"Jodoh itu sudah ada yang ngatur,kalau kamu masih jomblo berarti kamu susah diatur!"--Raga Angkasara
▪
▪
▪
▪
▪Hai Hai 👋
Happy Reading semua !💗
Jangan lupa tinggalkan jejak ya gyuss!
•••☉•••
"Wahhh makasih yaa udah mau nemenin Alma,maaf banget lhoo jadi ngrepotin."Ujar Elvi sambil meletakkan tas kondangannya,diikuti Rey dibelakangnya,anak itu asik memakan Kue hajatan sampai tanpa sengaja menabrak Raga yang tengah berdiri hendak menyalimi tangan Kia.
"Yahhh kue Rey."cicit nya,menahan nangis.
"Aduhh Rey,tuh kan baju kak Raga jadi kotorrr."Omel Elvi.
Rey menatap si Bunda ."Rey ga sengaja!"Ucap nya kemudian menunduk takut,maklum ini pertama kalinya Rey bertemu dengan Raga.
Raga yang merasa kasian pun segera berjongkok mensejajarkan tingginya pada Rey,mengelus sayang puncak rambut adik Alma itu,dilihat- lihat Rey ini sangat tampan seperti dirinya waktu kecil."Maafin kakak yaaa,kuenya jadi jatuh."Ujar nya yang dibalas anggukan lucu dari Rey.
"tapi baju kakak jadi kotor--"
"Udah,gapapa Rey,kakaknya ini kan bajunya segudang,lagian cuma kena kue dikit doang itu,dikucek juga ilang,Kamu masuk kekamar aja yuk!"Sarkas Alma kemudian menarik tangan adiknya itu menuju kamar,tapi sebelumnya ia menyempatkan untuk melirik Raga dan menjulurkan lidahnya sekilas.
Kenapa rasanya begitu senang melihat wajah kecut Raga yang sepertinya menahan emosi."rasain!"gumamnya lirih.
"Kak,kamu tu ya bukannya ngajarin yang bener ke adiknya!"tegur Elvi sambil menghadiahi pelototan tajam untuknya.
Alma tersenyum paksa,ya gimana dong?dia bahagia e melihat Raga tersiksa,haha becandaaa."Orang emang Raga yang salah!"kekeh Alma."Udah ah Alma mau anter Rey kekamar dulu." lanjutnya
"kakk udah ih!kamu disini aja temenin Raga,biar Rey sama Ayah!" hardik Elvi.
Alma menghentakan kakinya kesal."Bunda kenapa sih?Kakak kan cuma mau nganter Rey,kenapa harus Ayah?Ayah juga pasti capek habis nyetir,udah kakak ajaa."
"Yang sopan dong kak!tamu kamu ini!calon mertua sama calon suamimu mau kamu tinggal??"
Kia melengos,jiwa cerewet milik sahabatnya itu ternyata masih terbawa sampe sekarang,benar-benar mantul memang."Udah Vi udah,galak banget sih kamu,Ini aku sama Raga juga mau pamit kok." Ujarnya sambil bangkit dari duduknya kemudian memeluk Elvi dan Kia secara bergilir.
"tante pulang ya sayang,inget kata kata tante tadi,kamu ga akan nyesel."
Alma mengangguk dan tersenyum."Iya,tante hati hati y--"
"Raga yang nyetir,bilang hati-hati ke dia juga dong!"potong Kia.
Alma melirik Raga tanpa minat,bisakah tuhan memberi gledek yang super besar detik ini juga?kalau boleh sekalian sambar cowok didepannnya ini,mana sudi ia mengucapkan kata itu untuk Raga.
"Ayo kak!"goda Elvi seraya menyenggol badan Alma pelan.
"Jadi pulang gak Ma??"tanya Raga yang sepertinya mulai malas dengan situasi seperti sekarang,dimana jantungnya yang bergoyang tak karuan dan membuat perasaannya meracau tak menentu,
"Iya deh bentar,calon istrimu ini lho,gengsinya tinggi banget!"Kata Kia sambil tersenyum kecil.
Alma tersentak,"Apasih tante."protesnya yang hanya dibalas kekehan-kekehan ringan dari Kia beserta Elvi.
biasa emak emak."jadi gak nih bilang hati-hati ke calon suamimu?"tanya Elvi,memastikan.
"Enggak ,makasih!"
"biasa anak muda,yaudah lah kalau gitu,aku pulang ya Vi,inget besok pagi kita harus fiting baju pengantin,jadi jangan sampai lupa kamu!"Ujar Kia seraya menepuk pundak sahabatnya itu dua kali,
Elvi mengangguk "Iyaa siap."balas nya, mengulas senyum diakhir kalimatnya.
"gue ga suka cewek gengsian!"bisik Raga sembari menyunggingkan senyum miringnya,mencolek singkat pipi Alma dan langsung menyusul Mamanya meninggalkan rumah itu.
"Ekhem,,dibisiki jumlah mahar kak sama Raga??"goda Elvi seraya menaik kan sebelah alisnya.
Alma tertawa remeh,kemudian kembali menatap punggung cowok berperawakan tinggi itu menunjuknya dari atas hingga bawah,dan melirik Bundanya."Tanya aja sendiri,wleeee." ledeknya lalu langsung berlari sambil mengumbar tawanya.
"Yeuuu dasar anaknya si Anji,Astagfirullah anak gue juga itu."
☻☻☻☻
Tiga hari lagi pernikahan Raga dan Alma segera terlaksana,dan sekarang mereka berdua tengah berada disalah satu butik terbaik di Jakarta untuk memilih baju pengantin yang akan mereka kenakan besok.
Semua masih terasa mimpi,dimana Alma yang baru berusia 17 tahun akan segera menikah dengan Raga,
kejadian konyol yang berakhir dijodohkan memang sangat memprihatinkan."Yang ini bagus nih." Ujar Elvi ,menunjuk sebuah gaun berwarna putih yang dihiasi dengan pernak pernik berwarna gold, ditambah sayap gaun yang menjuntai bebas membuat gaun itu terlihat semakin mewah nan elegan.
Alma menggeleng."berlebihan bunda."Ucapnya.
Elvi memeluk bahu Alma."Ini pernikahan kak,bukan arisan,masak kamu mau pake baju yang biasa aja sih?harus yang mewah dong."
Alma menggeleng untuk kesekian kalinya."Tapi kan Bunda,pernikahan ini cuma dihadiri oleh keluarga dekat aja,acaranya juga enggak semewah itu ,Jadi pilih baju yang lebih sederhana aja,yang simple gitu lho bund!"
"Tapi mau sesederhana apa pun ini tetap pernikahan sayang,sekali seumur hidup,buat pernikahan ini menjadi kenangan termanis dihidup kalian."timpal Kia.
"Tant--"
"nurut aja kak!"
"Lo ikut mikir dong Ga!jangan main hp terus,emang yang nikah cuma gue aja?" sentak Alma pada Raga.
Raga yang baru tersadar itu pun mengusap wajahnya gusar ,tersenyum paksa,hatinya masih sulit menerima kehadiran Alma,Nayla sudah berhasil masuk kedalam hatinya,dan Nayla tidak semudah itu untuk dilupakan,5 tahun dirinya sudah bersama dengan adik kakak kelasnya itu,dan sekarang kisah cintanya akan berakhir pada gadis pilihan Mamanya,Alma Maulie.
itu bukan hal yang mudah everybody!"terserah,yang penting lo gak malu-maluin."balas Raga dengan entengnya.
Alma memelototkan matanya,apa kupingnya ini tidak salah dengar?Alma dengan wajah natural saja cantiknya sudah bikin khilaf,apalagi nanti jika sudah dipolesi make up,Alma akan membuat Raga malu pernah mengatakan kalimat tidak sopan itu.Dan itu pasti!tunggu saja hari pembalasannya!
▪▪▪
Voment nya yuk!🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGA ANGKASARA (on going)
Teen FictionAlma mendekat kearah Raga. "buat apa kita nikah ,sedangkan hati lo aja buat Nayla,gue belum siap sakit hati setiap hari Ga,"lanjutnya terbata karena terganggu isak tangisnya. Dada Raga mendadak sesak,ada apa dengan hatinya?kenapa rasanya begitu saki...