Six. - David?

574 75 11
                                    

Budayakan vote sebelum membaca, pls:))

Happy reading.

Mulmed --> David Daniel William

--

Saat ini David sudah berada di negara yang sama dengan Bianca.

David kini tengah mengendarai mobil BMW-nya ke sebuah bangunan di kota itu. David mengendarai mobilnya dengan pelan. Bahkan sangat pelan sampai sudah berapa mobil yang melewati mobilnya di arah kanan.

David membanting stir mobilnya ke kiri dan memarkir mobilnya dihalaman gedung bercat putih itu. Mukanya nampak tegang saat kakinya mendarat di tanah. Ia nampak mengkhawatirkan sesuatu.

David memasuki ruangan yang bertuliskan 'Dr. Alexandre' dengan pucat. Ia dipersilahkan duduk dihadapan dokter spesialis penyakit dalam ini. Dokter yang sudah lama menangani David untuk mengatasi penyakitnya.

"Hi David! How are you?" Tanya Dr. Alex.

"Not fine, maybe." Jawab David lesu kemudian menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.

"Mari sini ku periksa dulu." Ujar Dr. Alex seraya membimbing David tidur dikasur pasien.

Setelah diperiksa, muka Dr. Alex nampak berubah.

"David, apa kau tak mau rawat inap dulu? Penyakitmu nampak parah. Lihatlah, mukamu sudah terlalu pucat. Ginjal kirimu juga sudah hampir tak berfungsi. Ginjal kananmu sudah semakin memburuk. Come on, soon, demi kesembuhanmu." Tutur Dr. Alex.

"Bukankah jika aku dirawat, aku juga bakalan pergi. Toh, hanya keajaiban yang saya tunggu." David memejamkan matanya.

"Kau jangan berucap seperti itu. Berdo'alah agar keajaiban akan datang. Jadi, kau mau dirawat?" Tanyanya.

"Baiklah, tapi sampai 5 hari kedepan saja." Ucap David.

Kini David sudah berada di ruang rawat di salah satu RS di New York.

Setiap bulannya David akan kontrol ke Dr. Alexandre. Dokter yang sudah 6 bulan belakangan ini menangani keluhan David.

David memang mempunyai penyakit. Gagal ginjal. Tidak ada seorangpun yang tahu akan hal itu. Hanya Tuhan, David, dan Dr. Alex yang mengetahui.

David merogoh saku untuk mengambil ponselnya. Ia mengetik sesuatu di dalam handphone-nya.

David : Hi, Bi.

Bianca : Hi.

David : wht r u doing?

Bianca : Ini lagi nyusun plan surprise buat mama papa. Hbu?

David : Tiduran aja.

Bianca : Kamu sdh sampe sini?

David : Iya, baru aja masuk apartemen. :)

"Maaf Bi, aku bohong."

Bianca : Oh, hppy break.

David : Cepat atau lambat aku akan istirahat.

Bianca : ?

David mematikan ponselnya dan meletakkan di atas nakas.

"Ya Tuhan, aku berharap keajaibanmu." Gumam David.

Saat ini Bianca dan Bryan sedang menyusun rencana buat surprise orangtuanya.

Sedari tadi mulut Bryan gak bisa diam. Entah karena Bianca gak mau di kasih tau atau karena kegirangan gak sabar melakukannya.

"I feel bad." Gumam Bianca.

"Hah? What are you say?" Tanya Bryan saat mendengar gumaman Bianca.

"David." Kata Bianca.

TBC--

My Choice [Zayn Malik] // (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang