Orang jahat adalah seseorang yang dulunya baik namun karena tidak mendapat keadilan, dia menjadi sosok yang jahat
— Someone —
************************
Seorang gadis terus berusaha mengikuti kekasihnya yang memacu sepeda motornya. Tangannya meremas ponselnya dengan erat, sembari melampiaskan emosinya. Entah kenapa, rasanya hatinya dikuasai rasa gelisah dan khawatir. Ternyata motor kekasihnya berhenti di depan rumah sahabatnya. Ada urusan apa pacarnya ke rumah sahabatnya?
"Tolong terima gue, Fi. Gue cinta sama Lo."
Jantung gadis itu berdetak tak karuan, dadanya sesak. Kenapa harus sahabatnya? Kenapa tidak orang lain saja. Dia berlari ke jalan, menghindari jawaban yang menyakitkan yang pastinya akan terlontar dari mulut sahabatnya. Tangannya merogoh saku, mencari ponselnya.
"Regan, aku ingin bertemu."
Setelah dirasa jawaban Regan adalah iya, gadis itu berlari ke mobilnya. Disana sang supir sedang menunggunya, tak lupa menatapnya sedih. Dia masuk ke dalam mobil dan menunjukkan rute perjalanan pada sang supir. Ia menyesal amat menyesal karena tidak mendengarkan ucapan ibunya. Tapi kenapa harus sahabatnya?
Gadis itu kembali membuka matanya. Bayangan masa lalu itu masih tercetak jelas di otaknya. Hatinya babak belur untuk pertama kalinya pada malam itu. Tangis itu pertama kali jatuh di pundak Regan— sahabatnya. Tangannya mengepal kuat, rasa sakitnya masih terasa sampai sekarang.
Jujur ia ingin hidup seperti dahulu, memiliki teman yang selalu ada untuknya. Namun setelah ia tahu bahwa pacarnya dulu menyukai Alfi, ia malah menjauh dari Regan maupun Alfi. Setelah kelas sembilan, Alfi dibawa pergi ke kota Patra dan bersekolah disana. Dan Regan sendiri homeschooling.
Tok tok tok
"Masuk aja!!" Teriak gadis yang sedang duduk di kursinya dengan tenang.
Dua orang itu masuk ke dalam beriringan. Senyum misterius terlukis di wajah keduanya. Gadis yang satu membawa tas SMP dan yang satunya lagi membawa kaleng minuman. Sepertinya memang mereka sudah menyiapkan rencana cerdik yang akan membuat Alfi sang target tumbang.
Alfi, gadis itu kini sedang duduk di rumah sakit bersama Regan. Dia masih sesenggukan dengan seragam yang sudah bersih sekarang. Tangan Regan masih mengelus rambut indah itu, tak lupa tersenyum menenangkan.
"Kenapa mereka hiks bully aku hiks? Aku hiks salah apa hiks??" Ucap Alfi
"Udah dong, kok masih nangis sih? Kalo masih nangis aku pergi nih."
"Jangan pergi, temenin Fifi disini."
"Iya iya tapi berhenti nangisnya dong."
"Aku pengen makan ice cream Regan."
"Baru aja kamu dibully, masih aja pengen makan ice cream." Alfi terkekeh "Ya udah aku beliin kamu tunggu disini ya?" Alfi mengangguk.
Regan menekan tombol lift dan tanpa sengaja, seseorang berpakaian hitam menabrak pundaknya dan sepertinya itu sengaja. Entah ada motif apa tapi Regan tidak ingin memperpanjang. Akan ia selidiki nanti. Yang terpenting adalah kebahagiaan gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Okey? |[Jilid 1]|
De Todo"Aku ingin dia kembali. Aku ingin menatap senyum penuh kegembiraan miliknya. Namun apakah aku masih bisa melihatnya? Aku ingin mendengar suara rengekan nya meminta banyak hal padaku. Namun apakah aku bisa mendengarnya lagi? Aku ingin merasakan halus...