Tiga meter.
Laki-laki yang dilihat dari perawakannya seusia denganku berdiri tepat di hadapanku.
Tiga meter.
Senyum yang tidak pernah aku minta itu nampak indah di wajah laki-laki itu. Siapa dia? Apa dia tersenyum padaku?
Tiga meter.
Jarak yang seharusnya kuperpendek agar bisa mengenal pemilik senyum yang sukses menawan hatiku hingga saat ini.
Tiga meter.
Aku menyesal tidak menanyakan namamu lebih dulu. Aku tidak pernah menduga, sebuah senyuman dapat menawan hatiku selama ini.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Meters Apart
Fiksi RemajaErina Pramaswati masih terobsesi dengan cinta pada pandangan pertama yang ia temui di sebuah perlombaan tingkat SMP yang pernag ia ikuti. Tanpa tahu nama, asal sekolahnya dan informasi apapun menyangkut anak laki-laki itu, Erina masih amat terobsesi...