Bagian 11 : Pemain baru?

60.2K 5.3K 65
                                    

...Happy Reading...

"huft! Masa harus kenalan lagi sih, yaudah deh. Kenalin gue Arka prasetya, cowo yang kemarin malam nolongin lo pas pulang dari mini market. Inget? " ucap arka

1 detik

2 detik

3 detik

"Oh iya gue inget, thanks ya lo udah nolongin gue. Btw kenapa lo bisa disini?" ucap afrin bingung

"sama-sama santai aja kali, gue pindah kesini" ucap arka

Afrin hanya membalas 'oh' dan melanjutkan acara makan nya yang tertunda, arka dibuat gemas oleh afrin dan langsung mencubit pipi chubby afrin.

"Awh! Lepwasin swakit! " ucap afrin dengan nada tak jelas karena cubitan dipipinya

"hehe...sorry abisnya lo ngegemesin sih" ucap arka terkekeh

Afrin mendelik sebal, kembali melanjutkan makannya dan tak menggubris arka.

Gevan yang melihat afrin dekat dengan cowo lain, semakin meradang. Namun ia tahan untuk tidak menonjok cowo tersebut didepan afrin, karena ia tak ingin afrin takut dengan dirinya.

Arfan dan bima yang sudah tak tahan untuk bertanya ke afrin pun langsung bertanya "frin" panggil arfan

Afrin mendongak ke arah arfan sambil menautkan alisnya 'apa'

"dia siapa?" tunjuk arfan menggunakan dagunya

" oh dia, jadi gini...

Flashback

Setelah kepergian gevan dari rumah nya, afrin turun kebawah menemui orangtuanya untuk izin pergi ke minimarket untuk membeli cemilan.

Afrin pergi ke minimarket berjalan kaki, karena mimimarket dan jarak rumahnya tidak terlalu jauh.

Afrin pergi seorang diri dan sampailah ia ke minimarket, saat sedang memilih milih snack.

Afrin tak sengaja menyenggol seseorang cukup keras dan membuat makanan yang dipegang orang tersebut jatuh.

Bruk!

"sorry gue ga sengaja" ucap afrin langsung membantu orang tersebut mengambil snack nya yang jatuh

"gapapa, thanks udah bantuin" ucap orang tersebut

"iya, sekali lagi maaf ya. Kalo gitu gue duluan ya" ucap afrin lalu pergi tanpa mendengar jawaban orang tersebut.
.
.
.
Saat diperjalanan pulang, sepanjang jalan afrin merasa merinding karena jalan yang ia lewati sudah sepi. Saat ia akan melewati depan komplek rumahnya, ia melihat sekumpulan orang yang berdiri tak jauh dari depan komplek tersebut.

Afrin sudah merasa was-was apalagi
Orang-orang itu menatap ke arah dirinya yang semakin dekat, ia ingin menghindar tapi tak bisa. Karena tak ada jalan lain untuk sampai kerumahnya selain jalan ini, mau tak mau ia harus melewati mereka.

Anggap aja ga ada orang, pikir afrin.

Saat akan melewati mereka, salah satu dari mereka mencekal tangan afrin.

Ternyata mereka adalah preman.

"mau kemana neng? Malem-malem gini masih diluar, sendiri lagi. Mau abang temenin" ucap preman genit sambil mengkedipkan sebelah matanya dan tangannya memegang pergelangan tangan afrin

Afrin berontak berusaha melepaskan cekalan tangannya dari preman tersebut.

"lepasin gue!" bentak afrin

Tokoh Figuran Novel || END [ Belum Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang