Part 6

2.9K 325 41
                                    

Setelah perdebatan antara Amora dan Ayahnya dia pun melangkah kan kakinya ke kamar dan merebahkan dirinya dikasur "begitu lelah hari ini."batinnya

Sekarang sudah menjelang pukul 08:00 malam tetapi Amora enggan membuka matanya padahal dia belum makan malam.

Tok...Tok..

Suara pintu diketuk dari luar dan membangunkan Amora dari tidurnya

Cklek...

"ada apa?"tanya Amora menatap Pelayan tajam

Sedangkan Pelayan tersebut sudah ketakutan.

"Tuan menyuruh saya membangunkan Nona makan malam."ucap gugup Pelayan saat melihat Amora menatapnya tajam.

"hm pergilah"usir Amora

"Baik Nona"

Setelah Pelayan itu pergi Amora pun masuk kembali ke kamar dan membersih kan dirinya dan keluar untuk makan malam.

"malam"sapanya

"malam,"balas Samudra "makanlah." sambungnya

"hm"

"kalau kau sdh selesai datanglah keruangan ku."ujar Samudra

"ya"balas Amora

Setelah beberapa menit Amora pun melangkahkan kaki nya ke ruangan Samudra.

Setelah dia sampai didepan ruangan itu dia langsung saja masuk tampa mengetuk pintu.

"ada apa?"tanyanya to the point

"aku akan ke jerman beberapa minggu untuk megurus perusahan yang ada disana."balasnya tak enak

"ck kau pikir aku akan menangis saat kau meninggalkan ku?"ucap Amora malas

"tidak usah tak enak seperti itu."
sambungnya

"ya aku tau kau tidak akan menangis,tapi aku akan tetep memberi tahumu."

"ck kapan berangkat?"tanya Amora

"sekarang"balasnya

"oke"ucap Amora meninggalkan Ayahnya

Sedangkan Samudra hanya membuang nafasnya berat melihat Amora yg keluar dari ruanganya..


☄️ ☄️ ☄️ ☄️ ☄️

Setelah dari ruangan Ayahnya dia pun merebahkan dirinya dikasur yang empuk dan ingin menutup matanya tetapi terganggu oleh dering telponya.

Drettt...drettt...

"Halo Nona."Sapa orang disebrang sana

"Hm"

"apa anda bisa ke markas sekarang?" tanya orang itu lagi

"oke."balas Amora dan mematikan Telponnya sepihak.

Setelah menerima telpon Amora pun turun dari kasurnya dan melangkah kan kakinya untuk mengganti pakaiannya.

Dia memakai pakaian serba hitam tak lupa membawa kaca matanya dan keluar dari rumah menuju garasi mengambil mobil suportnya.

☄️ ☄️ ☄️ ☄️ ☄️

Disisi lain lebih tepatnya dimarkas geng Meteor sedang tegang.

"knp bisa markas seperti ini"teriak Arya murka

Karena keadaan markas sedang berantak
kan.

"kalian semua tuli"ujar dingin Arya

"sabar dulu Ar"ucap Dimas menenangkan Arya

METEORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang