LIMA

104 51 110
                                    

𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐!
𝙱𝚞𝚍𝚒 𝚍𝚊𝚢𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚢𝚊. :)

   Pemanasan liat wajah Zen dulu💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemanasan liat wajah Zen dulu💕

"𝘔𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘳𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯𝘢
𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳"
~𝘻𝘦𝘯𝘺𝘢

*****

Sehabis pulang sekolah Gleo dkk langsung ke markas, itu semua memang aktivitas mereka setelah sepulang sekolah, kini markas terlihat sangat ramai karna jumlah geng Dilgas itu tidak sedikit melainkan banyak, bangunan markas yang mereka tempati hampir mirip seperti rumah mewah bukan seperti bangunan tua ataupun lainnya, mungkin kalo orang lain liat dari luar keliatan nya seperti rumah bukan seperti markas.

Sesampainya di markas Gleo langsung menghempaskan tubuh nya ke sofa, kini dirinya sedang termenung memikirkan seseorang.

Teo yang melihat itu langsung menghampiri Gleo yang sedang rebahan di atas sofa sambil termenung.

"Lo kenapa Gle?" tanya Teo sambil duduk di depan sofa yang ditempati Gleo.

"Hah... enggak, gue gak papa" jawab Gleo sambil memposisikan dirinya duduk.

"Cerita aja Gle, siapa tau bisa bantu"

"Gini ya... lo ngerasa aneh gak?" tanya Gleo.

"Aneh apanya?"

"Masa si anak songong sama temen nya ngedadak pindah bareng sih?"

"Emang sih aneh" jawab Teo.

"Yakan, patut di curigai gak sih?" tanya Gleo.

"Entahlah... nanti gue cari informasi nya" jawab Teo sambil melenggang pergi entah kemana.

Sebenarnya yang dipikirkan Gleo bukan itu, namun dia tidak mau seseorang tau apa yang ada dipikiran nya.

𝘎𝘶𝘦 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘨𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢? Batin Gleo sambil mengacak acak rambut nya frustasi.

"HALO GAYS" teriak Vito yang baru datang dari alfamart,dengan tangan yang dipenuhi oleh keresek jajanan.

"Apaan sih lo, teriak teriak" ketus Jidra sambil menonyor kepala Vito yang ada di sebelah nya.

"Astaghfirullah, solimi lo" ucap Vito sambi pura pura nangis.

"Astaghfirullah" ucap Jidra sambil mengelus ngelus dadanya, "heh... lo tuh kudu inget Vit, lo itu bukan Islam" Sewot Jidra.

"Asobajim, gue lupa" ucap Vito cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Hayoo berdosa loh" timpal Gleo yang mendengar percakapan mereka.

"Habisnya gue lupa" ucap Vito sambil melangkah kan kaki nya menuju sofa di sebelah Gleo.

Zenya (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang