🍃09~Dr. Tama🍃

45K 5.3K 158
                                    

🍃 Happy Reading🍃


"Jadi, lo semalem nginep di rumah Pak Aris?" tanya Raka sambil mengunyah permen karetnya.

"Terus, lo udah pulang ke rumah belum tadi pagi?" tanya Kayra.

Seperti biasa, jam istirahat mereka bertiga hanya membeli makanan dan memakannya di taman belakang sekolah. Sekarang Alvin merasa seperti di introgasi oleh dua makhluk ini setelah menceritakan kejadian kemarin.

"Iya, gue nginep di rumah Pak Aris. Gue belum pulang ke rumah sama sekali hari ini, tadi pagi aja Alvan yang nganterin seragam, tas, sama HP gue," jelas Alvin sambil memakan roti bakar yang di belinya tadi di kantin.

"Ck, kalo gue jadi lo pasti nggak terima di usir kayak gitu."

"Dih, Alvin kan beda sama lo. Perbandingannya jauh, sejauh lo sama doi," ledek Kayra sengaja.

Raka meniup permen karet yang di kunyahnya dan meletup.

"Sirik aja lo jones," sinis Raka pada Kayra.

"Daripada lo, Vir-tu-al." Kayra tertawa  puas melihat wajah masam Raka.

"Oh iya, besok Alvin ulang tahun kan?" tanya Kayra setelah melihat tanggal di ponselnya.

"Eh iya. Jangan lupa makan makan, Vin."

"Makan mulu kerjaan lo dasar pejuang virtual," balas Kayra.

"Bodo amat."

Jika Raka dan Kayra sibuk saling mengejek, lain halnya dengan Alvin yang sudah menyandarkan tubuhnya di pohon. Tiba tiba ia merasa sangat lemas, bahkan rasa pusing itu datang lagi. Alvin memejamkan matanya untuk menetralkan rasa pusing di kepalanya

"Lo kenapa, Vin? Kok, muka lo tiba tiba pucet gitu?" tanya Kayra yang menyadari Alvin diam saja.

"Apa lo sakit gara gara kem-- Vin! Hidung lo berdarah!" panik Raka saat melihat cairan merah mengalir dari hidung Alvin.

Alvin menyentuh hidungnya sendiri, kali ini ia tak bisa menutupi hal ini dari Kayra dan Raka.

"Kay, lo bawa tisu nggak?"

"Bawa, Ka. Bentar," jawab Kayra segeran merogoh saku roknya untuk mengambil tisu yang di bawanya. Alvin segera menerima tisu dari Kayra.

"Ayo kita ke UKS," ajak Raka.

<><><>

"Lo kenapa sih sebenernya, Vin?"  tanya Raka pada Alvin yang tengah berbaring di brankar.

"Iya, lo sakit apa sampe tiba tiba mimisan kayak tadi?" tanya Kayra.

Alvin menatap langit langit UKS. "Nggak tau, mungkin gue mau mati."

"HEH!!" tegur Raka dan Kayra kompak.

"Gue juga bingung. Akhir akhir ini gue sering ngerasa cepet lelah, kadang mimisan, tiba tiba pusing," jelas Alvin.

Alvin menatap Raka yang juga sedang memandanginya dengan tatapan menyelidik.

"Jujur sama gue, sebenernya lo waktu latihan basket kemarin mimisan, kan? Cih, pake alasan kebelet lah, nahan bersin lah." Raka mengucapkan itu dengan sedikit kesal.

"Pokoknya nanti malem lo harus ke rumah sakit buat periksa. Nanti biar lo di periksa sama papa gue aja," ucap Kayra memberi saran. Alvin berpikir sebentar sebelum akhirnya mengangguk setuju, ia sendiri juga ingin tahu ada apa dengan dirinya.

"Yaudah. Ayo Kay, balik ke kelas. Bentar lagi ada jam olahraga, harus ganti baju juga," ajak Raka pada Kayra.

"Eh, lo mau kemana, Vin?" tanya Kayra yang melihat Alvin akan memakai sepatunya.

Sama tapi Berbeda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang