"A-aku bahkan tidak tahu bagaimana caranya berbicara seperti seorang Villain, d-dan mereka malah menjadikanku p-pemimpin Villain." Midoriya berkata, seluruh tubuhnya bergetar gugup saat All Might memberinya secangkir teh hijau dan duduk di sofa Ruang Guru.
"Ah... Tidak apa-apa, nak! Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ini hanya ujian sederhana. Bukannya kamu benar-benar akan menjadi seorang Villain!" All Might tertawa.
"Tapi, tetap saja.... Aku takut aku tak dapat melakukan nya dengan benar. Dan bukan hanya aku, bagaimana dengan tim ku!? Setengah dari mereka bahkan tidak ingin berada di tim Villain! Sedangkan sisanya... Tampak nya tak peduli pada apapun. Aku tidak tahu apakah aku mampu mempertahankan kerja sama tim yang baik di antara mereka." Midoriya menghela nafas saat dia melihat teh di cangkir nya dengan ekspresi muram. Dia dan All Might biasanya bertemu di Ruang Guru setiap hari untuk membicarakan One For All sepulang sekolah, tapi topik hari ini berbeda.
"Aku sangat memahami kekhawatiranmu.... Tapi sekarang, jawablah pertanyaan ku ini; berapa kali kau gagal selama melakukan ujian?" All Might bertanya pada anak laki-laki berambut hijau yang sedang menatapnya, dia tampak berpikir selama beberapa detik sebelum akhirnya menjawab.
"Umm... Kalau dipikir-pikir, aku tidak pernah gagal ketika melakukan ujian. Kecuali pas lomba penyelamatan yang kamu lakukan.... Aku kehilangan pijakan di sana." Midoriya menjawab sambil menggosok bagian belakang kepalanya dengan malu-malu. All Might menyesap teh dari cangkirnya sebelum menjawab.
"Karena saat itu adalah awal-awal kau menggunakan One For All. Tetapi meskipun kau tidak menguasainya dengan baik, lihat seberapa bagus penampilanmu! Sekarang, dengarkan aku, anak muda. Tidak masalah kau ditempatkan di tim mana, yang harus kau lakukan hanyalah meningkatkan kemampuan tim mu." Kata All Might.
"Kamu benar! Aku tidak perlu mengkhawatirkan diriku sendiri! Aku harus mengkhawatirkan timku dan meningkatkan titik lemah mereka! Kalau begitu, aku juga harus mempelajari semua target dan aturan ujian sebelum membuat strategi!!" Midoriya menjawab dengan tekad yang bersinar di matanya.
"Itu dia, nak! Lakukan yang terbaik di ujian nanti! Kamu punya waktu lima hari untuk mempersiapkan tim mu!" kata All Might.
"Tapi aku masih harus belajar cara berbicara seperti seorang Villain...."
".... Aku yakin kau akan dapat melakukan nya. Tapi yang lebih penting, apakah kau tidak melupakan sesuatu?" All Might bertanya.
Midoriya berpikir sejenak.
"Waah!! Aku lupa tentang murid dari kelas Dukungan!! Sampai jumpa lagi, All Might. Terima kasih tehnya!!" Midoriya berseru saat dia berlari keluar dari Ruang Guru dan menuju lab Dukungan. Di belakangnya, All Might menghela napas berat.
***
Bakugou Katsuki berjalan marah menuju lab Dukungan dengan Iida, Uraraka dan Kirishima di belakangnya. Sebelum memasuki lab, mereka melihat Hatsume Mei datang dari sisi lain lorong.
Awalnya, Bakugou tidak ingin meminta Teknisi Dukungan untuk membantu tim nya. Tapi kemudian, seluruh kelompok figuran sialan itu memaksanya untuk mengakui fakta bahwa mereka akan kalah jika mereka tidak memiliki satu murid dari kelas Dukungan di pihak mereka. Dan sekarang, di sinilah mereka.
"OI!! Rambut merah muda!!" Bakugou memanggil gadis itu. Hatsume menatapnya.
"Oh? Kelas 1-A? Tim Hero, kan?!" Seru Hatsume. Bakugou hendak meledakkan sesuatu sebagai balasan, tetapi Kirishima menghentikannya dan Uraraka segera berbicara.
"Ya. Ya. Kami dari Tim Hero. Kami ingin tahu apakah kau dapat membantu kami dengan item Dukungan buatan mu?" Uraraka bertanya dengan Iida berdiri di sampingnya, laki-laki itu mengangguk penuh semangat saat dia berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
UA's Civil War
Фанфик[HIATUS] Apa jadinya jika UA menyiapkan ujian khusus untuk para siswa nya? Membagi mereka menjadi dua kelompok, yaitu Hero dan Villain? Bagaimana jika Midoriya dijadikan pemimpin para Villain? Yaah, dia akan membuat mereka bersyukur karena saat ini...