Part 8 - SUKA??

11 4 0
                                    

vote vote vote 🌟

Ahmad Maulana Fajri, atau lebih sering di sapa dengan nama kecil Fajri atau Aji sudah terkenal dari kecil karena keahliannya dalam bermain Basket. Selain terkenal dengan keahliannya dalam Basket, ia juga kerap menjadi rebutan para kaum hawa, namun sayang seribu sayang, dari antara banyaknya penggemar, Fajri belum menemukan perempuan yang cocok untuk dirinya. Bahkan ia sering dianggap aneh oleh teman-temannya karena tidak pernah sekalipun ia melirik perempuan yang sering wara-wiri di hadapannya untuk sekedar mendapatkan perhatian darinya.

Tapi pagi itu mungkin rasa itu muncul dengan sendrinya. Saat bola basket kesayangannya tak sengaja mendarat tepat pada bahu seorang siswi yang tidk pernah ia lihat sebelummya di sekolah ini karna selama ini pandangannya selalu di halangi oleh para penggemarnya.

Fajri rela mencaritahu sendiri dimana keberadaan siswi itu, dan akhirnya ia pun mendapatkannya. Entah apa yang mendorongnya, tapi ia ingin sekali mengajak siswi tersebut untuk mengenalnya lebih dekat. Namun semua itu sepertinya terhalang oleh satu orang yang selalu ada di sekitarnya. Ya,dia adalah Gilang.

"Menyebalkan!" Gumam Fajri yang saat itu sedang duduk di pinggir danau dekat kompleks perumahnnya. Fajri mengambil sebuah batu yang ada di dekatnya, lalu melemparnya sejauh mungkin sampai ke tengah danau tersebut. Begitu seterusnya sampai sepuluh batu sudah hilang tenggelam di dasar danau.

Tanpa Fajri sadari ada seseorang yang sudah duduk di sebelahnya saat ia melemparkan batu ke tengah danau sedari tadi. Pria berkacamata tersebut hanya bisa menahan tawa saat ia tahu bahwa sahabatnya ini sedang patah hati.

"Yeuyy, ternyata seorang Ahmad Maulana Fajri, bisa galau juga ya," Ricky yang sedari tadi nya bisa menahan tawa akhirnya bisa tertawa lepas karena jujur ini adalah Fajri yang jarang sekali ia temui.

"Heh bakwan! diem lu! Gua keluarin dari tim baru tau rasa lo!" Kali ini Fajri sudah mencopot salah satu sepatunya dan sudah siap untuk melemparkannya ke arah Ricky.

Ricky yang belum sempat menghindar hanya bisa melindungi dirinya dengan kedua tangannya, berharap kali ini kacamatanya tidak pecah lagi.

"Astaga, Ji! Gue becanda! Ampun jangan keluarin gue dari tim huhuu," Akhirnya ia mengeluarkan jurus andalannya dan hal ini berhasil. Fajri kembali duduk di atas rerumputan dengan kaki yang hanya memakai sepatu sebelah, ia tidak niat sama sekali memasang sepatunya yang satunya dan membiarkannya begitu saja.

"Rick, lo dulu kenapa bisa suka sama si Silvi?" Fajri akhirnya bertanya untuk mengakhiri kegalauan yang sedari meradang.

Ricky terlihat berfikir sejenak sembari mengetuk-ngetuk kepala dengan telunjuk selama satu menit, namun ia sendiri tak tau apa alasannya.

"Gue juga ga tau kenapa gue suka sama Silvia," Ujar Ricky sembari terkekeh teringat bagaimana ia pertama kali ia tertarik dengan Silvia (sabar ya, nanti author munculin deh si Silvia hehe).

"Gue juga ga tau kenapa bisa suka sama Adelia," Cicit Fajri yang sontak langsung mendapat tepokan di punggungnya dari Ricky.

"Astaghfirullah Aji! Beda iman Goblok! Lo ga lihat rambut dua terjuntai indah ga ketutup hemm!"

"Anjir! Sakit goblok! Ya gua tau iman kita beda. Tapi entah kenapa gue tertarik untuk kenal dia lebih jauh, suka ga harus pacaran kan,"

Ricky pun berpikir sejenak, dan yah dengan gobloknya Ricky hanya mengangguk setuju dengan perkataan Fajri.

"Iya juga ya, yaudah deh asal jangan lo pacarin aja. Tapi apa yang harus gue bantu biar lo ga galau mulu. Bentar lagi kan tim kita mau tanding, masa lo diem mulu, galau mulu, kapan serius latihannya heiii!" Fajri pun hanya membalas perkataan Ricky dengan memutar matanya malas dan kembali melempar bebatuan yang ada di sekelilingnya.

Dengan Caraku (On Going^^)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang