Part 7 - Curhat ヾ(。>﹏<。)ノ゙✧*。

13 5 0
                                    

Perasaan yang tidak enak terus dirasakan Adelia sepanjang perjalanan pulang. Mulai dari Fajri yang terus menerus muncul belakangan ini, sampai kepulangan Farhan yang mendadak. Semua hal itu terus menerus berputar di kepalanya.

Jujur Adelia sangat tidak enak hati terus menerus menolak ajakan Fajri. Ia tau Fajri bermaksud baik, tapi di sisi lain ia merasa tidak enak dengan Gilang. Sementara mungkin nanti malam ia akan bertemu dengan Farhan Adelia merasa Bahwa Amelia tak akan bisa menahan Farhan terus menerus. Ia sangat bingung dengan perasaannya saat ini. Apakah Adelia harus menerima Farhan sebagai kekasihnya jika Farhan menyatakannya sekali lagi?

'Tuhan, apa yang harus hamba lakukan?' Batin Adelia sembari berharap bahwa Tuhan akan memberikannya petunjuk.

"Del, apa yang lo pikirin?" Tanya Gilang tiba-tiba dan sontak membuat Adelia terheran-heran.

'Apa ini petunjuk dari Tuhan? Apa dia bisa membantu?' Bantin Adelia yang masih ragu-ragu untuk bercerita.

"Del, lo mau cerita sesuatu kan? Ayo cerita, gue ga ember kok,"

"Kok lo tau gue mau ngomong sesuatu?"

"Hm entahlah, gue merasa aja kalo elo mau bicara sesuatu. Gue salah ya? Ya maap, kan gue manusia bukan Tuhan,"

"Iya, gu-gue mau cerita, nepi dulu deh biar enak ngomongnya, gue juga males ngomongin hal ini di rumah, ntar nyokap gua nguping," cicit Adelia dengan malu-malu dan tentu saja Gilang melihatnya dan tertawa kecil mendengar hal itu.

"Yaudah kita nepi di tukang eskrim di depan deh, biar makin enak," Gilang masih saja tertawa kecil sembari menepikan sepeda motornya di samping gerobak eskrim.

"Mang! eskrim cokolalalalate dua nyak!"

"Eh Gilang, sudah lama euy tidak ketemu kamu, eh sekarang sudah bawa pacar," Adelia yang mendengar hal tersebut langsung mematung dan tentunya pipinya langsung memerah.

"Eihh si mamang, emangnya dia mau sama saya? Mamang kan tau sendiri saya orangnya gimana, nakal hehe," sebenarnya Adelia ingin sekali tertawa, tapi ia tahan karena ia masih sangat malu.

"Hem iya deh, nih eskrim nya, selamat menikmati!" Seru mamang penjual eskrim tersebut dan mendapatkan acungan jempol dari Gilang.

"Nih abisin, tapi sambil lo habisin sambil cerita juga," Gilang pun memberikan eskrim yang berada di tangan kanannya dan Adelia pun langsung mengangguk sembari mengambil eskrim yang di berikan Gilang kepadanya.

"Jadi gini...." Adelia pun menceritakan semuanya, dari awal ia kenal dekat dan menjadi sahabat dengan Farhan, lalu ketika Farhan menyatakan perasaannya sampai kabar ia akan kembali lagi ke Indonesia.

Jujur saja Gilang merasa cemburu saat ada yang lebih dulu menyatakan cinta ke Adelia. Namun semua rasa cemburu itu berusaha ia tepis jauh-jauh.

'Aish udah ditolak berkali-kali juga tetep aja balik lagi, seganteng apa sih dia? Ya kalo Adelia nolak berarti dia ga ganteng kan hehe, gapapa lah gue tetep maju, gue kan ganteng plus otewe jadi anak baik,' Batin Gilang sembari menyimak cerita Adelia.

"Gimana nih, Gil? nanti kalo dia ketemu gue lagi, gue harus gimana? Haduh kalo mau menghindar gue mau kemana? Walaupun menghindar dari tu bocah terus, pasti ujung-ujungnya kan ketemu juga," Dengan wajah lesu Adelia mengaduk-aduk eskrim nya sampai meleleh.

"Ya kalo dia ketemu lo biasa aja lah, kan temen lama, terus kalo dia nembak lo lagi, ya tinggal tolak secara halus, kan lo juga ga mau pacaran dulu, lebih baik sih jangan menghindari masalah, hadapin aja biar cepat kelar," entah kenapa tiba-tiba Gilang terlihat cerdas dalam hal ini, tapi tidak sama sekali saat ia menjawab soal matematika.

Dengan Caraku (On Going^^)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang