Bagian 14 : Persaingan

33.8K 3K 129
                                    

...Happy Reading...

Ada sedikit adegan yang kurang cocok untuk dibawah umur, yang belum cukup umur. Mangga di skip

.
.
.


"Dia pulang bareng gue" ucap arka, hendak menggandeng tangan afrin. Namun belum sampai menggandeng, tangan arka sudah terlebih dulu dihempas kasar oleh gevan.

Yap, yang menjegat mereka berdua adalah arka

"Afrin pulang sama gue, lo bukan siapa-siapa dia" ucap gevan dingin

Arka terkekeh sinis "Kita liat kedepannya, lo bisa dapetin afrin atau engga. Karena kita ga pernah tau masa depan kan?"

Gevan yang mendengar ucapan arka menggeram marah "Gue gaperduli! Apapun caranya gue bakal tetep dapetin afrin" ucap gevan sarkas

Afrin tak mendengarkan mereka berdua karena ia sibuk dengan ponselnya yang mendapatkan pesan entah dari siapa.

Unknow

Hai sayang,
Apa kabar?
Rindu denganku?

Siapa?
sksd lo
Kenal juga engga!
Apalagi rindu, ewh.

Aku memang mengenalmu by
Tunggu aku by, sebentar lagi

Siapa sih lo?!
Sksd banget
gue ga kenal sama lo ya!

Jangan dekat dengan pria lain
Aku gasuka!
Kamu cuma milik aku by
Jangan lupa makan
Kalo udah sampe rumah
Jangan langsung baca novel by

Heh!
Tau darimana lo kebiasaan gue!
Lo penguntit ya!

Aku bukan penguntit by
Aku calon suamimu
Sudah ya, aku ada urusan
Kamu harus inget pesan aku
I love you sayang ♥

Sayang gundulmu!
Lo siapa sih!
Bales woy!

Afrin kesal karena tak mendapatkan balasan lagi dari no tersebut, afrin berpikir keras.

Dia siapa? Perasaan ga ada adegan ini di novel? Kan dicerita afrin cuma dekat dengan gevan, apa ada plot yang terlewat ya atau ini salah satu efek karena dirinya hadir? Jadi ada tambahan pemain diluar cerita? Pikiran afrin mulai berkecamuk

Pikiran-pikiran itu membuat afrin pusing tujuh keliling, masalah dirinya dengan gevan saja bikin pusing. Belum lagi arka sang antagonis yang juga mendekatinya, lalu dia. Siapa lagi? Astaga! Rasanya kepala afrin ingin pecah.

Lalu kejutan apalagi kedepannya yang akan muncul dan membuat kepalanya makin pusing, belum lagi afrin harus menghadapi aluna dan bianca. Yang bisa sewaktu-waktu menyelakainya, siapapun tolong afrin! Beri afrin semangat, supaya mentalnya tidak terguncang kawan.

Tanpa kata, afrin meninggalkan kedua laki-laki tersebut yang masih berdebat.

Kedua lelaki tersebut belum menyadari bahwa afrin sudah pergi.

Sesampainya afrin di halte, ia membuka hp nya untuk memesan ojek online.

Di sisi lain kedua lelaki tersebut baru menyadari bahwa afrin sudah tak ada di antara mereka.

Tokoh Figuran Novel || END [ Belum Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang