Part 13 - Menjenguk

7 0 0
                                    

"Halo,"

"Hai maniezz!"

"Hai paitt! Apa kabar? Udah baikan?" Akhirnya Adelia bisa bercanda lagi dengan makhluk astral yang satu ini dan tanpa sadar senyuman lebar terpancar dari wajahnya.

"Dibalas kek pujiannya, ga adil banget lo," Ujar Gilang dari sebrang sana sembari tersenyum puas karena akhirnya hari ia ia bisa mendengar suara indah Adelia.

"Hem yadeh yang lebih,"

"Ouh thank you! btw kalian ga ada niatan jenguk gue apa? Gue bosen di rumah mulu ga ada temen,"

"Apa?! Lo udah di rumah? Ga di rumah sakit lagi?" Mendengar hal tersebut tentu saja membuat Adelia kaget karena sangat cepat bagi Gilang untuk pulih, padahal lebam di sekujur tubuhnya sangat banyak

"Iya pokoknya kalian cepetan kesini, gue rindu kalian!" Ujar Gilang dengan mata tertutup tapi masih dengan senyuman yang sama. Tapi sebenarnya bukan itu yang ingin Gilang katakan, 'maaf Del gue bohong, gue rindunya sama lo doang cewe nyebelin,'

"Yaelah baru sehari, lebai banget lo, yaudah gue tunggu yang lain keluar kelas dulu, ini anak TKJ belum kelar kelas soalnya, oke bai!" Dengan cepat Adelia memutuskan sambungan teleponnya karena saat itu Amelia mulai mendekat kearahnya.

"Ihiy abis nelpon syapa ituh? Keliatannya happy banget,"

"Saudara gue, oh iya mana Luna? Bukannya lo abis dari lab TKJ?"

"Belum keluar, mereka ada praktek dan diawasi sama kelas sebelas, kayaknya masih lama, btw lo jadi jengukin Gilang?" Tanya Amelia sembari menggandeng lengan Adelia menuju kantin. Adelia pun hanya menjawabnya dengan anggukan dan tentu saja dengan senyumannya yang khas.

Amelia bisa menebak bahwa sebenarnya Adelia tengah berbohong. Amelia sangat mengenal sahabatnya ini. Adelia adalah orang yang tidak pandai dalam hal berbohong dan itu terlihat saat ini.

Baru saja mereka akan masuk ke area kantin tiba-tiba dua orang siswi menabrak mereka dan menumpahkan minuman coklat sehingga mengotori seragam Adelia, Amelia dan kedua siswi tersebut.

"Hooooh astaga! Maaf kita ga sengaja, gue sama temen gue lagi buru-buru, sorry banget ya  gara-gara kita berdua seragam kalian jadi kotor," Ujar salah satu siswi tersebut sembari mengatupkan kedua tangannya dan satu siswi yang lain sedang memungut botol minuman yang telah mereka jatuhkan tadi.

"Udah gapapa, kalian buru-buru kan? Pergi aja kita gapapa kok, lagipula seragam kalian juga kotor, semoga nodanya bisa hilang pas dicuci," Untung saja nodanya tidak terlalu banyak, kalau tidak Adelia tidak tau bisa tetap sabar atau akan marah.

"Lain kali jangan buru-buru, karna buru-buru itu sifatnya setan, jangan diulangi lagi ya," Ucap Amelia tak lupa dengan senyumannya.

"Haha iya, sekali lagi maaf ya, kita pergi dulu," Ujar siswi yang memungut botol minuman yang mereka jatuhkan tadi dan keduanya langsung berjalan cepat ke arah mobil yang sedang menunggu didepan gerbang sekolah.

"Kira-kira ini bakal ilang gak ya, nyokap gue kalo liat ini pasti marah," Ujar Adelia yang sudah pasrah dengan kemarahan mamanya nanti.

"Semoga bisa hilang ya, gue juga takut diomelin  mama," Cicit Amelia dengan wajah lesu.

"Kenapa mama marah kak?" Ternyata Luna sudah datang bersama Shandy, Fiki dan Fenly.

Dengan Caraku (On Going^^)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang