Bagian 20

41.5K 2.8K 11
                                    

Masih pada semangat nggak baca ceritaku?.

Hujan-hujan baca Bwmk seru banget nikmatin malem sabtu ini sama lea dan atha.

Jangan lupa klik bintang dan komen sebanyak-banyaknya ya.

Selamat membaca. . .

Perbanyak kalimat tanya
Sebelum merasa paling tau
Sebenarnya
~Atha.

Hari senin membuat semua orang mau tak mau harus memulai aktivitas seperti biasanya, hari yang paling dibenci bagi kebanyakan orang kalau kata orang senin ada untuk dibenci minggu ada untuk dicintai.

"Pagi ayah, bunda" sapa lea pada kedua orang tuanya yang semalam tiba dari luar kota.

"Pagi juga anak ayah" sapa balik ayahnya.

"Pagi sayang, nih salad buah permintaan kamu" ujar bunda lea sambil menyerahkan salad yang baru saja ia keluarkan dari kulkas.

"Bunda kapan bikinnya kok udah jadi?" tanyanya heran, bundanya semalam tiba ia juga melihat kedua orang tuanya langsung tidur setelah ngobrol sebentar melepas rindu.

"Tadi subuh, itu udah sedikit dingin" jawab bundanya.

"Malah bagus nggak usah dingin-dingin masih pagi le"

"Iya ayahh"

"Lea berangkat dulu ya yah, bun" pamit lea setelah menyelesaikan sarapannya.

"Iya hati-hati ya, pak warli udah di depan" ujar ayahnya.

"Eh bentar kamu lupa bawa bekal tadi katanya mau bawa karena olahraga"

"Iya lupa, bunda udah buatin?"

"Udah, bunda buatin sosis, nuget sama rendang sisa kemarin gakpapa?" tanya bundanya sambil menyerahkan paper bag berisi bekal dan minumannya.

"Nggakpapa bun, lea berangkat sekarang ya daaa bunda sayang"

.

.

.

Sesampainya di sekolah sudah banyak siswa yang datang, hari ini lea jadi petugas pmr sekaligus tugas terakhirnya sebelum purna kelas dua belas pasti ia akan merindukan rompi bertuliskan pmr yang tengah ia pakai saat ini, tak lupa tulisan deputy leader yang ia pakai dilengannya menandakan jabatannya sebagai wakil ketua.

Jadi petugas pmr juga susah-susah enak, susahnya saat yang pingsan badannya besar petugas pmr harus kesusahan mengangkat menuju uks enaknya karena tidak kepanasan seperti peserta dan petugas upacara anak pmr akan meneduh di salah satu tenda yang disediakan saat upacara namun juga beberapa mencar dibawah pohon berjaga-jaga jika ada yang pingsan bisa segera ditangani, serunya saat ada kejadian tak terduka yang pura-pura pingsan, sakit, kadang malah yang paling aneh mukanya pucat yang jelas-jelas sakit malah tidak mau dibawa ke uks karena malu diliatin orang.

Lea berjalan di koridor sedikit berlari karena ia hampir telat, setelah meletakkan tasnya di dalam kelas ia segera pergi ke uks.

"Udah kumpul semua?" tanya lea pada fahriz yang merupakan ketua pmr.

"Kurang dini sama ayul" jawabnya yang mendapat anggukan dari lea, setelah itu lea memakai atribut sebelum tugas pmr, setiap ada upacara ketua dan wakil di perbolehkan ikut jaga walaupun bukan piketnya karena setiap petugas itu punya hari tugas masing-masing hari ini kebetulan piket lea dan memang hari ini khusus untuk pmr kelas dua belas yang tugas sebagai tanda perpisahan.

Backstreet with My KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang