sudah tak bisa menahan diri lebih lama lagi.

Aku hanya bisa terbaring lemas sambil kehilangan kesadaran perlahan-lahan.

MJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang