Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kata orang disetiap pertemuan pasti ada perpisahan, egoiskah aku yang mengharap ketiadaan perpisahan itu, karena raga dan batinku masih tak rela melepas mu pergi
Rinai hari itu deras sekali, hanya ada bau petrikor dimana-mana. Sedangkan daksa Aurora Calista hanya bersimpuh kaku dengan sepasang atmanya yang hanya dapat tertunduk lesu, bahkan untuk menangis saja ia tak mampu.
"ara, jasad ethan sudah ditemukan."
Kata-kata milik papa yang tersampaikan kepadanya beberapa saat lalu masih teringang dengan jelas dikepalanya. Dan sekarang ia benar-benar melihat kenyataan itu dengan kedua sorot matanya.
"haha, ini gak lucu than. Kamu becanda? Aku tahu ini juga salah satu bahan candaan kamu kan? Cukup than ini gak lucu, cepet bangun!!"
"araa--"
"ethaaannnnn jangaann gini dong! Ara tahu kamu cuma becanda kan! Ayo bangun! Janga tidur terus, katanya mau naik biang lala lagi sama ara! Ethan--"
"araa, cukup--"
"ethaannn.."
Pendirian ara runtuh, ia menangis, meraung, memeluk daksa kekasihnya yang tidak akan pernah bisa memeluknya balik lagi. Siapapun katakan ini hanya bunga tidur! Siapapun katakan ini cuma mimpi! Karena dunia ara tanpa ethan, tidak bisa disebut dunia lagi.
Ara bahkan tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan saat ini. Yang hanya ia tahu sekarang seluruh dunianya hancur tak tersisa, mungkin kini hanya ada puing-puing kekecewaan dimana-mana.
Dan yg bisa ia lalukan hanyalah meminta aksama pada Yang Kuasa, berharap datangnya harsa dalam kehidupannya.
Atma aurora sudah lelah kini, ia hanya berharap tak ada lagi rantai kesedihan yang membelenggu hidupnya.
OneDay on 6th June - Prolog
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apa kau akan segera pulang? Meski kau tak menginginkannya?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku akan segera pulang raa, Karena pada hakikatnya manusia hanya dapat berencana dan garis takdir telah ditentukan oleh-Nya
