〈Hai. Kalau suka bab ini nanti, jangan lupa vote dan comment-nya, ya. Ditunggu!✨〉
Elvan | Esther
❝Daylight❞︎◦•●◉✿
“Harusnya bukan pakai if-else, tapi switch case biar lebih simpel dan enggak neko-neko coding-nya. Kalau begini, jadi ribet.”
“Sudah dicoba tadi, Es, tapi malah eror.”
Di tengah-tengah kegelisahannya, Esther membaca dengan saksama tampilan layar laptop di depannya. Entah bagaimana keberadaannya terungkap, tiba-tiba saja ia mendapatkan telepon jika beberapa teman sekelasnya sudah sampai di tempat di mana dirinya kini berada. Hal itu tak lain meminta bantuan Esther guna menyelesaikan kerumitan tugas orang-orang itu.
Resah yang menyelimuti Esther bukan tanpa alasan, yakni tidak melupakan sosok Elvan masih berada dekat dengannya. Laki-laki itu tidak juga angkat kaki meskipun ia secara eksplisit sudah mengusir. Selain takut privasi Elvan terganggu, Esther mempertimbangkan apa yang mesti dijelaskan bila semua orang melihatnya sedang bersama sang artis.
“Gimana, Es? Lo ketemu salahnya di mana?”
Lamunan sekilas Esther langsung buyar, serta-merta mencabau lehernya seraya berusaha mengembalikan fokusnya. Butuh waktu untuk perempuan itu menelaah deretan kode itu hingga satu decakan keluar dari bibirnya. Dengan kelincahan jari jemarinya, Esther menunjukkan letak di mana kesalahan berhasil ditemukannya.
“Kalian pakai integer, harusnya string.”
“Memangnya berpengaruh?”
“Iyalah. Fungsi dua tipe data itu aja sudah beda.”
Selanjutnya, Esther membiarkan salah satu dari tiga temannya yang datang itu mengambil alih laptop. Tidak membiarkan begitu saja, alih-alih ia masih memberikan arahan tentang apa yang bisa diperbaiki dari penyebab program tersebut eror. Melihat bagaimana kepintaran Esther, tak salah jika gadis itu selalu dicari-cari.
“Sudah? Tipe datanya aja yang salah?”
Sekali lagi, Esther mengangguk enteng.
“Ah, padahal kita-kita sudah pada frustrasi.”
“Gue boleh pindah kelompok lo aja, enggak?”
“Gue juga jadi pengen satu kelompok sama lo, Es. Kalau dipikir-pikir, Edrian, Rhea, dan Rangga beruntung banget.”
Esther sekadar tersenyum tipis, tampaknya telah kebal terhadap segala bentuk sanjungan. “Lo pada mau sarapan di sini atau sengaja nyari gue aja?”
KAMU SEDANG MEMBACA
She and Her Perfect Idol
RomansaEsther Rafeyfa tidak pernah menyangka bertemu Elvan Bagaskara-seorang penyanyi terkenal tanah air. Belum lagi, Elvan mengutarakan niat untuk saling mengenal di luar hubungan sebatas idol dan penggemar. Di sisi lain, sudah dua tahun terakhir perhatia...