Berbaikan..

2.4K 11 0
                                    

Seperti yang dikatan kemarin kami berdua sekarang bertemu dan membicarakan apa yang akan kita lakukan.

"Mas apa mas yakin ini tidak apa-apa" tanyaku karna masih khawatir jika ketahuan ayahku.

"Kita lebih berhati-hati saat ini oke" katanya lagi sambil menciumi pucuk kepalaku.
Ya kita sekarang berada dikamar hotel.
"Sudah jangan bahas lagi mending kita melakukan yang lain"
Setelah mengatan itu dia langsung menindihiku dan mencium bibirku dengan penuh nafsu tentu saja aku membalasnya dengan ganas untuk menyalurkan perasaan marahku terhadap semuanya.
Saling mengecap, beradu lidah dan bertukar saliva kami berdua sangat menikmati dan dipenuhi gairah. Setalah lama beradu bibir dia langsung turun ke leherku dijilatinya sampai basah leherku dia langsung bermain² dengan payudaraku yang sudah terekspos itu.

"Ahhhh mas indra ini nikmat" desahku.

"Teruslah mendesah dan sebut namaku" setalah itu dia melahap payudaraku dan memberikan banyak tanda disekitarnya uhhhhh itu sangat nikmat, dia terus mengulim putingku bergantian sampai bengkak dan seluruh payudaraku penuh dengan tanda yang dia buat.

"Sayang adik kecilku ingin dimanjakan oleh mulutmu" katanya menggoda.
Tanpa berkata apapun aku langsung melepaskan celananya dan dia melepaskan celanaku kita berdua sudah naked, aku langsung mengocok kemaluannya itu dan melahapnya seperti permen. Ini nikmat aku bisa gila itulah pikiranku. Dan mas indra hanya bisa mendesah dan menggelinjang saat ku sedot adik kecilnya.

"Ahhhh cukup aku tidak mau keluar mulut nakalmu itu sayang, kita langsung ke inti" katanya

Dia langsung menindihiku dan mengangkangkan kakiku dan menusukku.

Mereka melakukannya berkali-kali sampai kelelahan, dan kehabisan tenaga.

Semakin hari kita semakin dekat bahkan kami sering menginap bersama sampai 2hari.
Kita berdua saat ini merasa sudah saling memiliki, walau tanpa hubungan pernikahan kami berdua merasa jika hubungan kami lebih dalam dan lebih erat dari itu.
Kami bahagia menjalani hubungan seperti ini dan kami tidak memikirkan soal pernikahan atau apapun asal kami bisa bersama saja sudah cukup, dan untuk pandangan orang terhadap aku emhhh aku si bodo amat yang penting aku bahagia. Bahkan kami berdua seolah lupa kalo kami sudah punya keluarga masing².
.
.
.
.
Suatu hari saat pulang kerumah perasaanku sangat tidak enak entahlah kenapa. Benar saja setelah sampai aku melihat mobil yang sangat aku kenal ya itu mobil suamiku mas dika. Aku langsung masuk dan semua yang ada didalam melihatku.

"Kamu dari mana?" Tanya ibuku.

"Dari rumah temanku ma, nyari udara segar" kataku bohong.

"Duduklah, ada yang ingin kami bicarakan" itu suara ayahku.

Tanpa ku jawab aku langsung mendudukan diriku dikursi sebelah ibuku.

"Apa dia akan menceraikanku" batinku bergejolak, aku sangat takut kehilangannya entahlah apa yang ku rasakan sebenarnya.

"Ayah ibu kedatangan saya kemari bertujuan untuk membawa vanessa pulang ke rumah" katanya dia tiba-tiba.

"A..apa, apa yang kamu bicarakan mas?"

"Nesaa maafkan mas, mas terlalu keras padamu, mas menyesal mungkin kamu menghianati mas juga karna mas yang kurang perhatian padamu" katanya dia.

"Tidak, aku yang salah bukan mas"
Kataku sambil meneteskan air mata.

"Bagaimana dia tetap ingin bersamaku setelah aku menghianatinya" pikiranku kalut

"Apa kamu serius mas" tanyaku memastikan lagi.

"Jika aku tidak serius, mas tidak akan kesini dan memintamu kembali pada orang tuamu nessa"

Aku semakin merasa bersalah aku tiba-tiba sadar harusnya aku tidak seperti ini tidak menyia-nyiakan orang sebaik mas dika. Dan harusnya aku sadar tempatku memang disisi mas dika bukan mas indra. Mas indra sudah memiliki tante tita (istrinya indra).

"Bagaimana nessa apa kamu mau kembali bersama mas?" Tanyanya sekali lagi.

Aku melihat ke arah ibu dan ayahku mereka memandangku dengan menganggukkan kepala mereka yang artinya menyuruhku untuk menerimamya sekali lagi.

"Nessa mau mas" sambil meneteskam air mata.

"Terima kasih sayang" kata mas dika langsung memelukku.

"Tidak, seharusnya nessa yang berterimakasih pada mas" jawabku sambil memeluk mas dika erat.

Malam ini adalah malam terbaik yang kurasakan, kami semua berbahagia termasuk orang tuaku. Mas dika memutuskan menginap dirumahku dan besok kami berdua akan pulang kerumah kami.

Malam ini adalah malam panjang bagi kami berdua kami menyalurkan rasa rindu kami di ranjang yang penuh gairah ini.

"Ahhhh mas dika terus ini sangat nikmat mas" desahku menjadi-jadi saat mas dika memainkan tangannya dilubangku.

"Mendesah terus sayang, aku sangat merindukan suaramu itu"

Setalah lama bermain-main mas dika langsung memasukan miliknya dilubangku.
Kami berdua melakukannya berkali-kali dengan posisi yang berubah² sampai kami kelelahan.

"Ahhhh terima kasih sayang" kata mas dika setelah pelepasannya yang entah ke berapa.

"Aku yang harusnya berterimakasih mas" kataku sambil mencium bibirnya sekilas.

"Sudah sekarang mari kota tidur, love you nessa"

"Love you too mas" kataku dan mas dika langsung memejamkam matanya tapi aku belum tidur, aku melihat ponselku disana banyak pesan masuk dan telfon masuk dari mas indra biarlah aku sudah memutuskan jika ini benar2 akan berakhir kita berdua harus kembali ke tempat masing².
Setelah itu aku mematikan ponselku dan menyusul tidur mas dika.
.
.
.
_____________________________________

Haduhhh si vaness emang plinplan ya,, semoga dia bener2 sadar sekarang haha.

Jangan lupa vote dan komen ya guys♡

TBC🐱

Apakah Aku Seorang Pelakor? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang