BAB 1 (Patah Hati)

3.4K 231 26
                                    


"Ramalan musim semi telah dibatalkan, hujan deras menghamburkan kelopaknya"

Pemuda itu selalu berharap bahwa yang dihadapannya adalah mimpi, onyx nya memandang kedua sejoli itu dengan raaa sakit dihatinya.

Sakura telah berpaling

Sasuke berharap dia akan bangun dari mimpi buruk ini, namun? Ini adalah kenyataan bukan sebuah mimpi.

"Teme,"

"Hn,"

Naruto menghela napas panjang, mata shapire pemuda itu melirik kedua sejoli yang sudah bercengkrama... Pemuda kuning itu tahu bahwa sahabatnya sedang patah hati.

"Ramenmu dingin dattebayo," Sasuke melihat kearah mangkok ramennya, tidak ada lagi asap mengepul.

"Hn, aku pulang," teman teman Sasuke memandang Sasuke iba, Sakura menatap punggung Sasuke dengan pandangan yang tidak dapat diartikan siapapun.

Reunian yang seharusnya menjadi kesenangan pun berubah menjadi suram,

"Sakura,"

"Hm?" Sakura menoleh pada kekasihnya.

"Kau baik baik saja?" tanya pemuda itu.

"Aku baik baik saja, arigatou Gaara-kun," ucap Sakura sambil tersenyum, gaara mengusap surainya pelan.

Yang lain hanya menonton. Naruto, pemuda itu memandang kedua sejoli itu dengan tatapan sendu, bukan tentang hubungan mereka, tapi sahabatnya Sasuke.

"Minna, aku pulang dulu ya!!" ucap Sakura,

"Jaa ne Sakura-chan," ucap Hinata, Sakura menggandeng tangan Gaara sehingga pemuda itu mengikutinya.

***

Sasuke kini sedang duduk pinggir ranjangnya, matanya menatap cermin yang tepat dihadapannya.

"Kenapa Sakura? Kukira kau masih mencintaiku?"

Pemuda raven itu mengacak rambutnya frustasi, dia tidak terima Sakura dengan begitu mudahnya pergi darinya.

Sharingannya aktif dengan sendirinya tanda ia benar benar marah ataupun kecewa.

"Apakah ini yang kau rasakan? Kalau begitu maafkan aku... Benar benar sakit, maaf Sakura," lirih Sasuke yang sudah terduduk dipinggiran ranjang.

Malam pertama dia datang ke Konoha tidak disambut dengan baik, sebuah kenyataan menghantam hati kecilnya yang rapuh.

Hancur

Itulah yang dirasakan pemuda uchiha itu, ekpresi datar dang dingin itu tidak bisa ia tahan.

***

Sakura melambaikan tangannya pada gaara sambil tersenyum, setelah gaara tidak terlihat lagi gadis itu memasuki rumahnya.

Niat awalnya ingin membersihkan diri, namun terganggu karena ada yang mengetuk pintu rumahnya.

Tok

Tok

Tok

Ketukan itu semakin lama semakin kencang, Sakura berdecak kesal kala tamunya itu tak ada kesabaran.

Kriet!

Sakura membuka pintu tersebut dengan kasar, mulutnya seketika menganga kala melihat Sasuke.

Grep!

Deg!!

Jantung Sakura berpacu dengan cepat, Sasuke tiba tiba memeluknya dengan kencang.

"Sasuke, kau mabuk?" tanya Sakura dengan ragu.

"Hmm... Nenek nenek pirang menawarkan... Hik... Ku ... Botol sake... Hik... Aku.. Meminumnya," ucap Sasuke, Sakura berusaha melepaskan pelukan pemuda itu, namun Sasuke malah mengencangkannya.

Sakura menghela napas pasrah, dengan keadaan yang masih berpelukan, Sakura membawa Sasuke kesofa dan menjatuhkan pemuda itu diatasnya.

Karena tangan kekar itu masih memeluk pinggangnya, Sakura pun terpaksa sedikit menindih Sasuke.

Matanya emeraldnya memandang wajah Sasuke yang nampak polos, tangannya tanpa sadar menelusuri wajah pemuda itu.

Deg!

Sakura memaksakan dirinya menjauh dari Sasuke, pelukan itu terlepas. Sakura memandang sendu Sasuke.

Perasaan ini... Perasaan ini tidak boleh kembali, batin Sakura.

Gadis itu hampir melupakan Kekasihnya, Sakura menyelimuti Sasuke pelan dan pergi masuk kekamarnya.

Bruk

Sakura menghempaskan tububnya diranjang, memandang langit langit atap dengan perasaan yang campur aduk.

Selama 2 tahun bergubungan dengan Gaara, Sakura tidak pernah merasakan kegelisahan. Namun, Sasuke kembali dan hal itu membuat hati kecilnya bimbang.

Sakura menutup wajahnya dengan telapak tangannya, gadis itu nampaknya benar benar kepikiran dengan kejadian tadi.

Jantung berdetak kencang, gugup, wajah memerah, hak itu tidak pernah ia rasakan bersama kekasihnya.

Sakura tiba tiba langsung beranjak duduk, matanya nampak membola.

"Tidak mungkinkan aku masih mencintainya? Tidak! Tidak! Aku tahu dia tidak menyukaiku... Aku, menyebalkan."

****

Sasuke belum tidur, sandiwaranya benar benar berhasil... Sebuah getaran aneh muncul kala Sakura menyentuh wajahnya, berusaha mati matian untuk tidak bangun dari sandiwaranya.

Mengusap wajahnya pelan, dan Sasuke langsung dapat menyimpulkan, bahwa Sakura masih mencintainya.

Pemuda itu tidak habis pikir dengan pikirannya sebelumnya. Dia berpikir untuk benar benar mabuk dan mendatangi rumah Sakura.

Tapi, bisa juga hal itu akan berbahaya, mungkin sesuatu akan terjadi jika Sasuke benar benar melakukan itu.

Mengenyahkan pikiran kotornya, pemuda itu lebih memilih untuk kembali tidur.




Psstt... Gimana nih ceritanya, bagus nggak?

Lanjut atau stop?

Sertakan vote.

Komen jika ada keluhan ya minna.


11 Agustus 2021

ONEGAI... SAKURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang