ENAM

50 31 67
                                    

𝙱𝚞𝚍𝚊𝚢𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚢𝚊 𝚝𝚎𝚖𝚎𝚗 𝚝𝚎𝚖𝚎𝚗♡♡

Typo bertebaran!!

            "𝘒𝘦𝘩𝘢𝘯𝘤𝘶𝘳𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯
                                  𝘚𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢"

                                     ~076

*****

Setelah membantu Gleo belanja tadi, Zen pun langsung berlari keluar untuk mengecek seseorang yang seperti memerhatikan nya.

"Lo kenapa sih?" tanya gleo dengan wajah khawatir.

Zen menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Ekh btw makasih udah bantuin gue!"

"Sans" ucap Zen, kakinya melangkah menuju parkiran.

"Lo mau kemana?" tanya Gleo.

"Pulang," Ketus Zen, sambil terus berjalan.

"Bareng gue aja, sebagai ucapan terimakasih gue sama lo,"

"Lo bisa diem gak sih?!" ucap Zen sambil menaikan alis ya sebelah dan memutar badannya menghadap Gleo, lalu melanjutkan langlah menuju motor nya.

"Eh tunggu bentar," cegah Gleo sambil menarik bahu Zen.

Zen yang menerima tarikan dari Gleo dadakan pun, tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya dan berakhir jatuh, meskipun pelan tarikan Gleo, nama nya juga kekuatan kecil cowok, ditambah Zen belum siap, sama reflek.

"Anjir bokong gue," ucap Zen sambil mengusap ngusap bokong nya yang sakit, karena terbentur aspal.

"Aelah gitu aja jatoh, sini gue bantuin," ucap Gleo sambil mengulurkan tangannya dan di raih oleh tangannya Zen.

"Lo kenapa sih buru buru amat?" Tanya Gleo.

"Malem" jawab Zen.

"Lo tu beda dari semua orang yang pernah gue temui,"

"Jadi?"

"Pokonya lo beda dari semua orang," 𝘋𝘢𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘴𝘶𝘬𝘢,lanjut Gleo di dalam hati.

"Aneh" ketus Zen sambil memakai helm nya.

Zen menaiki motor nya dan melenggang pergi dengan kecepatan tinggi, si Gleo aja yang liatnya gideg dengan semua ini.

"Gak tau kenapa, gue suka aja deket sama dia, meskipun dingin kaya kulkas berjalan," gumam Gleo.

Kaya bibit bibit apa ya gays??

Jalanan terlihat sangat sepi di malam ini, karena sudah menunjukan pukul setengah sebelas malam,
Zen yang sedang di jalanan terlihat menikmati sunyinya jalan, inilah keadaan yang selalu Zen tunggu tunggu, ketenangan.

Kaya ada yang ngikutin gue nih, batin Zen.

Zen pun menambahkan kecepatan motor nya dengan sangat cepat, untung saja jalanan sedang sepi.

"Kalah kan," Gumam Zen.

Akhirnya Zen sampai dirumah, Zen pun memarkirkan motor nya.

"Mang kunci gerbang nya, terus tidur udah malem nih," ucap Zen pada Satpan di rumah nya.

"Iya non," Jawab satpam nya.

"Zen duluan ya mang,"

"Iya non silahkan," Ucap mang Very, satpam di rumah Zen dengan ramah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zenya (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang