Hai hai!
Ini part pertama dari cerita yang bisa di bilang nyambung lah dikit-dikit ke cerita sebelumnya, hehehe.
Selamat membaca!
***
Suara derum sepeda motor beserta klakson-klakson mulai memasuki area balap motor yang sering di adakan malam hari. Setelah memarkirkan motor, satu persatu pengemudi sepeda motor yang menjadi pusat perhatian, turun dari motornya masing-masing.
Alarick Ellgar Abasya, lebih akrab di sapa Al. Lelaki yang berjalan paling depan dari kelima lelaki yang ikut bersamanya. Ia merupakan ketua dari geng motor bernama "Ravagos" yang dahulu, pernah di ketuai oleh sang ayah, Alvin Abasya.
Alarick berjabat tangan ala laki-laki, dengan salah satu temannya yang memang bekerja di kegiatan balap motor seperti ini. Sudah menjadi rutinitas anggota Inti Ravagos untuk selalu mengikuti balap motor dimalam hari. Bahkan mereka sering menghabiskan waktu malam mereka, di area balap motor itu.
"Habis ini siapa?" ucap Alarick pada Guntur.
"Beneran habis ini, elo mau?" jawab Guntur menaikkan satu alis.
Alarick menyilangkan kedua tangannya di depan dada lalu mengedarkan pandangannya, melihat yang sedang berbalap. "I want the fastest. "
"Oke, gampang. Lawannya elo yang pilih lagi atau gimana, nih?" tanya Guntur pada Alarick yang langsung menatapnya balik.
Alarick tidak langsung menjawab. Ia justru melemparkan senyuman miring menatap Sarka, "Gue mau lawan lo," ucap Alarick pada Sarka.
Sarka menaikkan satu alis, "Oke, siapa takut?" ucap Sarka pada Alarick.
Sarka Bagaskara Abisekar, atau lebih dikenal dengan sebutan Sarka. Adalah wakil ketua dari geng Ravagos umum. Anggota Ravagos terbilang sangat banyak, maka dari itu setiap daerahnya mempunyai ketua dan wakil masing-masing. Adapun ketua, wakil serta anggota inti dari semua daerah yang ada atau bisa disebut sebagai anggota inti umum. Yakni diketuai oleh Alarick dan di wakili oleh Sarka. Sisanya adalah anggota inti umum.
Alarick menurunkan tangan yang semula ia silangkan di depan dada, "See? gue lawan Sarka." ucap Alarick pada Guntur.
Guntur tersenyum miring, ia pergi meninggalkan Alarick untuk segera mempersiapkan semuanya sebelum Alarick dan Sarka memulai balap motor.
"Hadiahnya apa nih, kalo salah satu di antara kalian menang?" celetuk Jefran sambil menaik-turunkan alis.
Alarick menoleh, "Belum gue pikirin." ucap Alarick.
"Traktir aja gimana?" ucap Gama menaik-turunkan alis.
"Bosen, itu-itu mulu," jawab Sarka mengerutkan kening.
Ting!
Suara notif yang berasal dari ponsel Leon berbunyi, membuat ke lima mata para lelaki itu tertuju padanya.
"Siapa? tumben banget ada yang chat, lo?" ucap Dirga menaikkan satu alis.
Untuk jam malam seperti sekarang, sangat jarang ada yang menghubungi keenam lelaki itu. Jikapun ada, pasti mereka sudah me-non aktifkan notifikasinya agar tidak mengangguk waktu malam mereka.
Setelah membaca pesan yang muncul di layar ponsel, Leon mendongak menatap Sarka.
"Ngapa lu?" tanya Sarka saat Leon justru menatapnya dengan wajah datar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alarick
Teen FictionAlarick Ellgar Abasya atau lebih dikenal dengan panggilan 'Al' adalah seorang lelaki yang dikenal sadis namun juga memiliki sifat Dingin tak tersentuh. Ia adalah pelanjut dari Ketua geng Ravagos yang semula di pimpin oleh sang ayah "Alvin Abasya"...