𝐜𝐡 5

997 192 54
                                    

𝓮𝓷𝓳𝓸𝔂

.

🌻
.

Warning for typos, adult theme, hash words, kissing detail, drug usages, OOC

.

Hinata tak apa kalau Sasuke datang menjemputnya, menunggu tak jauh dari gerbang dengan sepeda reotnya. Hinata benar-benar tak masalah tapi sekarang bukanlah waktu yang tepat.

Tidak tau kah Sasuke kalau dirinya hampir terkena serangan jantung melihat sosok lelaki itu berdiri di bawah jendela asramanya pada pukul 12 malam? dan lagi mengapa lelaki itu bisa lolos dari security di depan gerbang?

Sasuke beruntung karena Ino sedang izin pulang karena ada acara dengan keluarganya sore tadi, kalau tidak gadis itu bisa melaporkannya pada security asrama.

Sasuke melambai setelah berhasil membuat Hinata membuka jendela karena terus melempar jendelannya dengan kerikil. Hinata juga heran kenapa Sasuke bisa menemukan kamarnya dari banyaknya jendela di gedung itu.

"Turunlah, kita pergi malam ini." ucap Sasuke mencoba menahan keras suaranya.

"Apa? Kau gila? bagaimana kita bisa keluar? gerbang sudah di tutup!"

"Tembok belakang asrama mu tidak terlalu tinggi, dan jalan itu sangat sepi. Cepatlah turun!"

Dengan setengah kesal Hinata menutup kembali jendelanya, mengambil kardigan berwana ungu yang merupakan set baju tidurnya malam ini. Sasuke benar-benar tidak tahu jam!

Hinata harus bertelanjang kaki untuk berjalan di koridor dan memasang sepatu kets putih merk mahalnya dan berlari kecil menuju bawah jendelanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hinata harus bertelanjang kaki untuk berjalan di koridor dan memasang sepatu kets putih merk mahalnya dan berlari kecil menuju bawah jendelanya.

Di depannya Sasuke tengah menyalakan rokok dengan santai, kaos putih jaket kulit berwarna hitam dengan celana jeans hitam. Sungguh berbeda saat ia mengenakan seragam sekolahnya.

"Sasuke...kau harus tau waktu.'

Sasuke membuang asapnya ke udara, "Ini waktu yang tepat, Hinata. Ayo, kita bisa terlambat." ajak lelaki itu. Tangannya sudah menggenggam pergelangan tangan Hinata, namun gadis itu menarik lengannya lagi, membuat Sasuke menatap heran.

"Kita ingin kemana?"

"Akan terlalu lama kalau aku menjelaskan di sini, ayo mobil ku ada di pinggir jalan."

"A-aku mengenakan baju tidur saja!"

Sasuke menatap Hinata dari atas sampai bawah, rambut yang digerai, baju tidur nyaman bahan woll asli. Sasuke sempat menjilat bibirnya saat melihat bagian dada dan perut yang sedikit terbuka. Hinata lekas menutup perutnya yang ia rasa terlalu terekspos itu. Siapa menyangka Sasuke akan menjemputnya malam ini.

Rebel ☾︎ 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐇𝐢𝐧𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang