Apa arti keluarga sesungguhnya bagi kalian? Keluarga adalah tempat pulang kita sesungguhnya.
— Nina Marea Abigail —
******************
Regan kembali ke rumah tepat pukul tiga dini hari. Semua anggota keluarga sedang bersiap-siap untuk aktivitas pagi. Begitupun para maid, mereka tengah memasak sarapan untuk dinikmati. Regan mengambil minuman dingin untuk menyegarkan otaknya. Namun saat akan meminumnya tangan ibunya merebut botol minum itu.
"Ga baik, pagi-pagi minum air kulkas." Ucapnya dengan lembut.
"Ga usah pedulikan aku, karena ini rutinitas pagiku." Ucap Regan, sorot matanya sudah kembali berubah menjadi lebih tajam dan menakutkan. Ibunya ikut merasakan aura yang tidak enak dari putranya.
"Regan, bunda cu—" Ucapan ibunya terpotong karena tangan Regan sudah memukul meja kaca di depannya. Membuat tangan yang semula mulus kini berlumur darah.
"Regan, apa yang kau lakukan?" Tanya sang nenek dengan lembutnya.
"Nenek, aku tidak apa-apa. Maaf pagi-pagi sudah membuat heboh." Jawab Regan dengan santun sambil mencium punggung tangan neneknya.
"Ya sudah, sana siap-siap!" Titah sang nenek
"Ini kan hari Minggu, bagaimana kalau kita jalan-jalan keliling komplek?" Tanyanya pada sang nenek.
"Tentu, nenek akan menunggumu bersiap." Ujar Nina.
"Sebaiknya, kamu belajar cara menasehati anak. Kalau terus seperti ini, Regan akan semakin jauh dari kalian." Sinis neneknya sambil mengambil kopi di meja makan.
Sementara itu, Regan tengah bersiap untuk pergi bersama sang nenek. Dirinya sudah tidak sabar untuk berbicara dengan neneknya. Kali ini ia hanya memakai kaos hitam dengan celana training saja. Rambutnya ia rapikan dengan tangan karena malas mencari sisir.
Dengan semangat delapan puluh enam, dia menuruni tangga dan nampaklah sosok sang nenek tengah tersenyum menatapnya. Regan berlari seperti anak kecil berniat memeluk neneknya.
"Ayo berangkat." Ajak sang nenek
"Nenek tambah cantik aja ya, seperti nenek waktu muda." Goda Regan
"Emang kau pernah melihat nenek waktu muda?"
"Pernah, waktu itu kakek kasih album foto waktu kalian muda. Yang pasti nenek aku paling cantik."
"Ada-ada saja kamu, ayo berangkat."
Mereka berdua berlari berkeliling komplek selama setengah jam. Hanya berkeliling bukan keluar dari komplek. Karena neneknya yang kelihatan sangat lelah, Regan menyarankan untuk beristirahat dan duduk di kursi taman sambil meminum air. Tangan neneknya mengelus surai Regan dengan lembut dan juga penuh kasih sayang.
"Menurut nenek, apa arti keluarga sebenarnya?" Tanya Regan
"Keluarga adalah tempat kita kembali setelah kita pergi. Keluarga adalah rumah kita yang sesungguhnya di dunia. Kamu tau, kamu itu beruntung Regan banyak yang menyayangimu tidak seperti nenek dulu. Bahkan mereka tidak peduli nenek menikah dengan siapa. Karena mereka sibuk dengan dunia mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Okey? |[Jilid 1]|
Acak"Aku ingin dia kembali. Aku ingin menatap senyum penuh kegembiraan miliknya. Namun apakah aku masih bisa melihatnya? Aku ingin mendengar suara rengekan nya meminta banyak hal padaku. Namun apakah aku bisa mendengarnya lagi? Aku ingin merasakan halus...