𝐞 𝐧 𝐣 𝐨 𝐲
🌻
Awan hitam mulai berkumpul, siang yang cerah tadi kini berubah menjadi sore yang suram. Angin berhembus kencang, mungkin sebentar lagi butiran air dari awan hitam akan menerpa tanah yang kering itu.
SMA Oya khusus laki-laki itu masih berdiri kokoh, seperti biasanya sekolah itu terlihat tak layak pakai. Coretan-coretan dengan kata-kata tak senonoh terpampang di dinding gedung, jendela kelas yang sudah tak berkaca, dan pagar-pagar berkarat mengelilingi sekolah paling berbahaya di wilayah itu. Walaupun begitu sekolah itu masih menjadi tempat yang diminati banyak orang, bukan untuk belajar tentu saja lebih kepada menguji kejantanan mereka, ataupun sebagai pembuktian mereka layak untuk menjadi anggota gang besar nantinya setelah lulus.
Tak banyak yang suka melewati sekolah itu. Walaupun sebenarnya jalan yang melalui Oya lebih dekat dengan stasiun kereta dan destinasi lainnya di bandingkan jalan biasa.
Siapa juga yang ingin diganggu oleh murid Oya, terlebih jika kau seorang siswi dari sekolah khusus perempuan yang hanya berjarak 700 meter dari sekolah itu.
Tapi di sinilah dia, gadis dengan seragam SMA Seiho khusus perempuan. Berjalan santai dengan angin berhembus kencang mendekat kearah sekolah suram itu.
Gadis dengan rambut panjang gelap itu bahkan bisa mendengar suara keras dari gedung Oya, siapapun pasti takut mendengarnya, suara benda yang dihempas ke lantai, seseorang yang berteriak kencang dan tawa dari laki-laki yang puas menghajar siapa saja yang mengganggu mereka.
"Oneesan!! Kenapa sendirian?" suara laki-laki dari atas gedung membuat gadis itu berhenti, ia menatap kearah jendela yang telah rusak itu, disana 2 murid laki-laki dengan rambut putih dan kecoklatan itu menggodanya sambil tertawa bersama.
Gadis itu hanya mengeratkan genggamnya pada tas sekolahnya. Belum sempat ia beranjak tetesan air dari langit membasahi tanah pijakannya, dengan usaha sia-sia ia berlari kecil menuju pemberhentian bus yang sudah tak terpakai lagi yang berada tepat di seberang SMA Oya.
○●○
"Kasa, mottenai?"
(Tidak membawa payung?)Kepala gadis itu menengadah, mendapati laki-laki berdiri di depannya, sebenarnya ia cukup yakin orang di depannya ini murid Oya, dilihat dari celana hitam khas sekolah itu dan atasan kaos biru tua dengan jas sekolah Oya, dan lagi melihat wajahnya yang terlihat habis berkelahi itu. Ia tak heran karena hanya itulah yang mereka lakukan di sekolah itu
"Hmm" balasnya malas.
Lelaki di sampingnya ikut berteduh, gadis itu heran kenapa murid Oya itu tidak berteduh ke gedungnya saja? Padahal jaraknya tak jauh.
"Kenapa kau lewat sini?" tanyanya ikut menatap jalanan.
"Ku pikir masih bisa lebih cepat sampai asrama kalau lewat sini."
"Kau murid Seijo? Sekolah khusus perempuan itu?" tanyanya santai.
"Hmm" gumamnya mengiyakan. Jujur saja gadis itu tak terlalu ingin banyak mengobrol dengan lelaki itu, ia hanya ingin cepat hujan berhenti dan kembali ke asramanya.
"Lain kali jangan lewat sini lagi, apalagi sudah sore seperti ini."
"Buku ku ketinggalan, tugasnya harus ku selesaikan malam ini." jawab gadis itu lagi seadanya.
Gadis itu menengadah, menatap langit yang masih abu-abu, tanda hujan akan berhenti sebentar lagi tidak terlihat. Ia kemudian tak sengaja menatap laki-laki di sampingnya, luka di ujung bibirnya membuatnya mencari sesuatu dari dalam tas, ia kemudian menyerahkan tisu dan air putih pada lelaki itu.
"Bersihkan luka mu." ucapnya pendek.
Lelaki tadi hanya diam dan mengambil tisu dan botol air, ia membersihkan luka di pipi dan ujung bibirnya. Lagi-lagi gadis itu menyerahkan sesuatu dan murid Oya itu hanya diam mengambil band-aid berwarna pink dan memakainya di pipinya.
"Hn" gumamnya pelan tetap mengambil plester penutup luka itu.
Gadis di samping lelaki dengan gaya rambut unik itu menatap ponselnya beberapa kali, ia terlihat dikit resah.
"Ada apa?" tanyanya karena mulai kesal.
"Ah... Itu...aku harus cepat kembali untuk mengerjakan tugas sekolah ku dan juga aku dapat bagian kelompok memasak malam ini di asrama dan ini sudah hampir 6"
"Kalian melakukan itu juga di asrama?"
Gadis itu mengangguk pelan, "Asrama kami sedikit ketat..."
Lelaki itu kemudian bersiul cukup keras, membuat beberapa orang yang masih berada di gedung sekolah menoleh. Ia mengangkat tangannya, tak lama 2 orang keluar dari kawasan sekolah.
"Ada apa Sasuke?" ucap salah satu lelaki dengan rambut kecoklatan yang tertawa bersama anak laki-laki rambut putih yang menggodanya tadi.
"Bawakan aku payung"
"Tch, Choji! Payung!!" teriak lelaki itu kemudian.
Tak lama anak laki-laki dengan tubuh gempal berlari ke arah mereka, membawa payung berwarna merah dengan ukuran sedang. Lelaki bernama Choji dan satunya itu pun kembali ke dalam sekolah, meninggalkan gadis yang sejak tadi berdiri menatapnya tak percaya.
"A-apa yang-"
"Ini, pakailah untuk kembali ke asrama mu."
Gadis itu menatap payung di tangan lelaki dengan nama Sasuke itu dan juga wajah anak laki-laki itu secara bergantian. "Kenapa kau berteduh di sini kalau kau bisa ke sana!?" ucap gadis itu bingung sekaligus kesal.
"Karena aku ingin mengorbol dengan mu" jawabnya enteng.
"Ha?"
Lelaki itu menyeringai kembali, "Ambil lah, kau butuh itu kan?"
Gadis itu dengan canggung mengambil payung itu, membukanya perlahan.
"Oh tunggu, kau punya pulpen?"
Gadis itu mencari pulpen di dalam tasnya. Sasuke mengambil pulpen itu setelah gadis itu menyerahkan padanya. Sasuke meraih lengannya, menulis sesuatu di telapak tangannya. "Siapa nama mu?"
"Hinata..." ucapnya pelan.
"Nah, Hinata, hubungi aku kalau kau ingin mengembalikan payungnya."
Sasuke memasukan pulpen milik Hinata ke dalam kantong celananya dan berlari kecil masuk ke dalam kawasan sekolah Oya dengan berlari, meninggalkan Hinata dengan kebingungan yang hebat.
Hinata melihat telapak tangannya, nomer ponsel lelaki itu tertulis disana. Gadis itu tersenyum tipis, "Dasar aneh." bisiknya.
~ つづく ~
Note:
HALOOO
New Story, tes ombak buat saat ini. Story ini bakal jadi pengganti Paradise yag menuju end yah, semoga suka 💕 temanya emang kayak common bad boy x good girl aja sih x)
Kalau ada saran atau apapun bebas DM aku ya ✌️Terimakasih sudah vote dan komen 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebel ☾︎ 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐇𝐢𝐧𝐚
Fanfiction𝙎𝙝𝙚'𝙨 𝙖 𝙜𝙤𝙤𝙙 𝙜𝙞𝙧𝙡 𝙎𝙝𝙚'𝙨 𝙙𝙖𝙙𝙙𝙮'𝙨 𝙛𝙖𝙫𝙤𝙧𝙞𝙩𝙚 𝙃𝙚'𝙨 𝙨𝙖𝙫𝙚𝙙 𝙛𝙤𝙧 𝙃𝙖𝙧𝙫𝙖𝙧𝙙 𝙃𝙚 𝙠𝙣𝙤𝙬𝙨 𝙨𝙝𝙚'𝙡𝙡 𝙢𝙖𝙠𝙚 𝙞𝙩 𝙂𝙤𝙤𝙙 𝙜𝙞𝙧𝙡𝙨 𝙖𝙧𝙚 𝙗𝙖𝙙 𝙜𝙞𝙧𝙡𝙨 𝙩𝙝𝙖𝙩 𝙝𝙖𝙫𝙚𝙣'𝙩 𝙗𝙚𝙚𝙣 𝙘𝙖𝙪𝙜𝙝𝙩. 𝘾�...