Cherry Pie and Ice Cream

798 51 24
                                    

by : Afryxx

Tema : Blessing

Fluff, Hurt/Comfort

Matahari telah bersinar dengan sangat terang. Dapat terlihat dari sebuah restoran sosok masculine berkulit tan dengan mata ruby serta surai sehijau daun yang terlihat lembut ketika disentuh. Ia mengubah papan tulisan yang awalnya menampakkan kata 'Closed' menjadi kata 'open' yang berarti restoran itu telah di buka dan pelanggan dapat dengan bebas memasuki restoran itu. Restoran ini hanya di buka saat jam makan siang dan juga makan malam, menyajikan makanan khas dari Itali yang cukup berkelas namun tak terlalu menguras kantong.

Sosok tampan ini bernama Kojiro Nanjo. Karena sifatnya yang ramah, orang-orang jadi merasa aman dan nyaman berada di dekatnya. Banyak wanita mengidolakannya. Tentu saja, bukan hanya wajah tampan dan tubuh indah, Kojiro adalah sosok pria gentleman yang dapat memasak berbagai hidangan yang nikmat. Pasti sangat beruntung bukan jika mendapat pasangan seperti dirinya?

Kring

Lonceng kecil di samping pintu berbunyi menandakan ada seseorang yang baru saja membuka pintu tersebut. Dan dapat dilihat sosok tampan lainnya yang bersurai biru gelap dengan alis dan rahang yang tajam.

Ainosuke shindo adalah namanya, orang-orang terbiasa memanggil dirinya dengan nama Adam. Ia bekerja disini, sebagai pelayan yang mengantar pesanan ke pelanggan.

" Adam, kau baru saja melambai kepada siapa? "

" tentu saja dengan Tadashi, dia baru saja mengantar ku kesini. Ia bahkan juga mengusak kepalaku. Lihat, rambut yang sudah ku rapikan sedemikian rupa menjadi sangat berantakan sekali sekarang, huuftth.. "

Kojiro terdiam. Ia menatap sahabatnya yang telah menemaninya sejak sma ini dengan pandangan yang sulit diartikan. Merasa kecangungan semakin menjadi diantara mereka, Kojiro memutuskan untuk menyuruh Adam segera berganti pakaian dan mulai bekerja.

"Ngomong-ngomong Kojiro, kau berangkat kesini lewat mana?" Adam menghentikan langkahnya dan menatap sahabatnya sembari sesekali merapikan rambut.

"tentu saja lewat jalan yang biasa ku lewati, ada apa? Kenapa tiba-tiba kau menanyakan hal ini? "

Adam menatap tak percaya, dengan sebelah tangan yang menutupi mulutnya yang terbuka lebar, ia kembali bertanya dengan Kojiro, kali ini bahkan ia menaikkan oktaf suaranya,

" APA!? KA- KAU BENAR-BENAR BERANI MELEWATI JALAN KERAMAT KAKEK SUGIO-UH ITU!!?"

Sebelah alis Kojiro terangkat, dengan wajah yang kebingungan, ia mulai berfikir bahwa temannya ini sedang ngelantur kemana-mana.

" kakek, apa? "

" sudahlah lupakan. Maksudku, bukankah jalan yang biasa kau lewati itu terdapat rumah angker? Rumah yang bercat pink itu, "

Kojiro semakin tertarik dengan alur pembicaraan ini, walau bulu kuduknya berdiri ia tetap mendekat kearah Adam agar dapat dengan jelas mendengar apa yang ingin adam sampaikan.

" apa maksudmu rumah pink tak berpenghuni itu? Kenapa? Tadi aku lewat biasa saja, "

Adam mulai kesal karena Kojiro masih saja menanyakan pertanyaan yang sudah jelas jawabanya.

" ck, kau tak tahu saja. Banyak orang yang telah melihat penampakan di situ. Mulai dari tuyul, pocong, genderuwo, bahkan juga ada mbak kunti yang suka nangis-nangis. Kau tahu? demi menghindari rumah itu, aku memilih untuk melewati jalan lain tadi, hanya saja membutuhkan sedikit waktu tambahan untuk sampai, "

SK8 THE INFINITY PROJECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang