Hai! maaf kalo misalnya ada typo-typo yaa, soalnya baru selesai nulis banget. Hehehehe
SELAMAT MEMBACA!
***
"Assalammualaikum!" ucap Alarick yang memasuki rumah megah dan mewah itu. Ia berjalan dengan malas menaiki tangga. Kini jam sudah menunjukkan pukul 1 lewat 15 subuh. Alarick merasa tubuhnya lelah setelah berbalap motor tadi. Entah mengapa, padahal ia tidak biasa kelelahan seperti ini.
Ceklek!
Alarick membulatkan mata ketika melihat teman-teman ayahnya yang sedang asik menonton netflix di tv kamarnya. Diantaranya ada Fauzan dan Jordi. Mereka dengan santai menyaksikan film sambil menyemil popcorn yang jika dilihat sangat banyak.
Ceklek!
Alarick menutup pintu kamarnya, lalu berjalan menghampiri Fauzan dan Jordi sambil mengacak-ngacak rambut karena kesal.
Fauzan dan Jordi menoleh, "Eh, babang guanteng" ucap Fauzan menaik-turunkan alis menatap anak lelaki itu.
Alarick meringis, "Ngapain si, aduh!" ucapnya mengacak-ngacak rambut.
Jordi tersenyum lebar sambil menyantap popcorn, tersenyum jahil yang pria itu artikan. "Ayo nobar lah! keluyuran mulu, lu!" ucap Jordi.
Alarick menghembuskan nafas panjang, "Papah mana, si?" ucapnya kesal.
"Papa elu lagi buat dedek baru" ucap Fauzan jahil.
Alarick mengerutkan kening, "Dih?! ogah bener. Adek satu aja udah kayak di neraka!" Ucapnya mendelik malas. Alarick membuka jaket yang semula terpasang di tubuhnya lalu berbaring di sofa kamar tidurnya. Alarick menyilangkan kedua tangannya di belakang kepala, menjadikan alas bantal untuk kepalanya.
Fauzan dan Jordi memutar tubuh mereka menjadi menghadap Alarick yang juga sedang menatap mereka dengan tatapan heran. "Lu ngapa kagak mau punya adek lagi?" ucap Fauzan menaikkan satu alis.
Alarick mengangkat alis, "Sebenernya ga kayak di neraka juga, si. Cuman ya males aja kalo keluarga nya rame nanti" ucapnya menjelaskan.
Jordi mengangguk paham.
Fauzan mengerutkan kening, "Heh! lu napa tadi masuk-masuk kamar, gue liat muka lu kusut bener kayak masa depan si Gilang" ucap Fauzan yang tiba-tiba membawa nama Gilang.
Alarick menghembuskan nafas panjang, "Tadi, gue ketemu cewek nyebelin banget anjir" ucapnya.
Jordi menaikkan satu alis, "Sarka tadi sama lo, gak?" tanya Jordi.
Alarick mengangguk singkat.
Hening.
Alarick tiba-tiba teringat sesuatu, "Eh? cewek tadi, adeknya Sarka?" tanyanya.
Fauzan mengerutkan kening, "Lah mana gue tau peang! kan gue kagak ikut. Lu ma malah nanya gue." ucapnya tertawa jahil.
"Kaheysha maksud, lo?" tanya Jordi menaikkan satu alis.
Alarick menaikkan satu alis, "Iya kayaknya? ga tau, lupa namanya." ucap lelaki itu.
"Awas nanti benci jadi cinta." ucap Fauzan menaik-turunkan alis.
Alarick mengerutkan kening, "Lah? kan gue udah ada cewek, om." ucap Alarick.
Fauzan yang semula memasang wajah tertawa, menjadi datar. "Sekali lagi lo bilang gue pake sebutan OM? awas lu!" ucap Fauzan kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alarick
Teen FictionAlarick Ellgar Abasya atau lebih dikenal dengan panggilan 'Al' adalah seorang lelaki yang dikenal sadis namun juga memiliki sifat Dingin tak tersentuh. Ia adalah pelanjut dari Ketua geng Ravagos yang semula di pimpin oleh sang ayah "Alvin Abasya"...