Terlambat

235 28 1
                                    


Pagi Nasyana tidak begitu baik hari ini. Ia terlambat bangun tidur dan berakhir buru-buru melakukan segala rutinitas paginya. Akhirnya ia juga harus melewatkan sarapan bersama papa dan mamanya.

Saat sampai di sekolah, gerbang sudah ditutup dan Nasyana disuruh bergabung dalam barisan para murid yang terlambat datang. Ia pun menyesal telah melewatkan sarapan, nyatanya mau sarapan atau tidak ia tetap terlambat. Kalau saja dirinya telah sarapan sebelum berangkat, mungkin berdiri di depan gerbang selama doa pagi tidak akan terasa begitu menyiksa.

Banyak orang bilang matahari pagi itu menyehatkan, bahkan disarankan untuk berjemur saat pagi hari. Nasyana tidak merasa itu salah, tetapi berjemur yang sehat itu akan berbeda jika kamu harus berdiri sambil menggendong tas ranselmu. Itu sangatlah melelahkan. Nasyana pun mulai merasakan pening di kepalanya.

Saat itu Jeviano dan Hansel ditugaskan untuk mencatat nama murid yang terlambat. Jeviano tahu bahwa Hansel terlalu malas untuk menulis nama semua murid itu di buku piket. Jadi semuanya ia yang mengerjakan, pulang nanti ia akan meminta Hansel menggantikannya saat piket kelas.

Jeviano menghampiri mereka satu persatu dan meminta setiap orang menuliskan nama beserta alasan keterlambatan di buku piket tersebut. Lalu ia sedikit terkejut melihat Nasyana ada di barisan itu. Ketika Nasyana akan menulis namanya, Jeviano menahan tangan gadis itu.

'Halus sekali kulitnya...' Jeviano tanpa sadar memikirkan bagaimana rasanya nanti saat ia bisa menggenggam tangan itu sambil berjalan bersama Nasyana di masa depan.

"Dek, kamu gak usah tulis namamu. Saya tidak tega melihat kamu dihukum nanti."

Jeviano membisikkan kalimat tersebut tepat di samping telinga Nasyana yang membuat sang gadis terdiam tak menjawab. Jika diperhatikan secara teliti, kalian bisa melihat semburat tipis merah jambu menghiasi wajah manis itu.

'Kepalaku pusing sekali, tapi kenapa suara kak Jeviano malah terdengar sangat jelas dan omongannya itu seolah menyatakan seluruh perhatian juga rasa khawatirnya padaku...tuhan, aku merasa semakin pusing dan wajahku rasanya panas...' Pikiran Nasyana telah berhenti setelah itu dan ia hanya diam berdiri disana.

Jeviano yang tak mendapat balasan pun menjauhkan tubuhnya dari Nasyana sehingga tercipta jarak antara mereka. Ia dengan cepat menuliskan namanya sendiri di buku itu, biarlah menjadi urusan nanti jika guru piket kebingungan melihat namanya ada disana. Lalu ia kembali menghampiri murid lain untuk menyelesaikan tugasnya.

Setelah selesai dengan tugasnya, Jeviano menarik Nasyana dari barisan murid terlambat yang akan dihukum. Tanpa sengaja Jeviano melihat wajah Nasyana yang terlihat pucat. Ia semakin menghawatirkan adik kelasnya itu.

"Dek, kamu sakit, ayo saya antar ke uks."

Nasyana hanya diam, akhirnya Jeviano membawa Nasyana ke uks dengan cara bridal style carry. Ia bahkan tak berfikir untuk memanggil para anggota pmr.

'Semoga di masa depan aku bisa mengangkat dia dengan cara seperti ini di perni- oke stop, kamu mulai delusional Jev.'

Jeviano dengan cepat membawa Nasyana sampai ke ruang uks. Ia baringkan tubuh ringan Nasyana di kasur setelahnya meminta dokter di uks untuk memeriksa Nasyana.

Dokter Xiel sudah sering mendapati kasus seperti Nasyana, yaitu kelelahan akibat kekurangan asupan makanan. Intinya tubuh dipaksa untuk bekerja berlebih dengan perut kosong.

Setelah dokter memberi tahu keadaan Nasyana, Jeviano menjadi tak tenang dan semakin menghawatirkan Nasyana.

Beberapa saat kemudian Jeviano teringat dengan tugasnya bersama Hansel, ia pun kembali ke arah gerbang sekolah untuk bertemu Hansel. Tetapi orang yang dicarinya tidak ada disana, ia pun mencoba mencarinya di ruang piket, mungkin Hansel telah mengembalikan buku itu.

Ternyata tebakannya benar, ah memang Hansel itu masih bertanggung jawab meski ia sangat malas melakukan segala hal.

Tugas Jeviano telah selesai, sekarang ia tengah membelikan bubur untuk Nasyana yang belum sarapan, sesuai saran dari dokter Xiel.


☆♡☆♡☆♡☆

maaf ya chap ini lumayan panjang, untuk itu aku membaginya jadi 2 bagian. silakan baca chap berikutnya untuk melihat kelanjutan momen manis mereka~

☆♡☆♡☆♡☆

SweetnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang