Warning for typos, OOC, adult theme: nudity detail, NSFW, hash words, kissing detail, drug usages, underage (under 20 years old) sex, underage drinking, smoking.
.
"Bagaimana dengan persiapan latihan mu untuk pentas seni Seijo, Hinata?"
Tangan Hinata terangkat, menandakan teh yang pelayannya tuang sudah cukup. Gadis itu tersenyum tipis pada sang ayah, "Baik...Untuk sekarang kami sedang menyelaraskan untuk orkestra yang akan dibawakan oleh anggota klub musik yang terpilih."
"Bagus. Ayah harap kau tidak mengecewakan untuk penampilan nanti."
Hinata mengangguk pelan, meminum ocha hangat dari cangkir mahal itu. "Ayah tidak perlu khawatir, semuanya sudah dipersiapkan sangat baik."
Sekarang Hinata tengah makan malam bersama keluarganya di rumahnya. Meja makan itu terasa sangat luas untuk Hinata, ia tak percaya bisa dengan makan dengan tenang di meja yang sangat luas itu. Ia jadi teringat meja sempit di base saat ia membuat kare untuk teman-teman Sasuke.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan heran saat tahu kompleks mansion keluarga Hyuga memiliki luas yang cukup membuat orang biasa menganga. Bukan hanya keluarga utama, pelayan, supir, dan pelayan lainnya memang diberikan tempat tinggal oleh kepala keluarga Hyuga itu.
Ramai tapi penuh kekakuan, tapi tentu Hinata sudah biasa.
Makan malam mereka terasa tenang, ibunya pun sempat memberi saran untuk berlatih bersama setelah makan malam ini. Sang kepala keluarga kemudian berhenti mengunyah saat salah satu asistennya datang, membisikkan sesuatu yang membuat dirinya beranjak dari meja makan.
"Ada apa anata?" tahan sang istri.
"Perdana Menteri meminta beberapa petinggi untuk datang rapat, ada sedikit masalah."
Sang istri hanya mengangguk paham.
●○●○
Hinata menatap layar ponselnya, tak ada pesan apapun dari Sasuke, Tadi siang ia mengirim pesan kalau dirinya akan pulang ke rumah Hyuga jadi dirinya tak perlu menjemput di sekolah nanti sore.
Kepala Hinata menggeleng, 'Kau harus fokus dengan persiapan pentas seni Hinata' batinnya. Gadis itu pun melempar ponselnya ke atas tempat tidur dengan asal.
