4

140 14 2
                                    

Semenjak kejadian baju merah itu sungguh membuat Hanif sangat canggung dengan orang yang bernama Junela. Sungguh memalukan kejadian beberapa waktu lalu bagi Hanif.

Tolong jangan tanyakan perihal kemarin, jikalau boleh jujur ia ingin menghilang seketika dari bumi ini.

"najis anjing urang kira si eta cewek" Hanif tampak frustasi, ia sampai menjambak rambutnya, disisi lain Jeye tertawa terbahak bahak hingga menahan sakit perutnya.

(Najis anjing saya kira dia itu cewek)

"Mampus, makanya jangan adict sama yang namanya modus, sukurin BAHAHA"

"Gandeng maneh, inget Jihan mantan maneh! Sok tah belum move on tah!" Hanif berucap sampai muncrat membuat Jeye terdiam seketika.

(Diem kamu, inget Jihan mantan kamu!)

"Kicep kan lo!"

"berisik, udah disuruh tidur makin bacot ni pada"

Joana menutup telinganya dengan bantal, ia sungguh ingin pindah tenda jika dibolehkan. Tidur satu tenda dengan dua orang ini sangat membuatnya tak bisa memejamkan matanya walaupun hanya sebentar, bahkan earphone sudah ia pasang sedari tadi.

"Ya ini si bangsat ngingetin mantan segala!"

"Maneh anjing ngaca"

"Ya manehkan modus"

"Ya suka suka uranglah!"

"Ya makanya mampus!"

"Ya masalahnya bukan cewek!"

"Yaudah cowok kan bagus!"

"Matamu!"

"Sungutmu bau kadal!"

"Hihihi~"

"...."

"...."

Kini tiga orang dalam tenda saling melirik satu sama lain, berkomunikasi lewat tatapan yang sulit diartikan. Suara nyaring itu sangat terdengar dipendengaran mereka. Mungkin saja salah dengar, ya mungkin.

Beberapa detik mereka terdiam, sorot mata Hanif dan Jeyen juga Joana berkomunikasi seperti "maneh juga dengerkan?" lalu mendapati anggukan dari ketiganya.

"Itungan hiji, dua tilu, tidur anjeng!!"

(Hitungan satu, dua tiga, tidur anjeng!!)

Mereka masuk ke dalam selimut, yang memang tak muat untuk 3 orang. Sepertinya malam mereka akan menjadi malam yang panjang.

Keesokan harinya masih ditempat camp yang sama, mereka masih dilatihan dengan pelatihan yang sama pula, namun mungkin kali ini sedikit lebih parah dari sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya masih ditempat camp yang sama, mereka masih dilatihan dengan pelatihan yang sama pula, namun mungkin kali ini sedikit lebih parah dari sebelumnya. Karena mereka banyak melakukan push up jika melakukan kesalahan kecil.

Soulmate - Junela And Hanif (Renjun Dan Haechan) LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang