〈Hai. Kalau suka bab ini nanti, jangan lupa vote dan comment-nya, ya. Ditunggu!✨〉
Elvan | Esther
❝R.E.M❞︎◦•●◉✿
Siapa yang tak mengetahui tentang Ace Group. Bergerak dalam tiga bidang, yakni agensi ternama Ace Entertainment, rumah produksi Ace Picture, serta stasiun televisi nasional—Ace TV. Sang pendiri tak lain dan tidak bukan Danesh Ivander Gunadhya, aktor tersohor di masanya dan rekan sekaligus teman baik Elvan lebih dari satu dekade terakhir.
Saking dekatnya, tidak heran jika Elvan dipercaya oleh Danesh untuk bertanggung jawab selaku direktur utama di Ace Pictures. Ia yang memang suka mencoba hal baru, tentu langsung menyanggupinya tanpa pikir panjang. Hal itu terbukti dengan segenap pencapaian Elvan dalam berbagai lakon yang diproduksi di bawah arahannya.
Selagi Danesh lebih fokus mengelola Ace Entertainment, Carys Alvarendra—rival Elvan tatkala merebutkan takhta juara di ajang pencarian bakat penyanyi cilik beberapa tahun silam—mengambil bagian penting di Ace TV. Sebagaimana yang disebutkan orang-orang, rasa percaya terhadap satu sama lain telah menguatkan hubungan ketiganya tidak hanya sebatas bisnis.
Di dalam waktu singkat, Ace Group menjelma bak penguasa di dunia hiburan. Berlokasi strategis di tengah-tengah kota, siapa pun dapat melihat menjulang dan kokohnya tiga bangunan utama yang disinyalir ikon kesuksesan para penggagasnya. Tidak ayal jika lingkungan tersebut tidak pernah sepi dengan awak media dari mana saja.
Tak terkecuali Elvan. Sekalipun kini dirinya tidak sedang berperan sebagai aktor ataupun penyanyi, ia tiba-tiba dihampiri begitu memarkirkan kendaraan roda empatnya. Sama sekali tak memperkirakan menjadi pusat perhatian pagi ini, Elvan sekejap mundur beberapa langkah dalih menunjukkan mimik muka keheranan.
Bila biasanya artis mempunyai asisten, sopir pribadi, bahkan pengawal, lain halnya Elvan yang justru enggan. Laki-laki itu nyaman melakukan semuanya sendiri, cukup seorang manager yang bertugas mengatur jadwal kegiatannya serta mengurus kontrak kerja dengan pihak ketiga. Dampak buruknya, Elvan sulit mencari celah kabur dari jangkauan wartawan seperti saat ini.
“Elvan, boleh bertanya sedikit?”
“Silakan, tapi gue cuma punya waktu lima menit.”
“Elvan, dengar-dengar kamu berencana mengadakan konser tunggal. Apakah benar?”
Elvan mengerjap, agaknya terkejut. Entah ia yang ketinggalan informasi atau bagaimana, tetapi seingatnya rencana terkait pertanyaan tanpa basa-basi itu masih di tahap diskusi bersama tim—alias belum layak dipublikasikan. Sejenak Elvan berpikir, mengira-ngira jawaban aman yang bisa diutarakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She and Her Perfect Idol
RomanceEsther Rafeyfa tidak pernah menyangka bertemu Elvan Bagaskara-seorang penyanyi terkenal tanah air. Belum lagi, Elvan mengutarakan niat untuk saling mengenal di luar hubungan sebatas idol dan penggemar. Di sisi lain, sudah dua tahun terakhir perhatia...