10

46 26 11
                                    


Maaf kalau masih ada typo:)

Happy Reading 💓
***

Akhir pekan rena gunakan untuk me time dirumah bersama keluarganya, Rena berjalan menuruni anak tangga menuju dapur, ia  mengambil celemek dan langsung memakai nya  "mau bantu bunda?" tanya laras yang melihat rena memakai celemek.

"iya bun" ucap rena terseyum.

"yaudah nih kamu potong sayur nya" titah laras menyodor kan sayur brokoli ke arah rena.

Rena hanya mengangguk dan langsung memotong brokoli yang di berikan bundanya "oh iya ren kamu inget sekarang tanggal berapa?" tanya laras mengingatkan.

Rena mengangguk mantap "ingat kok bun tanggak 10 juni kan?

"kamu gak ke pemakaman?"

"habis sarapan rena langsung ke pemakaman" ucap rena sembari memotong brokoli. Dan lanjut ke kegiatan awalnya. Masak.

Makanan siap kini semua anggota keluarga berada di meja makan,dan memakan sarapan yang di sediakan laras dan rena.
Semua makan dengan hitmat, senyum bahagia terukir di bibir mereka. Bahagia.

Rena meneguk susu miliknya dan langsung melenggang pergi ke kamar mengambil tas miliknya. "rena pergi dulu bun, yah, bang" pamit rena setelah kembali ke ruang makan.

"mau kemana ren pagi pagi?" tanya miko penasaran.

"ke pemakaman" ucap rena.

Miko mengangguk mengerti "yaudah hati hati ren" pesan nya yang di angguki rena.

"mau gue anter re?" tawar reno.

Rena menggeleng mantap "gak usah bang"

"abang mau ke pemakaman juga tapi"

"nanti aja abang ke sana bareng bunda sama ayah" ujar rena.

Reno menghela nafas "yaudah hati hati nyetirnya" pesan reno yang di angguki rena.

"yaudah rena berangkat, assalamualaikum" pamit rena menyalami punggung tangan keluarga nya. Rena melenggang pergi menuju garasi dan menaiki mobilnya, rena spontan menancap kan gas mobilnya menuju pemakaman sebelumnya ia memberentikan mobilnya untuk membeli dua buket bunga.

Kini rena menatap papan yang bertulis TPU, rena langsung masuk menuju makam seseorang yang ia kenal dengan membawa dua buket bunga di tangan kanan dan kirinya.

Rena memicingkan matanya setelah melihat dua buket bunga yang masih baru di masing masing makam.

"udah ada yang dateng?" batin rena celingukan melihat sekitar pemakaman.

Rena menggelengkan kepalanya agar kembali fokus. Kini rena duduk di antara dua makam dan melihat nisan yang bertulis nama AIRIN GAMA, DAN, ADIT GRAHAM. "assalamualaikum tante, om" salam nya terseyum perih.

"rena kangen sama om dan tante,kalian berdua apa kabar? Rena yakin om sama tante pasti bahagia disana" monolog rena terseyum menahan air mata yang membendung di pelupuk matanya.

"oh iya om,tan rena beli ini buat om sama tante" ucap rena sembari menaruh dua buket bunga di makam pasutri itu.

"oh iya om,tan rena kangen sama biggie, eh bian maksudnya, dimana bian sekarang? Apa iya bian udah meninggal? Tapi dimana jasad nya dimana makam nya? Kalau memang bian masih hidup tolong temuin rena sama bian, jika memang bian udah gaada rena ingin liat jasad bian seenggaknya makam nya biar rena gak terus terusan cari dia" tanya rena panjang lebar menumpahkan air mata dipipinya.

"jika ingat kejadian waktu 10 juni 2016  rena masih gak nyangka kalau om, tante,sama bian ada di pesawat itu" ucap rena menunduk menangis seseguk an "tapi kenapa bian gak ada di daftar nama korban pada saat itu, kalau emang dia masih ada kenapa dia gak cari rena?" tanya rena sembari mengusap air mata yang jatuh di pipinya.

Rena berada di makam selama 30 menit lamanya, entah apa yang rena omongin ke om dan tante nya. Hingga akhirnya rena memutuskan untuk pulang. "em maaf tan,om rena harus pergi. Lain kali rena akan dateng kesini lagi, assalamualaikum" pamit rena terseyum.

Rena meninggal kan makam dan pergi ke  taman dekat pemakaman yang sudah lama tidak ia kunjungi, rena menduduki di salah satu bangku dan menatap dua anak kecil cewe dan cowo yang tengah bermain.

Rena masih setia menatap kedua anak kecil itu tanpa ia sadari sudut bibirnya tertarik, entah apa yang ada dipikiran rena sekarang. Rena merasakan kembali ke masa kecilnya dimana dia selalu bermain bersama teman kecilnya di taman itu. Yap rena nyaman berada di taman seperti merasakan kenangan manis di masa kecilnya.

Disaat tengah asik melamun tiba tiba  seorang pemuda menyodorkan minuman ke arah rena yang seketika membuyarkan lamunanya.

Rena mendongak ke pemuda yang menyodorkan minuman "apa?"

"udah ambil aja!" titah gara langsung duduk di sebelah rena.

Rena mengambil minuman yang ada di tangan gara "ngapain lo disini?" tanya nya.

"lewat aja" singkat gara meneguk minuman yang ada di tangan nya. "lo sendiri ngapain di daerah sini?" tanya gara pasal nya komplek perumahan rena jauh dari taman.

"habis ziarah" singkat rena kembali menatap dua anak kecil yang ada di taman.

"ziarah? Ke siapa?" batin gara syok.

Rena menatap gara yang diam membisu "ngapain diem? Ada yang mau lo tanyain?"

Gara menggeleng mantap "enggak kok!" dusta nya.

Disaat sedang asik mengobrol ria, bukan ngobrol sih lebih ke diem dieman, skipp..  Tiba tiba seorang cewe datang menghampiri mereka.

"hayy" sapa cewe tersebut sembari terseyum manis.

Rena dan gara spontan menatap cewe tersebut dengan tatapan intens "hay juga" ucap rena datar.

"gue boleh gabung gak?" tanya nya.

Gara dan rena saling lempar tatapan "iya boleh rin duduk aja" ucap rena dengan ciri khas nya. Datar.

"makasih" ucap karina sembari duduk di tengah antara gara dan rena.

"Ganggu aja sih lu rin" author cantep.skip.

"gar nanti jalan yuk" ajak karina dengan wajah imut.

Gara berdiri dari tempat duduk nya"gue sibuk!" dingin gara yang langsung melenggang pergi meninggal kan rena dan karina. Tanpa basa basi.

Karina mendengus kesal "kenapa sih gara gak pernah mau di ajak" monolog nya kesal.

Rena hanya diam membisu mendengarkan kekesalan dari karina dan kembali menatap dua anak yang tengah bermain.

"ren, gara tuh kenapa sih kok tetep cuek sama gue?" tanya karina kesal.

Rena mengendikkan bahu nya dan memalingkan wajah nya menatap karina "ga tau"

"padahal gue udah ngelakuin berbagai macam cara, agar bisa deket sama si gara sampe ikut organisasi osis biar bisa terus sama dia" gerutu karina panjang lebar.

"lo bisa gak bantuin gue?" tanya karina mengalihkan posisi duduknya menghadap rena.

Rena mengangkat satu alisnya "apa?"

"deketin gue sama si gara" pinta karina terseyum.

Rena menggeleng mantap "gue ga bisa rin" tolak rena "gue duluan" pamit rena dingin.

Karina menatap punggung rena yang mulai menjauh "gue akan ngelakuin hal apapun sampai gara ada di pelukan gue" ucap nya menyeringai.

Oke segini dulu, jangan lupa vote sama komen nya⭐💬

Tolong tinggal kan jejak:)

See you next part...

Tbc 💓
....

AGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang