Part 2 - Kerumah?!

44 8 6
                                    

Adelia POV

"GILANG, FENLY, SHANDY, FIKI, GUE PULANG DULUAN YAK BABAI!!!" Pekik gue sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Gilang.

"Eh tunggu dulu!" Seru Gilang dan langsung keluar dari kamarnya disusul oleh Shandy, Fenly dan Fiki.

"Gue anterin, kan tadi disuruh sama mama gue," ujar Gilang yang ternyata masih ingat dengan perkataan mamanya. Gilang pun kembali masuk ke dalam kamarnya dan mengambil salah satu kunci yang tergantung di gantungan kunci dinding kamarnya.

"Eh betewe udah jam berapa sih? kayaknya kita baru sebentar deh main gamenya," ucap Fiki sambil mencari-cari keberadaan ponselnya.

"Pala lu sebentar, ini udah jam lima sore heii!" Seru gua sambil mendekatkan jam tangan gue ke depan matanya.

"Tau lu, sepuluh kali tanding lu bilang sebentar, yodah yuk gua anter pulang," ujar Gilang yang langsung turun menuju halaman rumahnya.

"Yeee Adel doang yang dianterin kita kagak," ledek Shandy sambil menuruni tangga.

"Iye gue anterin sampe pintu depan, manja banget lu," ujar Gilang dengan nada yang agak galak.

"Galak bener lu, yaudah kita cabut dulu, oh iyaa besok jangan telat lagi, inget yee babaii!" Ujar Shandy dan diikuti oleh dua makhluk astral kesayangannya.

"Dahh, hati-hati bawa motornya," ujar gue sembari melambaikan tangan dan mereka bertiga membalasnya dengan mengacungkan jempol + muka aneh mareka (ya wajar ajalah, mereka kan jelmaan pelawak wkwkwk).

"Yodah yuk gue anter! Lu di depan ntar gua ikutin dari belakang, okei!" Seru Gilang sembari menghidupkan mesin motor maticnya.

"Okai, gua duluan yak!" Seru gua dan langsung keluar dari halaman rumah Gilang dan diikuti oleh Gilang dari belakang.

Jujur gue seneng banget punya temen sebaik Gilang and the geng. Dan yang terpenting mereka gak sekalipun memandang kelemahan seorang manusia. Meskipun gue gak cantik dan dari keluarga yang kurang, mereka tetap bersahabat sama gue. Gue berharap ini gak untuk sementara seperti biasanya, gue berharap pertemanan ini akan tetap ada dalam jangka waktu yang lama.

Oke kembali ke jalanan yang gue dan Gilang lalui saat ini. Entah kenapa tiba-tiba suasana jalanan ke rumah gue adem banget, padahal kan udah jam enam sore, tapi masih ada anak-anak yang main di lapangan, angin sepoi-sepoi, tukang gosip kaga keluar rumah, menambah ketenangan di sekitar rumah gue.

"Oke! Selamat datang di rumah gua," ujar gua sembari merentangkan kedua tangan.

Gilang yang merasa masih baru dengan suasana tempat tinggal gua terus melihat-lihat sekitarnya.

"Tempat tinggal elu enak ya Del, rame banget, banyak anak-anaknya," ucap Gilang sembari melihat sekelilingnya.

"Ah yang bener lu, enak dari mana sih, enakan juga rumah elu Gil, di sini anak-anaknya bandel sama banyak emak-emak tukang gosip," tutur gua sembari berbisik supaya tidak didengar oleh siapapun.

"Yaelah tukang gosip ga cuma di sini doang, tuh rumah yang ada di depan rumah gue, beeeh ngegosip dahulu beres-beres rumah tangga kemudian," tutur Gilang sembari menghidupkan kembali mesin motornya.

"Iya, sampai-sampai elu juga jadi tukang gosip sekarang. Oh iya, lu ga mau mampir dulu?"

"Besok deh gua mampir, gue takut dihukum sama bonyok, oke gue pulang ya!" Seru Gilang sembari tersenyum dan langsung melajukan motornya.

"Okaii! hati-hati ya! Sampai ketemu besok!" Pekik gua sembari melambaikan tangan.

TIIIIIIITT!!!

Balas Gilang dengan membunyikan klakson dari jauh.

Dengan Caraku (On Going^^)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang